Perancangan konseptual Perancangan fisik

Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010. 4. Kuis 5. Pengamatan terhadap sistem serupa 6. Prototipe Kadir, 2002.

2.3.1.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yakni perancangan konseptual, dan perancangan fisik. Target akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisa sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemprograman Kadir, 2002.

a. Perancangan konseptual

Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual. Evaluasi alternatif rancangan digunakan menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem. Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut: 1. Keluaran Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan harian, mingguan, dan sebagainya, isi laporan, bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010. 2. Penyimpanan data Dalam hal ini, semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25 karakter letaknya dalam berkas. 3. Masukan Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem. 4. Prosedur Pemprosesan dan Operasi Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan laporan Kadir, 2002.

b. Perancangan fisik

Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka anatarmodul, serta rancangan basis data secara fisik. Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir: 1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen. 2. Rancangan masukan, berupan rancangan layar untuk pemasukan data. 3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan interaksi antara pemakai dan sistem menu, ikon, dan lain-lain. 4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perngkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010. 5. Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas dalam basis data, termasuk penentuan kapasitas masing-masing. 6. Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program yang dilengkapi dengan algoritma cara modul atau program kerja bekerja. 7. Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang digunakan dalam sistem mencakup hal-hal seperti validasi, otorisasi, dan pengauditan. 8. Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian hingga tahap perancangan sistem. 9. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji sistem. 10. Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan sistem baru terhadap sistem lama Kadir, 2002.

2.3.1.3 Implementasi sistem.

Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang dimaksud berupa: a. Pemprograman dan pengujian. b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. c. Pelatihan kepada pemakai. d. Konversi. e. Pembuatan dokumentasi. Dari beberapa kegiatan di atas, kegiatan penting untuk dibahas lebih lanjut adalah pemprograman, pengujian, konversi, dan pembuatan dokumentasi. Kadir, 2002. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.

a. Pemprograman dan pengujian