Metoda Analisa Data Langkah

37 Jembatan kebajikan merupakan jembatan yang menghubungkan koridor Jalan Zainul Arifin dengan Jalan Gajah Mada Medan. Dalam bahasa Mandarin jembatan ini dinamakan ‘Jembatan Chen Tek’ namun masyarakat setempat menyebutnya sebagai ‘Jembatan Berlian’ hal ini dikarenakan ornamen – ornament pada jembatan ini berkilauan pada malam hari. Jembatan ini dibangun pada tahun 1916 untuk mengenang jasa Tjong Yong Hian. Jembatan ini didirikan oleh putra - putra Tjong Yong Hian dan diberikan kepada pemerintah kota Medan yang diprakarsai oleh adik Tjong Yong Hian yaitu Tjong A-Fie.

3.6. Metoda Analisa Data

Metode penelitian menggunakan metodologi kualitatif. Dalam melakukan kajian yang bersifat kualitatif dalam studi ini, pertama sekali dilakukan telaah teoritik untuk mendapatkan gambaran dan mendalami materi studi. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data lapangan, yang berupa perhitungan jumlah pengunjung pada 3 lokasi, yaitu Sun Plaza, Cambridge City Square dan Kuliner Pagaruyung, pengambilan gambar foto, kuesioner, serta wawancara. Kemudian hasil sintesa dari telaah teori dan data lapangan digunakan sebagai pedoman kajian yang akan dilakukan. Perumusan parameter dari kajian yang akan dibahas merupakan landasan di dalam menguraikan secara kualitatif materi yang menjadi pokok bahasan penelitian. Menurut Silalahi 2006 analisa data kualitatif adalah penyajian data dimana penyajian data akan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta melampirkan rekomendasi terhadap permasalahan yang Universitas Sumatera Utara 38 dirumuskan. Penyajian data kualitatif ini dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan.

3.7. Langkah

– langkah Pokok Penelitian Langkah – langkah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kajian Pustaka : kegiatan memahami teori yang berkaitan dengan karakteristik visual koridor Jalan K.H. Zainul Arifin, yang mengacu pada teori Cullen dalam bukunya The Concise Townscape dan dipertegas dengan teori lainnya yang berhubungan dengan elemen – elemen yang mempengaruhi karakteristik Visual dalam koridor Jalan K.H. Zainul Arifin. Perumusan Masalah : Kegiatan merumuskan masalah dari observasi awal yang telas dilakukan. Perumusan masalah di jawab pada hasil akhir dan melalui kajian proses penelitian berdasarkan kajian teori dan observasi lapangan yang telah dilakukan. Penentuan kriteria dan parameter penelitian : tahapan merumuskan variable penelitian yang nantinya akan diamati serta dikaji berdasarkan teori karakteristik visual yang telah dirumuskan. Pada tahapan ini ditentukan pula metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data dan variabel. Melakukan observasi : lokasi penelitian pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin untuk mengetahui batasan wilayah, mengetahui data serta gambaran kawasan penelitian. Pengumpulan data : kegiatan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian berdasarkan variabel penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, Universitas Sumatera Utara 39 berupa pengumpulan data yang berkaitan dengan ketinggian bangunan, skalaproporsi, vegetasi, street furniture, pedestrian dan aktivitas melalui pengambilan gambar foto maupun observasi tinjauan langsung lapangan. Kajian data : kegiatan mengkaji data yang telah diperoleh berdasarkan teori yang telah dirumuskan untuk menjawab permasalahan studi. Kajian ini berdasarkan metoda deskriptif kualitatif, dalam bentuk pemaknaan objek di lapangan dan dituangkan dalam bentuk sketsa gambar serta foto. Penarikan kesimpulan dan saran : merupakan tahapan penarikan kesimpulan dari hasil kajian yang dilampirkan beserta rekomendasi. Universitas Sumatera Utara 40 Data Pendukung : Ketinggian bangunan di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin SkalaProporsi bangunan di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Tampilan bangunan di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Vegetasi di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Street furniture di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Pedestrian di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Aktivitas di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Peninggalan sejarah di Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Teori Karakteristik Visual Existing view  Orientasi  Posisi  Isi Emerging View  Ide  Aktivitas  artefak KESAN RUANG DALAM KORIDOR Kajian karakteristik Visual Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin karakteristik Visual Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin Medan Data aktifitas pengguna pengunjung Responden Pengguna Quesioner Pendapat Pakar Queioner Persepsi Pengguna INPUT PROSES OUTPUT Gambar 3.14 Konsep Metodologi Penelitian Sumber gambar : dokumentasi pribadi Universitas Sumatera Utara 41 Matrik Kriteria dan Parameter Penelitian Sasaran Variabel Tolak ukur parameter Cara mendapatkan data Kajian Keluaran Existing View Orientasi Tampilan bangunan Ketinggian Bangunan Lebar jalan Serial vision sequence proporsi Data instansional Obrservasi dan foto Kuesioner Kajian deskriptif kualitatatif Untuk mendapatkan kesan ruang karakteristik visual ruang dengan adanya pandangan secara menerus Posisi Focal Point Position in movement Occupied territory Bangunan yang dominan Tempat Street furniture vegetasi Obrservasi dan foto Kuesioner Kajian deskriptif kualitatatif Untuk menciptakan kesan ruang karakteristik visual ruang dengam mengetahui posisi atau keberadaan pengguna Isi Incident Pedestrian ways Corak tampilan yang berbeda Material Dimensi Obrservasi danfoto Kuesioner Kajian deskriptif kualitatatif Untuk menciptakan kesan ruang karakteristik visual dengan mengetahui isi atau suatu objek yang mudah diingat Emerging View Ide Aktivitas Artefak Peraturan norma Pola aktivitas Peninggalan sejarah Obrservasi Wawancara Kuesioner Kajian deskriptif kualitatatif Untuk mengetahui kesan ruang karakteristik visual berdasarkan budaya dan aktifitas pengguna koridor jalan Tabel 3.2 Matriks Kriteria dan Parameter Penelitian Sumber gambar : dokumentasi pribadi Universitas Sumatera Utara 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin merupakan salah satu koridor utama dari kawasan Kampung Madras yang terdapat di kota Medan. Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin merupakan koridor yang sangat berkembang dan berpotensi untuk dikaji, hal ini dapat dilihat karena koridor Jalan K.H. Zainul Arifin merupakan salah satu kawasan komersil yang padat dengan generator aktivitas berupa perdagangan dan sarana hiburan. Banyaknya bangunan pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin yang dialih fungsikan dari fungsi perumahan menjadi fungsi campuran perumahan dan perdagangan. Menurut Rencana tata ruang wilayah kota Medan tahun 2010 – 2030, kawasan Kampung Madras merupakan salah satu kawasan yang strategis ditinjau dari segi sosial dan budaya.

4.1 Analisa Orientasi

Pengertian orientasi dalam studi kasus ini adalah proses pengamatan dalam gerakan yang disebut juga sebagai sequence , yang akan terjadi apabila berjalan dari ujung ke ujung dalam suatu kawasan atau kondisi dengan langkah yang teratur yang disebut juga sebagai serial vision. Salah satu ciri khas yang menarik bagi suatu koridor untuk dikunjungi adalah adanya kenikmatan pemandangan dalam proses pengamatan dalam suatu sequence . Analisa serial vision pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin dilakukan dengan melihat apakah koridor jalan ini memiliki elemen pengarah pada suatu tujuan baik dari arah Jalan Diponegoro maupun Jalan S. Parman Medan. Pengamatan serial vision koridor ini Universitas Sumatera Utara