Adapun tujuan audit intern, sebagaimana yang dinyatakan oleh IIA yaitu : Tujuan audit intern adalah membantu anggota organisasi dalam pelaksanaan
tanggung jawab mereka. Untuk itu, audit intern melengkapinya dengan analisis, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai penelaahan aktifitas
tersebut. Gil, 1986 : 313. Kutipan diatas bermakna bahwa tujuan audit intern adalah untuk membantu anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang
dibebankan kepada mereka agar efektif. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk analisis, penilaian, rekomendasi, konseling, dan informasi yang berhubungan dengan
kegiatan yang diperiksa.
2.1.2. Ruang Lingkup Audit Intern
Woolf 1973:6 menyatakan daur transaksi dari suatu perusahaan melewati tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap perencanaan, yang biasanya berakhir pada
otorisasi dari level tertentu dalam organisasi. Tahap kedua adalah tahap akuntansi, yaitu tahap pelaksanaan dan pencatatan dalam buku perkiraan. Ini adalah tahap yang
paling sederhana, karena hanya untuk ketepatan dan klasifikasi dari tahap pertama tadi. Sedangkan tahap yang terakhir adalah tahap penelaahan transaksi, dan tahap ini
menjadi perhatian audit intern. Karyawan yang bertanggung jawab pada tahap ini tidak mempunyai hubungan dengan karyawan yang mempunyai tanggung jawab pada
tahap pertama dan tahap kedua. Oleh karena itu, audit intern merupakan suatu fungsi tersendiri dan terpisah dari tanggung jawab otorisasi dan pencatatan, yaitu berkenaan
dengan verifikasi dan penilaian tentang prosedur transaksi. Penentuan fungsi audit
Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
intern menjadi wewenang dari manajemen perusahaan, sedangkan ruang lingkup audit intern dalam suatu perusahaan bergantung pada apa fungsi audit intern yang
telah ditentukan oleh manajemen perusahaan, dan mungkin bersama-sama dengan dewan komisaris.
Pemeriksa Intern harus menelaah keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasi serta cara-cara untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelompokkan, dan
melaporkan informasi tersebut. Pemeriksa intern harus menilai sistem yang telah ditetapkan untuk menjamin kesesuaiannya dengan kebijakan, rencana, prosedur,
hukum, dan peraturan yang mungkin dapat berpengaruh terhadap operasi dan laporan. Pemeriksa Intern harus menilai cara-cara untuk melindungi harta perusahaan dari
berbagai kemungkinan kehilangan, seperti pencurian, kebakaran, penggelapan, dan sebagainya. Untuk itu pemeriksa intern harus melakukan verifikasi atas eksistensi
harta perusahaan dengan menggunakan prosedur audit yang sesuai. Pemeriksa intern harus pula menilai apakah sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis.
Akhirnya pemeriksa intern harus pula menilai operasi atau program untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh dari operasi atau program tersebut sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, dan apakah pelaksanaannya telah sebagaimana yang direncanakan.
Namun, pemeriksa intern dapat juga menyelenggarakan fungsi yang selain fungsi pelaporan, seperti yang dikemukakan oleh Greenspan et.al 1994:78,
Pemeriksa Intern secara regular menyelenggarakan berbagai fungsi pelaporan yang tidak rutin. Mereka melakukan pekerjaan konsultasi yang meningkat dibandingkan
Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara.
USU e-Repository © 2008.
dengan pekerjaan audit, mereka lebih terlibat dengan proses pembuatan keputusan manajemen, memberi nasehat pembuatan keputusan objektif kepada manajemen
puncak pada penawaran tender, menentukan merger, akuisisi dan sebagainya.
2.1.3. Standar Audit Intern