50
BAB IV PRODUK SIMPANAN QURBAN DAN BMT AL-FATH
A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Produk Simpanan Qurban pada BMT Al-
fath
Strategi Pemasaran adalah rencana yang menyeluruh Terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, Yang didalamnya memberikan panduan tentang kegiatan yang
akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkai tujuan dan pemasaran. Kebijakan dan
aturan yang mengarah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
1
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan
dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran diperlukan pada sebuah lembaga keuangan syariah mikro
seperti BMT al-fath, dimana lembaga ini selain berorientasi pada fungsi profit, lembaga ini juga mempunyai kapasitas sebagai lembaga yang berorientasi pada
fungsi social. Pada lembaga keuangan mikro seperti BMT al-fath, disadari perlunya bersaing pada pemasaran produk-produk serta jasa layanan. Sehingga diperlukan
1
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, Ed 1, Cet. Ke-7, h. 168
51
strategi pemasaran pada produk dan jasa BMT. Salah satu produk yang diperkenalkan BMT al-fath adalah produk simpanan qurban. Produk ini merupakan produk yang
diperuntukan bagi mitra yang ingin berqurban, sehingga keinginannya dapat terpenuhi.
Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Al-Fath Pamulang khususnya produk simpanan qurban yaitu dengan menggunakan pasar
yang dituju yaitu menggunakan strategi Segmenting, Targeting dan Positioning. Selain itu, dengan mengembangkan marketing mix atau bauran pemasaran yang
terdiri dari empat unsur yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi, yang mana dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran tersebut bertujuan untuk
menarik dan mempertahankan loyalitas para nasabahmitra. Untuk lebih jelasnya mengenai strategi tersebut, berikut uraiannya:
1. Segmentation
Langkah awal yang dilakukan BMT Al-Fath Pamulang dalam kegiatan pemasarannya adalah dengan mensegmentasi pasar. Dalam hal
mensegmentasi pasar BMT Al-fath Pamulang memiliki segmentasi khusus. Adapun kriteria yang dibutuhkan dalam segmentasi pasar antara
lain: a.
Dari Segi Daerah atau Wilayah: BMT Al-fath membagi atau lebih memfokuskan kepada daerah atau wilayah sekitar pamulang dan
ciputat.
52
b. Dari Segi Usia: Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama adalah
kelompok usia dewasa. Hal ini mengingat syarat-syarat yang diajukan diantaranya menyerahkan fotocopy identitas diri seperti: KTP, SIM,
kartu pelajar dan lain sebagainya. c.
Dari Segi Pekerjaan: Pelajar, Pegawai, Pedagang, dan lain sebagainya. 2.
Targeting Untuk target pasar, BMT Al-fath telah menentukan siapa yang menjadi
targetnya. Target pasar yang dituju BMT AL-Fath dalam memasarkan produk simpanan qurban adalah khusus masyarakat yang beragama islam,
dan semua kalangan tanpa membedakan status social yang memiliki kartu atau tanda identitas. Misalnya, para jamaah pengajian atau majelis taklim,
para mahasiswa dan masyarakat umumnya. 3.
Positioning BMT Al-Fath mensosialisasikan dirinya sebagai mitra bisnis yang amanah
dan maslahah, memposisikan dirinya sebagai lembaga keuangan yang tugas pokoknya mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkannya
kepada masyarakat. Sehingga BMT al-fath merupakan solusi terbaik untuk memberikan berbagai fasilitas produk jasa dan layanannya kepada
masyarakat dengan menggunakan sistem bagi hasil dalam proses yang cepat, praktis dan menentramkan serta jangka watu tertentu yang fleksibel.
Simpanan qurban ditempatkan khusus untuk masyarakat regional sekitar pamulang dan ciputat, hal ini bertujuan untuk mempermudah mitra dan
53
masyarakat pada umumnya untuk merencanakan ibadah qurban dengan pola menabung. Produk dan jasa ditempatkan pada posisi yang diinginkan
oleh nasabah sehingga dapat menarik minat nasbah untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan. Lokasi BMT Al-Fath juga sangat strategis,
BMT Al-fath berada dipingir jalan, sehingga masyarakat bisa mengetahui lokasi BMT Al-Fath dengan mudah.
4. Marketing Mix
Untuk mencapai target pasar, diperluan marketing mix atau bauran pemasaran. Karena bagian inilah yang terlihat dipasar, oleh sebab itu
BMT al-fath memiliki beberapa strategi dalam pemasaran adalah sebagai berikut:
1 Strategi Harga
Penentuan sebuah harga seiring menjadi perhatian saat memebeli barang atau layanan. Harga salah satu aspek penting penting dalam kegiatan
pemasaran. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
2
Dalam konsep ekonomi islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan
permintaan dan kekuatan penawaran.
3
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
2
David W.Cravens, Pemasaran Strategis, Jakarta:Erlangga, 1996, Jilid 2, h. 6
3
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, h. 247
54
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan
komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
bagi hasil.
4
Dalam peningkatan kerjasama dengan Mitra, BMT melakukan penetapan harga jasa didasarkan pada konsep harga islami dalam artian harga
yang ditetapkan dititik beratkan pada nasabah. Penetapan harga yang dilakukan BMT Al-Fath bebas dari praktik riba, kecurangan, dan kedzaliman.
Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan
penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Dalam hal harga Produk simpanan qurban di BMT Al-Fath dibandingkan dengan BMT lain yang juga baru mulai berkembang, sebut saja
BMT Al-Munawwarah yang berada di sekitar Pamulang juga, harga yang ditawarkan BMT Al-Fath lebih rendah dibandingkan BMT Al-Munawwarah,
dimana harga yang ditawarkan BMT Al-Fath sebesar Rp 10.000 untuk
4
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007, Ed 1, h. 196
55
pembukaan rekening awalnya sedangkan di BMT Al Munawwarah untuk pembukan rekening awalnya sebesar Rp 20.000. maka tak heran jika dalam
hal pemasaran produk ini dilihat dari segi harga lebih unggul sehingga menarik perhatian masyarakat dan tidak memberatkan masyarakat yang ingin
memiliki simpanan Qurban tersebut, karena hanya dengan biaya Rp. 10.000 masyarakat dapat membuka rekening di BMT al-fath.
Adapun syarat yang diterapkan BMT Al-Fath sebagai berikut: Simpanan Qurban
Mengisi formulir pembukaan rekening mitra. Membawa fotocopy KTPSIMkartu pelajar yang masih berlaku.
Setoran pokok mitra Rp. 10.000,- Setoran simpanan qurban Rp. 10.000,-
Administrasi Rp. 5.000,- Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
Biaya tutup rekening Rp. 5.000,- Dengan melihat biaya yang dikenakan pada produk simpanan qurban,
penulis dapat menyimpulkan bahwa simpanan ini sangat terjangkau bagi masyarakat pada umumnya. Dengan biaya Rp. 10.000,- simpanan ini sangat
murah, sehingga dapat menarik masyarakat yang ingin menyimpan dananya pada BMT al-fath.
2 Strategi Produk
56
Dalam memasarkan suatu barang, produk merupakan hal yang paling penting untuk diketahui mengenai bauran pemasaran. Istilah bauran
pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Produk adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena
tanpa adanya produk, strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan.
Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu pasar dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk jasa,
benda, organisasi, tempat, orang dan ide-ide.
5
Philip kotler mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan.
6
jadi produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud tangible saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud
intangible seperti pelayanan jasa. Penerapan strategi pemasaran produk simpanan qurban dilakukan
dengan syarat yang mudah dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu dengan timbal balik jasa berupa bagi hasil yang kompetitif sesuai dengan syariat
islam. 3
Strategi distribusi
5
David W. Cravens, Pemasran Strategis, Loc.cit, h.3
6
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Prenhallindo,1997, Jilid 1, Ed.9, h.9
57
Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk sampai kemitra pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi merupakan salah
satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencangkup penentuan saluran pemasaran marketing channels dan distribusi fisik physical distribution.
Kedua factor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan.
Efektifitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setiap mata rantai saluran tersebut.
7
Mengenai strategi distribusi, yang dilakukan BMT al-fath adalah dengan mendatangi para mitramasyaraat, dalam hal ini pihak BMT
menerapkan system jemput bola. Dan dengan adanya market channel kerjasama antara dinas koprasi maupun BMT center, produk maupun jasa
layanan BMT al-fath dapat didistribusian. Dan hal yang terpenting dalam distribusi simpanan qurban yaitu pihak
BMT menjamin pencairan likuiditas dana produk, ketika para mitra ingin menarik dana yang dilakukan ketika menjelang ibadah qurban tiba.
4 Strategi Promosi
Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan
mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas
7
Assauri. Manajemen Pemasaran, Dasar dan Konsep dan Strategi.h.223-234
58
produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi.
8
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk suatu perusahaan.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi perusahaan
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi
mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra
perusahaan dimata para nasabahnya. Adapun strategi promosi yang dilakukan BMT al-fath dalam
memasarkan produk simpanan qurban adalah sebagai berikut: a.
Dengan diadakannya ceramah keagamaanpengajian secara rutin kepada masyarakat yang diadakan setiap malam kamis, yang dilaksanakan pada
masjid-masjid yang berada disekitar lingkungan BMT al-fath. Dengan mengundang pembicara dari dinas koperasi maupun dari pihak BMT
center. Dengan melakukan ceramah keagamaan, pihak BMT melakukan sosialisasi produk-produk yang disalurkan. Dan salah satunya adalah
produk simpanan qurban. Dengan dilakukannya kegiatan ini, masyarakat akan mengetahui produk jasa layanan BMT al-fath sehingga akan menjadi
8
Assauri, Menajemen Pemasaran, h.264
59
sumber informasi kepada masyarakat. Karena pada umumnya juga yang hadir pada kegiatan ini merupakan nasbah BMT al-fath.
b. Dengan brosur-brosuriklan-iklan yang menarik dan agamis, sehingga
masyarakat dengan mudah mengetahui bahwa adanya lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT al-fath dengan produk maupun jasa
layanannya khususnya produk simpanan qurban. Karena konsep BMT al- fath itu sendiri merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang
segmentasi pada umumnya masyarakat kecil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah.
c. Website, dengan website informasi tentang BMT Al-fath dapat diakses
oleh masyarakat luas, sehingga produk dan jasa layanan khususnya produk simpanan qurban pada BMT al-fath dapat dietahui masyarakat secara luas.
d. Tenaga pemasarandilapangan dengan sistem antar jemput bola,
maksudnya dari strategi antar jemput bola ini dengan mendatangi masyarakat maupun mitra ke lingkungan mereka, agar masyarakat lebih
mudah dan tertarik untuk menjadi mitra pada BMT al-fath. e.
Mengadakan jadwal buka puasa bersama pada bulan suci ramadhan, sekaligus mempromosikan produk dan jasa layanan BMT al-fath.
Sehingga tercipta suatu relationship antara pihak BMT dan mitranya maupun masyarakat sekitarnya.
9
9
Saimin, Wawancara di BMT al-fath Pamulang tanggal 3 Januari 2011
60
B. Kendala yang Dihadapi BMT Al-Fath