Tujuan dan Hikmah Perkawinan

34 2 Kawin adalah jalan terbaik untuk membuat anak-anak menjadi mulia, memperbanyak keturunan, melestarikan hidup manusia serta memelihara nasab yang oleh Islam sangat diperhatikan. Sebagaiaman sabda Rasulullah: Kawinlah dengan perempuan pencinta lagi bisa banyak anak, agar nanti aku dapat membanggakan jumlahnya yang banyak di hadapan para Nabi pada hari kiamat nanti. 3 Tumbuhnya naluri kebapaan dan ke-ibuan yang saling melengkapi, tumbuh perasaan cinta, ramah, dan sayang dalam suasana hidup dengan anak-anak. 4 Adanya rasa tanggung jawab yang dapat mendorong ke arah rajin bekerja, bersungguh-sungguh dan mencurahkan perhatian 5 Adanya pembagian tugas istri mengurusi dan mengatur rumah tangga, membimbing dan mendidik anak-anak, sementara si suami bekerja di luar rumah. 6 Dapat membuahkan tali kekeluargaan, memperteguh kelanggengan rasa cinta antara keluarga dan memperkuat hubungan kemasyarakatan. 37 37 Wasiun Mika,” Hukum dan Perkawinan Menurut Islam ”, http:www.jadipintar.com201306Hukum-dan Hikmah-Perkawinan-Menurut-Islam.html, di akses pada 18 Desember 2013 35

C. Walimatul ‘Urs

1. Pengertian Walimatul ‘Urs

Walimah berasal dari kata yang artinya pesta penggantin atau bisa juga disebut sebagai makanan yang disediakan khusus dalam acara perkawinan. 38 Walimah arti harfiyahnya ialah berkumpul. Karena pada waktu itu berkumpul suami istri, sedangkan walimah menurut istilah, yaitu khusus tentang makan dalam acara pesta perkawinan. 39 Walimatul urs resepsi pernikahan adalah hidangan makanan yang disediakan pada hari-hari resepsi pasangan pengantin. Disebut walimah lantaran orang-orang berkumpul pada acara ini. Walimah termasuk perkara yang di syariatkan oleh agama Islam. Sehingga dalam prakteknya, sering kita dapati orang begitu semangat untuk mengadakan walimah sehingga terkadang sampai melewati batas kewajaran dan mulai memasuki wilayah yang sebenarnya tidak lagi sesuai dengan rambu-rambu syariah. Perintah walimah dengan makan-makan tentu tidak berarti kita dibenarkan untuk menghambur-hamburkan harta. Sebab orang yang menghambur-hamburkan harta termasuk saudaranya syetan. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT: 38 Slamet Abidin dan Aminudin, Fiqh Munakahat, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cet. I, h. 56 39 Mustofa Dibul Bigha, Fiqh Syafi ’i Sawahan: CV Bintang Pelajar, 1984, h. 382 36            Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya ”. QS. Al-Isra: 27 Walimah bisa dilakukan kapan saja. Bisa setelah dilangsungkannya akad nikah dan bisa pula ditunda beberapa waktu sampai berakhirnya hari- hari pengantin baru. Namun disenangi tiga hari setelah dukhul, karena demikian yang dinukilkan dari Nabi Muhammad Saw. Anas bin Malik ra berkata: “Nabi Muhammda Saw menikah dengan Shafiyyah ra dan beliau jadikan kemerdekaan Shafiyyah sebagai maharnya. Beliau mengadakan walimah tiga hari kemudian”. Dan apabila mengadakan walimah, maka hendaklah yang diundang dalam acara walimah tersebut orang-orang yang shalih, tanpa memandang dia orang kaya atau orang miskin. Karena kalau yang dipentingkan hanya orang kaya sementara orang miskinnya tidak diundang, maka makanan walimah tersebut teranggap sejelek-jelek makanan. Karena Rasululllah Saw bersabda: ط , , , ف , ص ه Artinya: “Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang- orang miskin tidak diundang ”. HR. Al-Bukhari. 40 40 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011, h. 517 37

2. Hukum dan Hikmah Walimatul Urs

Melangsungkan walimah „urs hukumnya sunnah, karena Nabi Muhammad Saw menyuruh Abdurrahman bin Auf agar mengadakan walimatul urs saat menikah, yaitu beliau bersabda kepadanya: 41 أ , ش Artinya: ”Adakanlah walimah walaupun dengan seekor domba”. Hikmah dari diadakannya walimatul urs ada enam yaitu: a. Merupakan rasa syukur kepada Allah SWT b. Tanda penyerahan anak gadis kepada suami dari kedua orang tuanya c. Sebagai tanda resminya adanya akad nikah d. Sebagai tanda memulai hidup baru bagi suami istri e. Sebagai realisasi arti sosiologi dari akad nikah f. Sebagai pengumuman bagi masyarakat bahwasanya antara kedua mempelai telah resmi menjadi suami-istri sehingga masyarakat tidak curiga terhadap perilaku yang dilakukan oleh kedua mempelai. 42

3. Hukum Memenuhi Undangan Walimatul Urs

Menghhadiri undangan orang yang mengundang dalam acara walimah pernikahan hukumnya wajib bagi orang yang diundang, karena memenuhi undangan ini menunjukkan adanya perhatian kepada pihak yang mengundang, 41 Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Shahih Fiqh Wanita Menurut Al- Qur’’an dan Sunnah, Jakarta: Akbar Media, 2009, h. 234. 42 Tihami dan Sohari Sahrani, Fiqh Munakahat Kajian Fikih Lengkap, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009, h. 151 38 memberikan kegembiraan kepadanya dan membuat hatinya lega. Sebagaimana dasar hukumnya adalah: Ibnu Umar ra. berkata kepada Rasulullah Saw. bersabda: ك آ ف , Artinya: “Jika salah seorang diantara kalian diundang ke acara walimah, hendaknya dia memenuhi undangan itu. Abu Hurairah ra . berkata kepada Rasulullah Saw. bersabda: ه ص ف , Artinya: “siapa yang meninggalkan undangan, maka dia telah menantang Allah rasul- Nya”. Abu Hurairah ra. berkata kepada Rasulullah Saw. bersabda: أ , ك , Artinya : “Seandainya aku diundang pada hidangan berupa kaki bagian bawah yanikit dagingnya, niscaya aku memenuhi undangan itu. Dan seandainya aku diberi hadiah berupa kaki bagian depan, niscaya aku menerima. HR. Bukhari. Jika undangan itu bersifat umum dan tidak terbatas pada satu orang atau sejumlah orang saja, maka undangan tidak wajib dipenuhi dan tidak pula dianurkan untuk dipenuhi. Ada yang berpendapat bahwa memenuhi undangan hukumnya fardhu kifayah. Pendapat lainnya dikatakan, memenuhi undangan walimah hukumnya sunnah. Pendapat pertama lebih tepat, karena penentangan tidak dinyatakan kecuali terkait pengabaian kewajiban. Hal ini berkaitan dengan walimah pernikahan. Adapun memenuhi undangan selain walimah pernikahan, hukumnya adalah sunnah bukan wajib, menurut mayoritas ulama. Sebagian pengikut