maka kasus-kasus kegagalan konstruksi maupun kegagalan bangunan terutama seperti rumah tinggal di Jalan Berastagi No. 8 dan Hotel J.W. Marriot Jalan Putri
Hijau Medan tidak akan terjadi atau akan dapat diminimalisir. Kemudian, dengan mengetahui sistem pengawasan konstruksi bangunan gedung
tersebut dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka praktis akan dapat mengetahui siapa atau badan yang mana yang bersalah dan sanksi apa
yang dapat diberikan terhadap adanya pelaksanaan konstruksi bangunan tersebut yang menyimpang dari hukum perizinan.
7. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis permasalahan seperti yang diuraikan sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Tipe Penilaian
Tipe penilaian ini adalah yuridis normatif, dengan pertimbangan melalui sifat deskriptif analisis terhadap peraturan Perundang-Undangan di perpustakaan dapat
digambarkan, diinvetarisir dan dipecahkan masalah sistem pengawasan konstruksi bangunan yang telah dijelaskan sebelumnya dalam penelitian ini.
2. Pendekatan Masalah
Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni yuridis normatif dengan tujuan mendapatkan hasil secara kualitatif, maka pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan perundang-undangan statute approach.
3. Bahan Hukum
a. Bahan hukum primer, yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang diurut berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Hemat Tarigan: Sistem Pengawasan Terhadap Konstruksi Bangunan Menurut Hukum Perizinan , 2008. USU e-Repository © 2008
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam penelitian ini yang paling utama adalah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Perda tentang IMB di Kota Medan yang diatur melalui Perda No.
9 Tahun 2002 dan Peraturan Perundangan yang terkait dengan judul penelitian ini.
b. Bahan hukum sekunder, bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal- jurnal, pendapat para ahli serta simposium dan kasus-kasus yang terkait
dengan penelitian. Pendapat para ahli yang dijadikan informasi interview guide dalam
penelitian tesis ini, antara lain : 1 Ahli yang berkaitan dengan konstruksi bangunan yang telah bersertifikasi
khususnya HAKI Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia 2 Perangkat LPJKD Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah,
khususnya Daerah Propinsi Sumatera Utara 3 Dinas Tata Kota Dinas Tata Bangunan, khususnya Sub Dinas
Pengawasan Bangunan Kotamadya Medan c. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus, kamus hukum, ensiklopedia dan lain-lain.
4. Pengumpulan Bahan Hukum