UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Timbal mempunyai titik cair rendah sehingga jika digunakan
dalam bentuk cair dibutuhkan teknik yang cukup sederhana dan tidak mahal.
2. Timbal merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah
menjadi berbagai bentuk. 3.
Sifat-sifat kimia timbal menyebabkan logam ini berfungsi sebagai lapisan pelindung jika kontak dengan udara lembab.
4. Timbal dapat membentuk alloy dengan logam lainnya. Alloy yang
terbentuk mempunyai sifat berbeda dengan timbal yang murni. 5.
Densitas timbal lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya kecuali emas dan merkuri Fardiaz, 1992
2.3.2.2 Keracunan Timbal Pb
Menurut Richard N et al 2006 keracunan timbal disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
a. Afinitasnya tinggi untuk gugus sulfihidril, dapat menghambat
fungsi enzim seperti enzim-enzim yang terlibat dalam penyatuan besi kedalam molekul heme.
b. Kompetisi dengan ion kalsium untuk memperebutkan
penyimpanannya di dalam tulang. c.
Inhibisi enzim yang berkaitan dengan membran sel sehingga terjadi gangguan pada kelangsungan hidup sel darah merah hemolisis,
kerusakan ginjal dan hipertensi. d.
Gangguan pada metabolisme 1,25 dihidroksivitamin D.
Paparan bahan tercemar Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ sebagai berikut :
a. Gangguan terhadap fungsi ginjal
Pb dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal, nephropati irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi, fibrosis
dan sclerosis
glumerolus. Akibatnya
dapat menimbulkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis
b. Gangguan terhadap sistem reproduksi.
Pb dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Pb mempunyai efek racun
terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak -anak sangat peka terhadap paparan Pb di udara. Paparan Pb dengan kadar
yang rendah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ. Pada wanita hamil Pb dapat melewati plasenta dan kemudian akan ikut
masuk dalam sistem peredaran darah janin dan selanjutnya setelah bayi lahir, Pb akan dikeluarkan bersama air susu ibu Widowati et al.,2008.
c. Gangguan terhadap sistem hemopoitik
Keracunan Pb dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan
kadar zat besi dalam serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar ALA Amino Levulinic Acid urine.
Dapat dikatakan bahwa gejala anemia merupakan gejala dini dari keracunan Pb pada manusia.
d. Gangguan terhadap sistem syaraf
Efek pencemaran Pb terhadap kerja otak lebih sensitif pada anak- anak dibandingkan pada orang dewasa. Paparan menahun dengan Pb
dapat menyebabkan lead encephalopathy. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa malas, gampang tersinggung, sakit kepala, tremor,
halusinasi, gampang lupa, sukar konsentrasi dan menurunnya kecerdasan.
Daya racun Pb di dalam tubuh di antaranya disebabkan oleh penghambatan enzim oleh ion-ion Pb
2+.
Enzim yang diduga dihambat adalah yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Pada jaringan
atau organ tubuh, logam Pb akan terakumulasi pada tulang, karena logam ini dalam bentuk ion Pb
2+
mampu menggantikan keberadaan ion Ca
2+
kalsium yang terdapat pada jaringan tulang. Tulang berfungsi sebagai
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tempat pengumpulan Pb karena sifat-sifat ion Pb
2+
yang hampir sama dengan dengan Ca
2+
Fardiaz, 1992. Dalam tubuh, lebih dari 90 Pb
disimpan dalam tulang Sumardjo, 2009.
2.4 Sumber-sumber Potensi Logam Berat Pada Lipstik
Kadmium Kadmium adalah salah satu logam berat yang ditemukan dalam
pigmen anorganik produk kosmetik. Sehingga lipstik kemungkinan tercemar oleh kadmium Nourmoradi et al., 2013.
Timbal Lipstik dapat terkontaminasi dengan timbal dapat disebabkan
karena bahan dasar yang digunakan secara alami mengandung logam berat atau tercemar selama produksi Nourmoradi et al., 2013.
Menurut Hepp et al 2009, kontaminasi timbal pada lipstik mungkin berasal dari solder timbal atau pada peralatan yang digunakan untuk
produksi lipstik yang menggunakan cat yang mengandung timbal. Timbal dapat digunakan sebagai zat warna seperti Pb karbonat dan Pb
sulfat Ardyanto, 2005.
2.5 Destruksi
Destruksi merupakan proses perusakan oksidatif dari bahan organik sebelum penetapan suatu analit anorganik atau untuk memecah
ikatan dengan logam. Agar unsur-unsur tersebut tidak saling mengganggu dalam analisis, maka salah satu unsur harus di hilangkan, dengan adanya
proses destruksi tersebut diharapkan yang tertinggal hanya logam- logamnya saja. Dalam pendestruksian hendaknya memilih zat
pengoksidasi yang cocok baik untuk logam maupun jenis sampel yang akan dianalisis. Secara umum, destruksi ada dua yaitu destruksi basah dan
destruksi kering Dewi, 2012.