Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Prosedur Pengambilan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini akan membahas pengaruh audit intern terhadap pencapaian target anggaran dan sekaligus menguji hipotesis sehingga penelitian ini menggunakan tipe explanatory research, maka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh antara variabel aspek audit intern terhadap pencapaian target anggaran. Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengujian hipotesis, yaitu rancangan penelitian untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tipe hubungan antar dua variabel atau lebih dapat berupa hubungan korelasional, komparatif dan sebab akibat.

3.2. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini perlu adanya universe sebagai langkah dasar dalam penentuan populasi. Universe penelitian adalah seluruh perusahaan Perkebunan kelapa sawit di Indonesia, sedangkan populasi yang akan digunakan adalah seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tercatat pada Biro Pusat Statistik di Daerah Sumatera Utara. Penelitian ini tidak menggunakan sampel, namun menggunakan semua anggota populasi. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan 28 Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. Perkebunan Kelapa Sawit yang masih aktif dan tercatat di Biro Pusat Statistik di daerah Sumatera Utara sebanyak 43 perusahaan perkebunan kelapa sawit. 3.3.Variabel Penelitian 3.3.1. Klasifikasi Variabel Dalam Penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan untuk merumuskan hipotesis yaitu : a. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau merupakan variabel bebas, yaitu berbagai aspek audit intern, yang diberi simbol X. Aspek audit intern tersebut terbagi lagi dalam beberapa variabel yaitu usia kepala audit intern X 1 , pengalaman kerja kepala audit internX 2 , pendidikan kepala audit intern X 3 , jumlah staf audit intern X 4 , pemakaian alat dalam pemeriksaan intern X 5 , penerapan standar audit intern X 6 dan Pelaksanaan audit manajemen X 7 Dasar pemikiran yang merupakan alasan pertimbangan pemilihan variabel- variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Usia kepala audit intern sebagai variabel bebas secara hipotesis mempunyai hubungan positif dengan pencapaian anggaran, adalah cukup beralasan, karena usia pemeriksa internal memang merupakan keberadaan yang sebenarnya dari pemeriksa internal. Namun kaitannya dengan praktik audit perlu diformulasikan lebih lanjut, agar bisa dipakai sebagai dasar analisis Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. penelitian. Kriteria yang mendukung memasukkan usia pemeriksa internal akan semakin dewasa jiwanya, hal tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap cara berfikir, berpendirian, berkomunikasi, dan dalam kepemimpinan. Kedewasaan pemeriksa internal tersebut mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran, karena tingkat kedewasaan pemeriksa internal akan menentukan hasil audit yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan dan tanggung jawab audit Kirjadi, 1994. 2. Pengalaman kerja kepala audit intern dipilih sebagai variabel bebas adalah semakin lama pengalaman kerja pemeriksa internal maka akan semakin luas pandangan wawasan-wawasan yang berhubungan dengan tugas audit. Pengalaman kerja tersebut memungkinkan pemeriksa internal lebih terlatih didalam praktek audit sehingga hasil audit bias lebih berkualitas, temuan- temuan di dalam menjalankan praktek audit bisa tepat, informasi yang disampaikan pada manajemen lebih akurat. Dengan informasi yang tepat dan akurat tersebut maka program-program, penganggaran, operasi dan pengukuran, pelaporan dan analisis yang merupakan siklus kegiatan pengendalian manajemen bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan tentunya mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran Kirjadi, 1994. Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 3. Pendidikan kepala audit intern juga secara hipotesis mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran, hal tersebut karena pemeriksa internal yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, muatan ilmu yang ada pada diri pemeriksa internal akan lebih banyak, tentunya akan mendukung tugas audit, apalagi bila tingkat pendidikan tersebut didukung sesuai dengan bidangnya, maka akan semakin efektiflah pemeriksa internal melaksanakan tugas audit, hal ini mestinya akan mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran. Kirjadi, 1994. 