95
Tabel 4.55 Hasil Uji Glejser
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
2.722 3.462
.786 .435
SWC -.077
.051 -.194
-1.519 .134
ATA -.010
.067 -.019
-.152 .880
IPR .137
.079 .230
1.744 .086
SVR -.008
.028 -.038
-.307 .760
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal itu terlihat dari tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05.
Variabel bebas switching cost memiliki signifikansi sebesar 0,134, attractiveness of alternative
sebesar 0,880, interpersonal relationship sebesar 0,086, dan service recovery sebesar 0,760. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa persamaan regresi dengan menggunakan uji glejser tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
Ghozali, 2011: 97.
96
Tabel 4.56 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien
determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square adalah sebesar 0,516 atau 51,6. Semakin besar angka Adjusted R Square maka akan
semakin kuat hubungan dari kelima variabel dalam model regresi. Dapat disimpulkan bahwa 51,6 variabel repurchase intention dapat dijelaskan
oleh variabelswitching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship,
dan service recovery. Sedangkan selisihnya 48,4 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
6. Uji Hipotesis
a. Uji t Hitung Parsial
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011: 98.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.738
a
.544 .516
3.557
97
Tabel 4.57 Hasil Uji t
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.57, maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+ e Y = 11,219 +0,253X
1
– 0,332 X
2
+ 0,833 X
3
+0,039 X
4
+ e Dimana :
Y = Repurchase intention X
1
= Switching cost X
2
= Attractiveness of alternative X
3
=Interpersonal relationship X
4
=Service Recovery e = Standar error
Melihat output SPSS hasil coefficients pada uji-t diatas, berikut pembahasan uji parsial antara switching cost, attractiveness of alternative,
interpersonal relationship, dan service recovery terhadap repurchase intention
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
11.219 6.203
1.808 .075
SWC .253
.091 .247
2.764 .007
ATA -.332
.121 -.235
-2.749 .008
IPR .833
.141 .544
5.920 .000
SVR .039
.049 .068
.790 .432
a. Dependent Variable: RPI
98
GSM XL prabayar pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengguna GSM XL prabayar.
a Pengaruh antara switching cost terhadap repurchase intention
Dari tabel koefisien diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,764, dan nilai t
tabel
diketahui sebesar 1,9971. Dengan membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
maka ditemukan bahwa t
hitung
t
tabel
= 2,7641,9971, karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel switching cost signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari
perbandingan nilai sig dengan taraf signifikansi: sig α = 0,007 0,05. Karena sig α, maka dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima dan H ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel switching cost secara
parsial individu berpengaruh terhadap repurchase intention. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel switching
cost berpengaruh tehadap repurchase intention pada produk GSM XL
prabayar. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufik 2007 dengan judul
“Pengaruh Switching Barrier terhadap Repurchase Intention
studi kasus pada produk pemutih wajah merek Pond’s di swalayan “RATU” Malang” bahwa dalam penelitian ini
switching cost berpengaruh terhadap repurchase intention.
99
b Pengaruh antara attractiveness of alternative terhadap repurchase
intention Dari tabel koefisien diperoleh nilai t
hitung
sebesar -2,749, dan nilai t
tabel
diketahui sebesar -1,9971. Dengan membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
maka ditemukan bahwa t
hitung
t
tabel
= [-2,749-1,9971], karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel attractiveness of alternative signifikan. Jika angka t hitung
dari hasil perhitungan ditemukan -negatif maka t tabel turut menyesuaikan menjadi -negatif, Sarwono 2007:21. Dan hasil yang
diperoleh dari perbandingan nilai sig dengan taraf signifikansi: sig α = 0,008
0,05. Karena sig α, maka dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima dan H
ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel attractiveness of alternative
secara parsial individu berpengaruh terhadap repurchase intention
. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel
attractiveness of alternative berpengaruh tehadap repurchase intention
pada produk GSM XL prabayar. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufik 2007 dengan judul
“Pengaruh Switching Barrier
terhadap Repurchase Intention studi kasus pada produk pemutih wajah merek Pond’s di swalayan “RATU” Malang” bahwa
dalam penelitian ini attractiveness of alternative berpengaruh terhadap repurchase intention
.
