Tempat Jenis Kelamin Umur Kondisi

27 menyembelih qurban sesudah sholat Idul Adh-ha dan dua khutbahnya, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadahnya berqurban dan telah sesuai dengan sunnah ketentuan Islam. HR. Bukhari Sabda Nabi SAW : Semua hari tasyriq tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah adalah waktu untuk menyembelih qurban. HR. Ahmad dan Ibnu Hibban Menyembelih qurban sebaiknya pada siang hari, bukan malam hari pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan itu. Menyembelih pada malam hari hukumnya sah, tetapi makruh. Demikianlah pendapat para imam seperti Imam Abu Hanifah, Asy Syafii, Ahmad, Abu Tsaur, dan jumhur ulama. Perlu dipahami, bahwa penentuan tanggal 10 Zulhijjah adalah berdasarkan ru`yat yang dilakukan oleh Amir penguasa Makkah, sesuai hadits Nabi SAW dari sahabat Husain bin Harits Al Jadali RA HR. Abu Dawud, Sunan Abu Dawud hadits no.1991. Jadi, penetapan 10 Zulhijjah tidak menurut hisab yang bersifat lokal Indonesia saja misalnya, tetapi mengikuti ketentuan dari Makkah. Patokannya, adalah waktu para jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah 9 Zulhijjah, maka keesokan harinya berarti 10 Zulhijjah bagi kaum muslimin di seluruh dunia.

b. Tempat

Diutamakan, tempat penyembelihan qurban adalah di dekat tempat sholat Idul Adh-ha dimana kita sholat misalnya lapangan atau masjid, sebab Rasulullah SAW berbuat demikian HR. Bukhari. Tetapi itu tidak wajib, karena 28 Rasulullah juga mengizinkan penyembelihan di rumah sendiri HR. Muslim. Sahabat Abdullah bin Umar RA menyembelih qurban di manhar, yaitu pejagalan atau rumah pemotongan hewan. Hewan Qurban a. Jenis Hewan Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah : unta, sapi, dan kambing atau domba. Selain tiga hewan tersebut, misalnya ayam, itik, dan ikan, tidak boleh dijadikan qurban. Allah SWT berfirman :                       22 34 Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan kurban, Supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak bahimatul anam yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka tuhanmu ialah tuhan yang maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah TQS Al Hajj22 : 34

b. Jenis Kelamin

Dalam berqurban boleh menyembelih hewan jantan atau betina, tidak ada perbedaan, sesuai hadits-hadits Nabi SAW yang bersifat umum mencakup kebolehan berqurban dengan jenis jantan dan betina, dan tidak melarang salah satu jenis kelamin. 29

c. Umur

Sesuai hadits-hadits Nabi SAW, dianggap mencukupi, berqurban dengan kambingdomba berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi atau kerbau berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan unta berumur lima tahun.

d. Kondisi

Hewan yang dikurbankan haruslah mulus, sehat, dan bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya. Sudah dimaklumi, qurban adalah taqarrub kepada Allah. Maka usahakan hewannya berkualitas prima dan top, bukan kualitas sembarangan. Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan berkurban dengan hewan : 1. Yang nyata-nyata buta sebelah, 2. Yang nyata-nyata menderita penyakit dalam keadaan sakit, 3. Yang nyata-nyata pincang jalannya, 4. Yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus, 5. Yang tidak ada sebagian tanduknya, 6. Yang tidak ada sebagian kupingnya, 7. Yang terpotong hidungnya, 8. Yang pendek ekornya karena terpotongputus , 9. Yang rabun matanya. 30

G. Rukun dan Syarat Qurban.