2. Faktor kesehatan faktor ligkungan pekerjaan, faktor kesehatan yang buruk menimbulkan kekecewaan dan dapat mengurangi hasil usaha
sampai di bawah normal. Dari uraian di atas, bahwa yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang berasal dari luar individu dengan demikian jelaslah bahwa ketika individu tidak ada dorongan dari dalam dirinya maka motivasi ekstrinsik sangat
diperlukan dalam situasi tertentu. Hal ini tentu saja tidak ada kaitan dalam tujuan belajar yang ingin dicapai, tapi paling tidak individu sudah memenuhi kewajiban
dalam melaksanakan tujuan belajar.
3. Fungsi Motivasi Belajar
Dalam motivasi belajar ada beberapa fungsi, Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyebutkan bahwa fungsi motivasi belajar sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat Hal ini berfungsi sebagai penggerak yang memberikan kekuatan kepada
seseorang untuk melaksanakan suatu tugas. b. Penentu arah perbuatan
Hal ini berfungsi untuk mewujudkan suatu tujuan atau cita-cita motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan itu. c. Menyeleksi perbuatan
Hal ini berfungsi untuk menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
20
Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi menyebutkan bahwa fungsi motivasi belajar adalah sebagai perantara untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, artinya suatu perbuatan dimulai dengan
20
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., hlm.70-71.
adanya suatu ketidak seimbangan dalam diri individu misalnya lapar atau takut, keadaan tidak seimbang ini tidak menyenangkan bagi individu yang bersangkutan,
sehingga timbul kebutuhan untuk meniadakan ketidak seimbangan itu, misalnya mencari makan atau mencari perlindungan.
Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motif untuk melakukan sesuatu.
21
4. Tujuan Motivasi Belajar
Adapun beberapa tujuan motivasi belajar menurut Ngalim Purwato adalah sebagai berikut:
a. Menggerakkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil untuk mencapai tujuan
tertentu. b. Tercapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan dan ditetapkan di dalam
kurikulum sekolah. Misalnya, seorang guru memberikan pujian kepada muridnya yang maju ke depan kelas dan dapat mengerjakan hitungan
matematika di papan tulis. Dengan pujian itu dalam diri anak timbul rasa percaya diri dan di samping itu timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut
dan malu lagi jika disuruh maju ke depan kelas.
22
Dalam nada yang sama Nana Saodih Sukmadinata dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan menyebutkan bahwa tujuan motivasi belajar yaitu
mendekatkan dan menjauhkan sasaran yang ingin dicapai. Apabila suatu sasaran merupakan sesuatu yang diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan
mendekatkan. Sebaliknya bila sasaran itu tidak diinginkan oleh individu, maka motivasi berperan menjauhi sasaran.
23
21
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996, cet. VII, hlm.57.
22
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., hlm.73.
23
Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologi..., hlm.62.
5. Indikator Motivasi Belajar a. Faktor Perbedaan Individu Dalam Belajar