100
c Pengaruh antara interpersonal relationship terhadap repurchase
intention Dari tabel koefisien diperoleh nilai t
hitung
sebesar 5,920, dan nilai t
tabel
diketahui sebesar 1,9971. Dengan membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
maka ditemukan bahwa t
hitung
t
tabel
= 5,9201,9971, karena nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel interpersonal relationship signifikan. Dan hasil yang diperoleh
dari perbanding an nilai sig dengan taraf signifikansi: sig α = 0,000 0,05.
Karena sig α, maka dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima dan H ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel interpersonal relationship
secara parsial individu berpengaruh terhadap repurchase intention. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel
interpersonal relationship berpengaruh tehadap repurchase intention pada
produk GSM XL prabayar. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan jones, dkk 2000 bahwa dalam teori ini hubungan
interpersonal interpersonal relationship mengacu pada kekuatan ikatan pribadi yang berkembang antara pelanggan dan karyawan layanan
mereka.Interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dapat
mengakibatkan hubungan pribadi yang mengikat pelanggan dan penyedia layanan. Oleh karena itu semakin kuat hubungan interpersonal
interpersonal relationship maka akan semakin tinggi pula tingkat repurchase intention.
101
d Pengaruh antara service recovery terhadap repurchase intention
Dari tabel koefisien diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,790, dan nilai t
tabel
diketahui sebesar 1,9971. Dengan membandingkan antara t
hitung
dan t
tabel
maka ditemukan bahwa t
hitung
t
tabel
= 0,790 1,9971, karena nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel service recovery tidak signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari
perbandingan nilai sig dengan taraf signifikansi: sig α = 0,432 0,05. Karena sig
α, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H
1
ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel service recovery secara parsial individu tidak berpengaruh terhadap repurchase intention.
Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel service recovery
tidakberpengaruh tehadap repurchase intention pada produk GSM XL prabayar. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Parawee Kitchathorn dengan judul “ Factor Influencing Customer
Repurchase Intention : An Investigation of Switching Barriers that Influence the Relationship between Satisfaction and Repurchase Intention
in the Low Cost airlines Industry in Thailand “bahwa dalam penelitian ini
service recovery tidakberpengaruh tehadap repurchase intention.
b. Uji F Hitung Simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
102
terikat.Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
serentak dan
signifikan mempengaruhi
variabel dependen
Ghozali,2011:98
Tabel 4.58 Hasil Uji F
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa variabel switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship
, dan service recovery
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap repurchase intention
. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung di atas sebesar 19.424 lebih besar daripada 4 dan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05,
dan diperoleh nilai F
hitung
F
tabel
yang diperoleh dengan melihat tabel F untuk derajat df
1
=k-15-1 dan df
2
= n-k 70-5 pada alpha 0,05 F
0,05465
. Dengan demikian diperoleh F
hitung
F
tabel
19.424 2,51 maka hipotesis alternatif diterima.
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
982.869 4
245.717 19.424
.000
b
Residual 822.274
65 12.650
Total 1805.143
69 a. Dependent Variable: RPI
b. Predictors: Constant, SVR, SWC, ATA, IPR
103
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship,
dan service recovery terhadap repurchase intention. Responden dalam penelitian ini berjumlah 70
orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan produk GSM XL prabayar. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian
telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Switching cost secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
2. Attractiveness of alternative secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
3. Interpersonal relationship secara parsial berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
4. Service recovery secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
5. Switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
repurchase intention.
