Latar Belakang Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu misi RSUP Fatmawati adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dengan sentuhan manusiawi serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat tidak mampu. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan upaya kesehatan melalui penggunaan sediaan obat dan alat kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari berbagai disiplin ilmu. Penggunaan sediaan obat dan alat kesehatan tersebut diharapkan dapat menjadi cara untuk mempercepat penyembuhan pasien. Rumah sakit membutuhkan alat kesehatan dalam jumlah tertentu, besarnya kebutuhan tersebut ditentukan dari evaluasi pemakaian alat kesehatan pada periode sebelumnya dan anggaran yang tersedia. Untuk itu perlu dibuat suatu rekapitulasi biaya pemakaian obat dan alat kesehatan agar pengelolaan barang farmasi dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam hal ini pengamatan dilakukan pada biaya pemakaian alat kesehatan habis pakai pada pasien askes sosial dan pasien tidak mampu karena biaya pemakaian alat kesehatan untuk pasien tersebut menjadi tanggungan bagi rumah sakit. Selain dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan perlu dilakukan penanggulangan infeksi yang dapat dicegah dengan menggunakan antibiotika yang berpotensi efektif untuk melawan mikroba atau bakteri. Keberhasilan terapi ditentukan dalam menggunakan antibiotika ditentukan oleh jenis obat, dosis yang diberikan, masa terapi, farmakokinetik dan kondisi pasien. Saat ini antibiotika Nilsya Febrika Zebua: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, 2008. USU e-Repository © 2008 masih sering digunakan secara berlebihan atau bahkan disalahgunakan. Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotika tersebut. Banyak antibiotika yang dahulu digunakan untuk infeksi tertentu saat ini sudah tidak efektif lagi terhadap infeksi tersebut dan menyebabkan ketidakrasionalan penggunaan obat. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan penggunaan antibiotika dengan mengetahui pola penggunaan dan jenis antibiotika yang paling sering digunakan pada pengobatan infeksi dapat dihindari resistensi dan efek samping obat yang tidak diinginkan serta ketidakrasionalan penggunaan obat dapat ditekan seminimal mungkin. Dalam menentukan besarnya kebutuhan akan perbekalan kesehatan apoteker dituntut mampu metode yang paling tepat dalam melakukan perencanaan kebutuhan perbekalan kesehatan sehingga dana dan tenaga dapat dimanfaatkan secara optimal.

1.2 Tujuan