belum terpecahkan. Selain itu musim ataupun cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini juga sangat mengganggu hasil produksi ikan di desa Babakan pada saat ini,
sehingga banyak petani yang gagal panen dan hanya meraup kerugian.
C. Wakaf Di Desa Babakan
Perwakafan di desa Babakan telah berlangsung sejak lama. Ada sekitar 14 tanah wakaf dan telah diperuntukan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan,
pendidikan dan lain-lain. Berikut adalah daftar tanah wakaf yang ada di desa Babakan:
Daftar Tanah Wakaf Desa Babakan Beserta Peruntukannya No
Wakif Luas
Peruntukan
1 H. Maiun alm,
H.Usa alm Sinot Endeng
alm 12.370 m
2
Makam Astana Giri Bangun
2 Bpk. Ahman
Sopian alm 2.700 m
2
Makam Astana Giri Abadi
3 Bpk. Kiai Mukim
alm 16.500 m
2
Makam Cilangkap 4
Bpk. Raman 5000 m
2
Makam Mede dan Sekolah SDN
alm dan Bpk. Barun
Babakan 03
5 Bpk. H. Usa
alm 3500 m
2
Makam Tembok 6
Ibu Ennok alm 500 m
2
Masjid Al Hasan
7 Bpk. H. Usa
alm 1200 m
2
Masjid Al-Husna dan Majlis Ta’lim
8 Bpk. H. Maiun
alm 1000 m
2
Masjid Al-Hasanah
9 Bpk. H. Usa
alm 5000 m
2
Masjid Nurul Huda
10 Bpk. Acep
Sutisna 1035 m
2
Masjid Darrussalam
11 Bpk. H.
Miftahuddin Isnan
2400 m
2
Sekolah MI dan MTs. Nurul Iman
12 Bpk. Ust. Toha
alm 800 m
2
Sekolah Nurul Islamiyah
13 Bpk. H.
Syamsuddin alm
1 Ha Pesantren Riyadlul Jannah
14 Bpk. H. Saferi
alm 2000 m
2
Pesantren Riyadlul Irfan, kemudian menjadi Kebun wakaf
mutlak
Sumber: Hasil survei pribadi penulis
Jika melihat data di atas dapat dilihat betapa cukup banyak tanah wakaf yang ada di desa Babakan yang akan sangat lebih bermanfaat jika dikelola
dengan lebih professional lagi. Tanah wakaf yang ada diatas mayoritas adalah tanah wakaf yang sudah ada sejak lama, sedangkan untuk tahun-tahun sekarang
praktis belum muncul lagi tanah wakaf yang baru. Tentu saja hal ini menimbulkan 2 pertanyaan, pertama apakah jiwa
berderma masyarakat Babakan sudah semakin menurun atau yang kedua, kegiatan ekonomi yang terjadi sekarang sedang mengalami masa sulit. Namun
meski begitu pengembangan wakaf terus dilakukan oleh para tokoh yang ada di desa Babakan, seperti yang terjadi di Rt 003 Rw 004. Para tokoh masyarakat
disana berusaha menggerakan penggalangan dana wakaf dengan cara wakaf tunai. Setiap penduduk yang ingin berwakaf difasilitasi dengan baik dengan
nominal minimal 100.000 rupiah, hasilnya cukup baik dan terkumpul dana yang cukup besar. Namun dana tersebut hanya digunakan untuk membeli atau
menambah tanah wakaf lama yang sudah ada.