Syariah Ibadah Pesan Dakwah Tentang Syariah dalam Novel Penakluk Badai

Kutipa n tersebut diambil dari percakapan antara Kiai Asy’ari dengan Kiai Ya’kub. Dalam dialog ini, pengarang ingin menyampaikan bahwa dalam Islam, melamar adalah suatu bentuk kesungguhan cinta dari seseorang. Karena itu, sebenarnya tidak ada istilah berpacaran dalam agama Islam. Berikut ini adalah tabel beberapa rincian pesan yang mengandung kategori Syariah menurut kesepakatan 3 juri. Tabel 3 Rincian Kategorisasi Syariah No. BabParagraph Halaman Kutipan Keterangan 1. III151 Cahaya purnama bagai pilar-pilar langit saat malam sudah mengepung permukaan jagad raya. Asy’ari dan Halimah berjalan selayaknya pasangan pengantin yang diliputi perasaan romantis. Dua anak manusia yang kini bersatu itu seakan-akan mengumpulkan kembali tulang- belulang nenek moyang merekayang sempat terpisah entah berapa puluh tahun. Jika pengeran Sambo bisa menyaksikan dua insan yang sedang memadu kasih itu ternyata berada dalam satu garis keturunannya, niscaya ia akan sangat bahagia. Muamalah 2. III251 Dua insan dari satu trah itu kini menjadi sepasang kekasih yang begitu serasi, bagai sepasang bangau yang sudah lelah terbang, lalu melepas lelah di sebuah danau. Danau itu adalah pesantren Gedang dengan segenap kemasyhurannya. Muamalah 3. III1655 Halimah tertidur saat mukenanya masih membalut badan. Hingga serabut cahaya mengukir langit dan Ibadah subuh pun benar-benar menjelang. Saat itu Asy’ari meninggalkan istri yang masih lelap dalam impian yang tak berapa lama. Ia lalu bergegas menuju mushala bergabung di shaf paling depan untuk menunaikan shalat shubuh berjamaah, berdekatan dengan Kiai Usman, Mertuanya. Halimah terbangun dalam kesendirian saat adzan shubuh mulai berkumandang. ia bergegas ke pancuran belakang rumah untuk memperbarui wudhunya dan menunaikan shalat shubuh di kamar. 4. III3559 Kata orang, bayi itu mendapatkan pendidikan yang lebih lama dalam kandungan hingga manakala mengarungi kehaidupan natinya ia akan semakin matang, apalagi Halimah sering melakukan berbagai komunikasi dengan gusti Allah lewat zikir maupun tarekat puasa dan shalat-shalat sunnah baik siang maupun malam. Ibadah 5. III4663 Ketika mulai bisa duduk, Hasyim kecil juga sering duduk di pangkuan kakeknya, yang sedang membacakan kitab Ihya Ulumuddin selepas subuh. Begitu juga ketika sudah bisa berjalan sendiri, ia sering dibawa bapaknya untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Meskipun saat itu ia belum paham apa makna dari shalat dan gerakannya. Tapi ia tetap mengikuti gerakan bapak dan para santrinya itu. Ibadah 6. IV273 Masa remaja membuat Hasyim terdorong untuk pergi meninggalkan dunia kecilnya. Ia berpikir bagaimana cara memohon agar abah maupun kakeknya mengizinkan ia untuk pergi meninggalkan keluarga guna mencari ilmu dan pengalaman hidup yang lebih luas. Ibadah 7. IV2979 Esok harinya hasyim mendapat restu untuk melanjutkan belajar di Muamalah