Tata Cara dan Prosedur Nikah Bodong di Daerah Jurang Mangu Timur

51

BAB IV ANALISIS PERILAKU NIKAH BODONG PADA MASYARAKAT

JURANG MANGU

A. Motivasi Masyarakat jurang mangu timur Melakukan Nikah Bodong

Dalam masyarakat jurang mangu timur Istilah nikah bodong bukanlah hal yang baru di dengar, hanya saja istilah ini digunakan untuk menyebut sejumlah fenomena, yaitu: 1. Menikah dengan syarat dan rukun yang lengkap tetapi tidak mencatatkannya. 2. Menikah tanpa syarat dan rukun lengkap, seperti kawin lari dan nikah mut’ah. 3. Pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Ketiga fenomena di atas disatukan oleh satu unsur bersamaan yaitu melakukan akad nikah tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat secara luas baik secara resmi atau tidak. Dari hasil penelitian di daerah Jurang Mangu Timur, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya nikah siri dalam masyarakat 1 , yaitu: 1. Faktor Sosial Budaya a. Menginginkan mendapatkan keturunan b. Kepuasan seks 1 Ahmad Saifi. Tokoh Masyarakat Jurang Mangu Timur, Wawancara Pribadi, Jurang Mangu Timur 02 agustus 2010. c. Poligami, dikarnakan ingin mendapatkan penerus atau keturunan dalam sebuah pernikahan dikarnakan si isteri mandul d. Terlalu lama bertunangan sehingga orang tua mengambil inisiatif menikahkan secara siri e. Kebiasaan sebagian masyarakat yang ingin dinikahi oleh seorang tokoh f. Tidak direstui keluarga, karena usia yang sngat belia, atau hamil diluar 2. Faktor Ekonomi a. Membantu ekonomi isteri kedua, karna si isteri ke dua kurang mampu dalam kehidupan perekonomian maka dinikahilah si wanita. b. Tidak ada biaya pencatatan 3. Faktor Pendidikan a. Tradisi masyarakat jurang mangu timur yang sudah mengental b. Tidak mengangap penting pernikahan tercatat. 4. Faktor Agama 1. Keyakinan tidak perlu pencatatan, tapi cukup kepada kyai 2. Pencatatan bukan syarat atau rukun nikah 3. Rendahnya kesadaran agama sehingga melakukan perzinahan atau untuk melampiaskan syahwat dengan kedok nikah siri 5. Faktor peraturan dan administrasi 1. Administrasi yang ruwet dan njelimet 2. PNS yang takut ketahuan karena poligami 3. Tidak mengetahui akses Begitu pula hasil wawancara penulis dengan seorang pelaku nikah Bodong bahwasanya pelaku yang berinisisl FMN 2 yang beralamat di Kelurahan Jurang Mangu Timur Kecamatan Pondok Aren Kota Tangrang Selatan mengungkapkan bahwa motivasi melakukan nikah bodong adalah faktor social dan faktor administrasi yang di mana orang tua tidak menyetujui si anak cepat menikah karena keinginan Orang tua ingin anaknya sukses terlebih dahulu atau mapan dalam urusan materi atau dunia, Padahal hubungan antara keduanya sudah hamil di luar nikah maka terjadilah nikah di bawah tangan bodong. 3 Sedangkan menurut Kepala Pemerintahan Kelurahan Jurang Mangu Timur, motivasi pernikahan bodong yang dilakukan pada Masyarakat yaitu terlalu rumitnya masalah Registrasi dan faktor Umur. Masyarakat menjelaskan terhadap motivasi masyarakat melakukan nikah bodong antara lain 4 : 1. Faktor Ekonomi 2. Faktor tidak memberikan Keturunan 3. Faktor ingin memiliki Isteri lebih dari satu tanpa harus diketahui oleh isteri pertama. 2 Wawancara pribadi dengan pelaku yang berinisial FMN, jurang mangu timur . 09 agustus 2010. 3 Hasil wawancara dengan pelaku nikah bodong yang beralamat Kelurahan Jurang Mangu Timur Rt. 0402 No. 61 Kecamatan Pondok Aren yang menjelaskan bahwa Nikah di bawah Tangan adalah Nikah yang dilakukan setelah terjadi hubungan intim sebelum menikah. 4 Wawancara pribadi dengan 20 responden, jurang mangu timur 05 agustus sd 09 agustus 2010.