Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
4. TOI Turn Over Interval adalah rata – rata tempat tidur tidak ditempati dari
saat terisi kesaat berikutnya dalam satu tahun. TOI =
keluar pasien
Jumlah perawa
hari hari
x tidur
Tempat tan
−
Nilai TOI ideal adalah 1 – 3 hari 5.
GDR Gross Death Rate adalah persentase angka kematian umum. GDR =
K x
RS keluar
pasien Jumlah
meninggal yang
pasien Jumlah
Nilai GDR ideal adalah 4,5 6.
NDR Net Death Rate adalah angka kematian lebih dari 48 jam setelah pasien dirawat.
NDR =
K x
RS keluar
yang pasien
Jumlah rawat
di lebih
jam setelah
meninggal pasien
Jumlah 48
NDR ideal adalah 2,5
3.4. Implementasi Sistem
Pada tahap implementasi ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan sebagai berikut:
3.4.1 Uji Coba Sistem
Pengujian sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputer Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU. Setelah sistem diuji coba
diimplementasikan di Rumah Sakit Haji Medan.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
3.4.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Setelah dilakukan pengujian sistem maka dilakukan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras di Rumah Sakit Haji Medan, untuk perangkat keras di Rumah
Sakit Haji Medan telah tersedia 1 set komputer untuk dijalankannnya sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Setelah itu intalasi pengkat lunak pada
komputer tersebut.
3.4.3 Sosialisasi Sistem
Setelah sistem diuji coba dengan berhasil, sistem ini disosialisasikan kepada petugas rekam medis di Rumah Sakit Haji Medan.
3.4.4 Dokumentasi
Pada pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini dokumentasi yang dilakukan yaitu dokumentasi pengembangan. Dokumentasi pengembangan berupa
menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup dekskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian. Semuanya
dijabarkan pada bab 5 dalam karya tulis ini.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 4 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
4.1 Sejarah Rumah Sakit Haji Medan
Rumah Sakit Haji Medan didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar pada tanggal 7 Maret 1991
No. 445.05712K, dan diresmikan pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua
Gubernur Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan berlokasi di jalan Rumah Sakit Haji Estate di areal
tanah seluas 6 ha dengan luas bangunan 13.017,59 m
2
. Secara operasional Rumah Sakit Haji Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk kegiatan poliklinik, di
samping itu juga memberikan pelayanan bagi jamaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi. Pada tanggal 1 Juli 1992 secara penuh Rumah Sakit Haji Medan mempunyai
tipe B dengan kapasitas 139 tempat tidur. Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat
dari Menteri Kesehatan RI No: YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar meliputi
pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan Rekam medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan administrasi manajemen.
Secara teknis administrasi Rumah Sakit Haji Medan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Sumatera Utara. Pada awalnya dalam
kegiatan operasional Rumah Sakit Haji Medan mendapat bantuan dana dari