4. Jumlah staf audit intern juga secara hipotesis mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran, dasarnya adalah semakin banyak jumlah staff pemeriksa internal maka akan semakin sempurna pembagian tugas audit, spesialisasi sesuai dengan bidang-bidang audit, pekerjaan audit bisa diselesaikan tepat waktu, hasil audit juga akan lebih baik dan berkualitas. Oleh karenanya variabel tersebut layak dimasukkan dalam variabel bebas dalam penelitian. Kirjadi,1994. 5. Memasukkan variabel bebas teknologi alat yang digunakan oleh pemeriksa internal dalam audit intern, adalah untuk membedakan audit yang dilakukan secara manual akan berbeda bila audit intern tersebut menggunakan computer akan lebih cepat, teliti, tepat dan akurat serta informasi yang dihasilkan pun demikian. Oleh karenanya logis kalau variabel teknologi alat yang digunakan mendukung keberadaan pemeriksa internal dalam kaitannya tugas Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. audit intern. Informasi yang tepat, cepat, teliti dan akurat tersebut akan disajikan oleh pemeriksa intern yang menggunakan teknologi computer dalam audit intern. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa informasi yang cepat, tepat, teliti dan akurat secara hipotesis mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran. 6. Variabel bebas penerapan standar audit intern oleh pemeriksa internal didalam praktek audit, merupakan aspek utama audit intern mendasarkan berpedoman pada Summary of Standards for Professional Practice of Internal Auditing, by Institute of Internal Auditor. Standar tersebut rumusan dari IIA Amerika, namun dalam penelitian menggunakan dasar standar tersebut sebagai tolak ukur. Karena di Indonesia belum ada rumusan yang baku sebagai pedoman audit intern dalam melaksanakan praktek audit dan standar tersebut banyak berhubungan dengan audit operasional. Kaitannya dengan aspek audit intern, maka penerpan standar tersebut merupakan pedoman oleh pemeriksa internal di dalam melaksanakan praktek audit. Kriteria yang digunakan dalam pennelitian adalah semakin sempurna penerapan standar audit intern oleh pemeriksa internal di dalam praktek audit, semakin baik pula praktik audit yang dilakukan oleh pemeriksa internal, hal tersebut akan memberikan hasil audit yang semakin berkualitas. Semakin berkualitas hasil audit oleh pemeriksa internal, maka akan semakin baik pula masukan informasi yang diterima manajemen. Lebih dari itu temuan audit Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. oleh pemeriksa internal lebih korektif, informatif dan lebih akurat, yang selanjutnya tindakan penyempurnaan pengendalian manajemen akan lebih tepat mempunyai hubungan positif dengan pencapaian target anggaran. 7. Pelaksanaan Audit manajemen. Audit Manajemen adalah evaluasi fungsi dan kinerja organisasi dan manajemen terkait dengan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas area operasi, aktivitas dan hasil. O’Leary, 1996:5; Kitindi, 1992:11; Reider, 2002. Variabel Pelaksanaan Audit Manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat penerapan audit manajemen pada perusahaan perkebunan kelapa sawit. b. Variabel Dependen adalah variabel yang variasinya ditentukan oleh variabel independen, yaitu pencapaian target anggaran yang diberi simbol Y. Pencapaian target anggaran merupakan variabel tidak bebas, berkaitan dengan hipotesis mempunyai hubungan H dan H 1, variabel inilah yang akan diuji dengan variabel-variabel tidak bebas di atas. Pengukurannya adalah menggunakan rasio persentase pencapaian hasil sesungguhnya realisasi dari anggaran budget yang telah ditetapkan oleh manajer suatu unit. Alasannya adalah : 1 mendasarkan pada pengertian efektifitas adalah kemampuan untuk mencapai hasil yang di inginkan, 2 mendasarkan pada pengertian efisien adalah penghematan irit.Kirjadi, 1994. Dua pengertian tersebut dipakai sebagai tolak ukur bagi unit-unit yang ada pada perusahaan sebagai pusat pertanggung jawaban Karena pengelompokkan pusat pertanggung jawaban ke dalam pusat pendapatan, pusat Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. biaya, pusat laba, dan pusat investasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit masih belum jelas, oleh karenanya manajer-manajer yang membawahi suatu unit, merupakan pusat pertanggung jawaban. Unit-unit yang dimaksud adalah : 1 unit akuntansi dan keuangan sebagai pusat biaya, 2 unit operasional dan produksi sebagai pusat biaya, 3 unit penjualan sebagai pusat pendapatan, 4 unit pembelian sebagai pusat biaya, serta unit personalia dan administrasi sebagai pusat biaya.