104
6. Berdasarkan analisis koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square, variabel repurchase intention dapat dijelaskan oleh
variabel switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship,
dan service recovery sebesar 51,6. Sedangkan selisihnya 48,4 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam penelitian ini.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Dalam penelitian ini terlihat switching cost dari produk
GSM XL prabayar cukup tinggi. Hal tersebut cukup baik bagi pembelian ulang yang dilakukan konsumen karena mereka akan
merasa rugi apabila berpindah ke provider lain. Yang terpenting bagi PT XL Axiata tbk harus terus memperbaiki diri dengan terus
meningkatkan brand image dengan begitu maka switching cost akan tetap tinggi khususnya relational switching cost. Dalam hal ini XL
sudah melakukan dengan baik namun tetap perlu ditingkatkan karena para pesaing juga terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan
brand image yang positif. Sebelumnya XL Axiata sudah mengadakan
program “XL Tunjukkan Bakatmu“ dimana acara ini memperlihatkan kemampuan di bidang tari, menyanyi, sulap, acting, stand up comedy
105
ataupun memainkan alat musik, baik secara individu maupun kelompok. Dan program-program sponsorship seperti ini harus terus
dilakukan agar pelanggan merasa bangga akan produk provider XL, dan memungkinkan mendapatkan pelanggan baru.
Selain itu, kualitas produk juga harus terus diperbaiki. Walaupun saat ini sudah cukup baik tetapi pelanggan menginginkan
provider lebih mengerti apa keinginan pelanggannya. Dengan demikian maka pelanggan tidak akan memperdulikan daya tarik
alternatif dari provider lain attractiveness of alternative. Karena semakin banyaktingginya attractiveness of alternative maka
kemungkinan berpindah juga akan tinggi. Ada beberapa dari kualitas produk yang dikeluhkan misalnya tentang masa aktif kartu GSM yang
lebih pendek, kuota internet yang besar namun hanya bisa dipakai pada dini hari hingga siang hari, dan yang lainnya. Selain itu penambahan
BTS Base Transceiver Station juga harus dilakukan agar jangkauan semakin luas dan layanan dari provider XL dapat dinikmati dengan
baik di daerah yang termasuk pelosok. Dengan memperbaiki kualitas produk yang dinilai pelanggan masih belum memuaskan tersebut
tentunya akan meningkatkan brand image GSM XL yang positif yaitu lebih mementingkan kepuasan pelanggannya serta pelanggan tidak
akan memperdulikan daya tarik alternatif dari provider lain attractiveness of alternative karena rasa memiliki sense of
belonging terhadap produk menumbuhkan komitmen yang tinggi.
106
Hubungan XL Axiata dengan pelanggannya memang sudah cukup baik, dalam hal ini ada baiknya XL Axiata mencoba lebih
kreatif lagi dalam menjalin hubungan dengan para pelanggannya. Di Indonesia sendiri jejaring sosial bukan hal yang baru lagi, oleh karena
itu XL Axiata bisa memanfaatkan jejaring sosial untuk dapat terus berkomunikasi dengan pelanggannya. Dalam jejaring sosial tersebut
dapat digunakan untuk share pengalaman menggunakan GSM XL prabayar, bertukar pikiran dengan sesama pengguna GSM XL
prabayar, bisa untuk melaporkan keluhan pelanggan kepada pihak GSM XL prabayarcustomer service, dan juga dapat digunakan untuk
sosialisasi adanya produk layanan baru atau program-program baru dari GSM XL prabayar. Selain itu untuk lebih dekat dengan pelanggan
XL Axiata juga dapat menerapkan program dengan mengadakan event secara berkala, memberikan informasi gadget terbaru dan memberikan
diskon promo . Dalam hal service recovery atau disebut juga tindakan
terhadap pelayanan yang gagal keluhan yang diajukan pelanggan PT XL Axiata harus melakukan perbaikan. PT XL Axiata harus belajar
dari masa lalu yaitu pada tahun 2011 lalu ada beberapa pelanggan yang melaporkanmengadukan
