21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji karakteristik visual koridor Jalan K.H. Zainul Arifin, maka peneliti berusaha untuk mendeskripsikan
suatu permasalahan dengan membuat sejumlah variabel yang akan menjadi parameter penelitian. Di sini peneliti akan berusaha menguraikan elemen
– elemen yang akan mempengaruhi karakteristik visual koridor Jalan K.H. Zainul
Arifin Kelurahan Petisah Tengah.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya sebatas mendeskripsikan suatu
hal secara tepat, sistematik, tentang fakta dan sifat dari suatu objek. Pada metode ini, digunakan instrument pengumpulan data serta analisis, dimana data
– data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Pengumpulan data berlangsung fleksibel
dimana data dilihat langsung oleh peneliti Sinulingga, 2011. Pada penelitian kali ini, peneliti akan mendeskripsikan karakter visual pada koridor Jalan K.H. Zainul
Arifin dengan menentukan variable – variable yang beruhubungan dengan
permasalahan yang diteliti. Penelitian ini berusaha menguraikan elemen – elemen
yang mempengaruhi karakter visual dalam koridor Jalan K.H. Zainul Arifin, sehingga dapat diketahui bagaimana elemen tersebut mempengaruhi karakter
visual Koridor Jalan K.H. Zainul Arifin.
Universitas Sumatera Utara
22
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah parameter yang menjadi batasan pembahasan dalam penelitian. Variabel pada penelitian kali ini didasarkan pada teori
Cullen
1961, yang membahas mengenai elemen – elemen yang berkaitan dengan
karakteristik visual suatu kawasan. Menurut Cullen 1961, variabel penelitian yang akan diamati dalam mengkaji karakteristik visual Jalan K.H. Zainul Arifin
terdiri dari existing view dan emerging view, yang dapat diajabarkan sebagai berikut :
1.
Existing view
, variabel – variabel yang berkaitan dengan existing view adalah
sebagai berikut: a.
Orientasi, mengetahui bagaimana orientasi suatu kawasan koridor yang ditinjau berdasarkan Serial Vision
sequence
serta skalaproporsi yang berkaitan terhadap kesan ruang.
b. Posisi, merupakan pembahasan mengenai Focal Point, Position In
movement, serta Occupied territory pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin c.
Isi, berkaitan dengan Incident dan jalur pedestrian
Pedestrian ways
2.
Emerging view
, variabel penelitian ini dipertegas berdasarkan teori Hoenigman, yang terdiri dari :
a. Ide Gagasan kebudayaan, mengetahui peraturan - peraturan serta norma
– norma apa saja yang terdapat pada koridor Jalan K.H. Zainul Arifin b.
Aktifitas, untuk mengetahui apa saja aktivitas yang menjadi pola hidup masyarakat di kawasan koridor Jalan K.H. Zainul Arifin
Universitas Sumatera Utara
23
c. Karyaartefak, merupakan peninggalan bersejarah yang terdapat pada
koridor Jalan K.H. Zainul Arifin.
3.3. PopulasiSampel Penelitian