53
beragam makanan dan jajanan khas kota Medan, seperti nasi goreng, sate padang, mie rebus dan sebagainya. Selain itu, martabak telur yang menjadi ciri khas orang
India, menjadi makanan andalan di kuliner Pagaruyung. Ketiga focal point diatas merupakan aset utama bagi koridor Jalan K.H.
Zainul Arifin, pengunjung yang melewati koridor Jalan Zainul Arifin sebagian besar memiliki tujuan pada ketiga lokasi di atas, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya jumlah pengunjung dari Sun Plaza, Cambridge, dan Kuliner Pagaruyung. Ketiga focal point tersebut seharusnya mampu dipertahankan dan
dirawat, misalnya dari segi fasilitas dari ketiga tempat tersebut sehingga tetap dapat menarik perhatian pengunjung.
4.2.2. Possission in Movement
Possission in Movement merupakan penegasan suatu tempat sebagai pergerakan atau sirkulasi dengan jelas. Pada hal ini, dibedakan antara tempat
untuk pergerakan pejalan kaki yang berupa trotoar pedestrian serta tempat pergerakan bagi kendaraan bermotor yang berupa jalan aspal.
Jalur Pedestrian pada koridor K.H.Zainul Arifin terdapat pada kiri dan kanan badan jalan dengan perkerasan beton. Untuk jalur kendaraan, material
merupakan jalan aspal dengan sirkulasi lalu lintas satu arah yaitu dari arah simpang jalan Diponegoro menuju simpang jalan S.Parman.
Gambar 4.6 Adanya perbedaan
tekstur
yang jelas antara perkerasan aspal dan pedestrian
Sumber Gambar : dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
54
Selain itu, pada jalur jembatan kebajikan yang menjadi penghubung Sungai Babura juga terdapat perbedaan yang jelas antara jalur kendaraan dan jalur
pejalan kaki. Material aspal pada jalur kendaraan dan beton bagi jalur pejalan kaki.
Dengan adanya pembedaan perkerasan atau material bagi jalur kendaraan dan pejalan kaki, maka sirkulasi terlihat jelas dan memudahkan pengguna jalan.
Selain itu, juga tersedia pagar pada sisi kiri dan kanan jalur pejalan kaki sebagai pengaman bagi pejalan kaki yang melewati jembatan.
4.2.3. Occupied territory
Occupied territory merupakan penekanan suatu tempat oleh beberapa elemen
– elemen permanen yang memberikan suatu gambaran terhadap berbagai jenis pemakaian tempat dalam suatu kota. Penekanan suatu tempat dipengaruhi
oleh perlengkapan yang berhubungan dengan
street furnitur
e dan
vegetasi
. Vegetasi yang terdapat pada koridor jalan K.H. Zainul Arifin merupakan jenis
vegetasi peneduh dan estetika. Vegetasi ditanam cukup teratur dengan jarak Gambar 4.7 Jembatan Kebajikan yang dilengkapi dengan pagar pengaman
Sumber Gambar : dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
55
sekitar 10 meter. Kurangnya vegetasi peneduh pada kawasan koridor Jalan K.H. Zainul Arifin menyebabkan kondisi kawasan terasa panas. Vegetasi hanya semata
– mata digunakan sebagai fungsi estetika dan peneduh pada titik – titik tertentu.
Pada titik depan Sun Plaza, vegetasi di susun cukup menarik walaupun hanya sebagai fungsi estetika. Namun, tatanan vegetasi cukup mendukung desain
dari fasad bangunan sehingga memperindah tampak dari Sun Plaza dan menyegarkan bagi setiap pengguna pedestrian di bagian depan dari Sun Plaza.
Gambar 4.8 Vegetasi pada Koridor Zainul Arifin
Sumber Gambar : dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
56
Street Furniture yang terdapat pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin hanya berupa lampu penerangan, dan rambu lalu lintas, tempat sampah hanya terdapat
pada titik tertentu dan itu pun merupakan tempat pembuangan dari milik pribadi warga yang tinggal di sekitar koridor Jalan Zainul Arifin. Kurangnya street
furniture pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin seperti halte, kursi duduk, telepon umum, dan bak sampah menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Dengan
tidak adanya halte, menyebabkan kendaraan umum seperti angkutan kota berhenti di sembarangan tempat dan cukup mengganggu kenyamanan pengguna kendaraan
bermotor. Selain itu, tidak adanya kursi duduk, telepon umum, vegetasi yang menarik dan street furniture lainnya membuat jalur pedestrian kurang nyaman dan
terasa membosankan.
Jenis lampu penerangan yang terdapat pada sepanjang koridor Jalan K.H. Zainul Arifin adalah lampu tiang tinggi dengan ketinggian sekitar 6 meter. Lampu
– lampu pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin masih berfungsi dengan baik dan menyala pada malam hari. Selain pada jalan raya, lampu penerangan juga terdapat
pada Jembatan Kebajikan. Jenis lampu pada jembatan yaitu lampu parkir dengan Gambar 4.9 Tiang yang seharusnya merupakan tempat meletakkan tong sampah
Sumber Gambar : dokumentasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
57
ketinggian sekitar 3 meter. Hanya saja, pada jembatan corak tiang lampu sedikit berbeda dan disesuaikan dengan desain jembatan.
Jenis rambu lalu lintas yang terdapat pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin dijabarkan pada tabel 5.3
No Signage Fungsi
1 Larangan
berhenti sampai
jarak 15 meter dari tikungan Jalan
Diponegoro dan
tikungan menuju simp. S. Parman menurut arah lalu
lintas
2 Larangan parkir pada area
depan Sun Plaza Gambar 4.10 Lampu penerangan jalan raya kanan dan lampu pada
jembatan Kebajikan kiri
Sumber Gambar : dokumentasi pribadi
Tabel 4.3 Rambu – rambu lalu lintas pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin.
Universitas Sumatera Utara
58
3 Area parkir kendaraan di
depan Indomaret
4 Larangan parkir kendaraan
mulai pukul 06.00 hingga pukul 19.00 di sebelah kanan
utara badan jalan
5 Area parkir mobil dengan
sudut 45 dan satu baris pada
bagian kiri selatan badan jalan.
6 Berbelok ke kiri menuju ke
kanan arah Jalan S. Parman
7 Berbelok ke kanan menuju ke
kanan arah Jalan S. Parman
Universitas Sumatera Utara
59
Rambu – rambu lalu lintas berfungsi dengan cukup baik, hanya saja rambu
lalu lintas pada depan sun plaza yang menyatakan dilarang parkir telah dikotori dengan coretan. Selain itu, masih ada beberapa kendaraan roda empat yang
memarkir kendaraannya di sebelan utara kanan badan jalan pada jam larangan yaitu antara pukul 06.00 sampai pukul 19.00.
4.3 Analisa Isi