Partisipasi Masyarakat Pengelolaan Hutan

27 Dalam penelitian ini persepsi disimpulkan sebagai pemahaman dan pengetahuan masyarakat yang lahir dari proses interaksi yang terjadi dengan kawasan hutan terhadap keberadaan hutan mangrove dan fungsi-fungsinya serta pengelolaan hutan mangrove terutama setelah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Simeulue .

2.5.2. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan masyarakat dalam suatu proses pembangunan. Pengertian partisipasi dalam suatu proses pembangunan kehutanan dapat mempunyai pengertian luas dan sempit. Sehingga menurut Awang 2003 partisipasi dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu: cara pandang dimana partisipasi merupakan kegiatan pembagian dari hasil-hasil pembangunan, cara pandang dimana masyarakat secara massal telah menyumbangkan jerih payah dalam pembangunan, dan bahwa partisipasi harus terkait dengan proses pengambilan keputusan dalam pembangunan. Arti kata partisipasi yang di rangkum FAO, pengertian partisipasi dapat diterjemahkan sebagai keterlibatan mental, pikiran dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberikan sumbangan kepada kelompok dalam pencapaian tujuan serta ikut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Dalam penelitian ini partisipasi masyarakat diartikan sebagai peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan kawasan hutan mangrove yang didorong oleh pandangan dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya keberadaan fungsi-fungsi hutan mangrove bagi kehidupan sosial masyarakat. Universitas Sumatera Utara 28

2.5.2 Pengelolaan

Pengelolaan adalah proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan meliputi proses perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan kebijakan yang dilakukan dalam kawasan hutan mangrove.

2.5.3 Hutan

Pengertian hutan dalam Undang-Undang Kehutanan No. 41 tahun 1999 adalah merupakan suatu ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan Arief, 2001. Istilah hutan mempunyai pengertian sebagai suatu asosiasi masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang didominasi oleh pepohonan atau vegetasi kayu, yang mempunyai luasan tertentu sehingga berpengaruh dalam pembentukan iklim mikro dan kondisi ekologi yang spesifik. Universitas Sumatera Utara 29

III. METODOLOGI PENELITIAN