Studi kelayakan Analisa Kebutuhan

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

a. Studi kelayakan

Studi kelayakan digunakan untuk menetukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan dan dampak terhadap lingkungan sekeliling Kadir, 2002. Di dalam tahapan ini, analisa sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek. Pengembangan sistem tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi : 1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem. 2. Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan. 3. Pengidentifikasian para pemakai sistem. 4. Pembentukan lingkup sistem Kadir, 2002. Selain itu, selama dalam tahapan studi kelayakan sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti berikut: 1. Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem baru. 2. Pembuatan analisa untuk membuat dan atau membeli aplikasi. 3. Pembuatan analisa biayamanfaat. 4. Pengkajian terhadap risiko proyek. 5. Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau menghentikan proyek Kadir, 2002. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010. Tabel 2.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisa biayamanfaat Lucas dalam Kadir, 2002. No Pengembangan Operasi 1 Waktu analisa sistem Biaya komputer. 2 Waktu program Biaya komunikasi. 3 Waktu pemakai Biaya staf Pengoperasi. 4 Biaya pembelian perangkat keras Biaya pertumbuhan pemakai. 5 Biaya pembelian perangkat lunak Biaya pemeliharaan. 6 Biaya jasa misalnya integrator sistem dan konsultan

b. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan disebut juga spesifikasi fungsional. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesisifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembang sistem, dan pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen dan mitra kerja yang lain misalnya auditor internal Kadir, 2002. Analisa kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem Kadir, 2002. Untuk melakukan analisa kebutuhan, analisa sistem biasanya melakukan langkah-langkah seperti berikut: 1. Wawancara 2. Riset terhadap sistem sekarang 3. Observasi lapangan Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010. 4. Kuis 5. Pengamatan terhadap sistem serupa 6. Prototipe Kadir, 2002.

2.3.1.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yakni perancangan konseptual, dan perancangan fisik. Target akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan