3.6.2.2. Uji Heterokedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat melihat grafik.
3.6.2.3. Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan Uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
adalah sebagai berikut: a.
Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi. b.
Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positip.
c. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih
kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatip.
Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW
terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.Ghozali, 2001.
3.6.2.4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Menurut Ghozali
2001, multikolinieritas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel bebas di dalam persamaan regresi di atas 0,7.
3.6.3 Pengujian Hipotesis