Motivasi Ekstrinsik Jenis-Jenis Motivasi Belajar a. Motivasi Intrinsik

Kelima macam motif itu tersusun dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi. Menurut Maslow pada umumnya motif yang lebih tinggi akan muncul apabila motif di bawahnya telah terpenuhi. Maslow lebih jauh menjelaskan bahwa motif pertama sampai keempat bersifat menghilangkan kekurangan, oleh karena itu disebut deficienci needs. Sedangkan motif kelima yaitu aktualisasi diri bersifat mengembangkan oleh karena itu disebut growth needs. Motif tertinggi ini baru akan muncul apabila keempat motif di bawahnya telah terpenuhi. 15 Kebanyakan teori pendidikan modern memakai motivasi intrinsik sebagai pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan masalah. 16 Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik berasal dalam diri individu sendiri, motivasi ini berkaitan langsung dengan suatu tujuan yang ingin ditempuh sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya tanpa mengandalkan dorongan dari orang lain. Dengan demikian motivasi intrinsik ini sangat penting artinya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, seperti: Belajar karena takut kepada guru, atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan. 17 Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel diantaranya adalah: 1 Belajar demi memenuhi kewajiban. 2 Belajar demi menghindari hukuman. 3 Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan. 4 Belajar demi meningkatkan gengsi. 5 Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru. 6 Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. 18 15 Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007, cet.IV, hlm.69. 16 Ivor K Davis, Pengelolaan Belajar..., hlm.216. 17 Alisuf Sabri, Psikologi pendidikan…, hlm.85. 18 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis..., hlm.85. Pada tahun 1966 Frederick Hezberg menemukan teori Motivator-Kesehatan, teori ini digunakan Hezberg untuk membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa yang lemah minatnya terhadap pelajaran, dan membantu guru dalam menilai relevansi dan pentingnya tindakan yang diambilnya. 19 Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan di bawah ini: Gambar 2. Teori motivasi-kesehatan yang diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar menurut Frederick Hezberg MOTIVATOR Kemajuan Minimal FAKTOR KESEHATAN Sumber: Ivor K. Davis, Pengelolaan Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 1986, edisi 1, cet.I, hlm 217. Keterangan: 1. Motivator, motivator pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas. Dengan kata lain, motivator dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebihi prestasi normal. 19 Ivor K Davis Pengelolaan Belajar..., hlm.217-219. Rasa Puas Tugas pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga siswa menikmati: Prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kemajuan dan perkembangan pribadi Rasa Tidak Puas Lingkungan diatur sedemikian rupa sehingga siswa merasa tidak puas karena: Cara pengawasan, kondisi kerja, hubungan pribadi, kebijaksanaan, administrasi sekolah, status dan keamanan - + 2. Faktor kesehatan faktor ligkungan pekerjaan, faktor kesehatan yang buruk menimbulkan kekecewaan dan dapat mengurangi hasil usaha sampai di bawah normal. Dari uraian di atas, bahwa yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu dengan demikian jelaslah bahwa ketika individu tidak ada dorongan dari dalam dirinya maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam situasi tertentu. Hal ini tentu saja tidak ada kaitan dalam tujuan belajar yang ingin dicapai, tapi paling tidak individu sudah memenuhi kewajiban dalam melaksanakan tujuan belajar.

3. Fungsi Motivasi Belajar