3.3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

a. Aspek Audit Intern adalah sudut pandang pemeriksaan internal yang dilakukan oleh staf audit intern yang berada pada perusahaan itu sendiri. b. Pencapaian target anggaran adalah persentase realisasi dengan anggaran budget yang telah ditetapkan. Definisi operasional dan pengukuran variable dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. Tabel 3.1 Definisi dan pengukuran variabel Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Pengukuran Independen Aspek Audit Intern X Sudut pandang pemeriksaan internal yang dilakukan oleh audit intern pihak perusahaan tersebut Interval Usia Kepala Audit Intern X 1 Umur Kepala Yang membawahi Bagian Audit Intern Interval Pengalaman Kerja kepala Audit Intern X 2 Masa Kerja dan jabatan yang pernah dijabat oleh Kepala Audit Intern Interval Pendidikan kepala Audit Intern X 3 Pendidikan Formal Kepala Audit Intern Interval Jumlah Staff Audit Intern X 4 Jumlah Keseluruhan pegawai yang berada dibawah bagian Audit Intern Interval Pemakaian Alat dalam Audit Intern X 5 Penggunaan Perangkat seperti Komputer dalam bagian audit intern Nominal Penerapan Standar Audit Intern X 6 Ukuran bagi operasi suatu audit intern yang memberi pengukuran konsisten tentang kinerja audit Interval Pelaksanaan audit manajemen X 7 Pemeriksaan seluruh kegiatan perusahaan Interval Dependen Pencapaian Anggaran Y Persentase realisasi dengan budget anggaran yang telah ditetapkan. Rasio Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.

3.4. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan perkebunan kelapa sawit daerah Sumatera Utara, untuk dianalisis apakah terdapat pengaruh audit intern terhadap pencapaian target anggaran selama periode pengamatan Tahun Anggaran 2006.

3.5. Prosedur Pengambilan Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini bisa dikategorikan menjadi 2 dua kelompok, kelompok pertama data yang berhubungan dengan aspek audit intern. Kelompok kedua data yang berhubungan dengan pencapaian realisasi anggaran dari rencana yang telah ditetapkan masing-masing unit. Data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dapat dijadikan bukti empiris mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut : a. Kuesioner diantar langsung kepada responden. Responden adalah kepala bagian pimpinan pemeriksa intern atau kontroler. b. Peneliti akan mengambil kembali kuesioner, setelah selesai kuesioner tersebut dijawab dan paling lama satu minggu setelah kuesioner diserahkan. Disamping itu peneliti juga akan mencari data dari instansi terkait sumber lain bila diperlukan, misalnya Dinas Perkebunan di Daerah Sumatera Utara. Abdillah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 3.6. Model dan Teknis Analisis Data 3.6.1. Pengujian Kualitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

17 169 94

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 50 100

Pemanfaatan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Keluarga terhadap Pendidikan Anak (Studi Komparatif antara Keluarga Petani Kelapa Sawit Kelas Bawah dan Menengah ke Atas di Desa Sialang Pamoran, Kabupaten Labuhan Batu Terhadap Pendidikan Anak)

1 26 95

Efisiensi Terhadap Pengguna Tenaga Kerja Panen Pada Perkebunan Kelapa Sawit ( Studi Kasus : PT. Tapian Nadenggan Kec. Padang Bolak Kab. Tapsel).

0 30 86

Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Daerah Sumatera Utara

1 35 103

Analisis Anggaran Biaya Produksi Kelapa Sawit Sebagai Alat Pengawasan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Ambalutu

32 199 44

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 0 18

2. Kerahasiaan Jawaban - Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 0 36

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 0 11