kekecewaannya kepada
media-media elektronik terhadap pelayanan terutama service recovery tentang
ketidakpuasan paket internet, layanan BISBlackberry Internet Service
, tidak bisa sms, telefon, dan lainnya. Diharapkan pihak XL
107
Axiata dapat memenuhi pelayanan service recovery dengan melakukan bantuan berupa tindakan yang konkret agar keluhan-keluhan
pelanggan dapat diatasi dan pelanggan mendapatkan kepuasan sehingga tidak berpikir untuk berpindah ke provider lain. Program
yang bisa dicoba ialah mempermudah akses serta tidak membebani pelanggan yang ingin menyampaikan keluhannya. Tarif menelfon ke
customer service dikurangi bahkan dihapus bila perlu agar pelanggan
tidak berpikir ulang jika ingin menyampaikan keluhan, karena sebelumnya pelanggan enggan menyampaikan keluhannya karena
mereka merasa akan sangat dirugikan jika sudah menelefon customer service
yang mengurangi pulsa mereka tetapi keluhannya tidak dapat diatasi . Oleh karena itu XL Axiata harus memperbaiki secara serius
hal mengenai service recovery ini, jangan sampai sudah membuat kemudahan akses bagi pelanggan akan tetapi eksekusitindakan
konkret yang dilakukan untuk memperbaiki pelayanan yang gagal tidak ada. XL Axiata perlu melakukan survey secara berkala untuk
mengukur dan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan customer service XL. Hal ini harus menjadi perhatian pihak
XL Axiata, apabila tidak ingin ada keluhan maka kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak terjadi kegagalan dalam pelayanan. Selain itu
kemampuanskill dari petugas customer service juga harus terus ditingkatkan, agar setiap keluhan yang diterima dapat diambil tindakan
yang tepat dalam menyelesaikannya.
108
2. Bagi Akademisi Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki tema yang sesuai dengan pengaruh switching cost,
attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service
recovery terhadap repurchase intention.
Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini belum memberikan hasil yang maksimal dan diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik. Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti objek penelitian lain
selain GSM XL prabayar. Dengan mengambil objek penelitian lain maka permasalahan yang dialami dalam pengaruh switching cost,
attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service
recovery terhadap repurchase intention tersebut tentu berbeda.
Ruang lingkup penelitian yang akan datang juga disarankan untuk mencari ruang lingkup yang lebih luas dari populasi dalam
penelitian ini. Sehingga sampel yang digunakan dapat lebih banyak sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai
switching cost,
attractiveness of
alternative, interpersonal
relationship,
dan service recovery terhadap repurchase intention.
109
DAFTAR PUSTAKA
Ah-Keng Kau Elizabeth Wan-Yiun Loh. “The Effect of Service Recovery on
Customer Satisfaction : A Comparison Between Complainants .
” Journal of Service Marketing. 2006
Ariani, Desti. “Pengaruh Elemen-elemen Brand Equity Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Provider Kartu GSM Prabayar di Indonesia Tahun
2008-2012 . Institut Manajemen Telkom, Fakultas Bisnis Telekomunikasi
dan Media.2012 Balabanis George, et al. Bases Of E-Store Loyalty : Perceived Switching Barriers
And Satisfaction , Journal of Business Research 592006214-224. 2006
Bawanestri, Rahmadina Milang. “Pengaruh Switching Cost Terhadap Switching Intention Pada Konsumen GSM Pascabayar : Studi Kasus Pengguna
KartuHALO Telkomsel di DKI Jakarta.” Skripsi FE UI 2007. B
urnham, T.A., Frels, J.K., Mahajan, Vijay. “ Consumer Switching Cost : A Typology, Antecedents, And Consequences.” Journal of The Academy of
Marketing Science. Vol 31. No.2 .2003 Butcher, K.,
“Differential Impact of Social Influence in the Hospitality Enc
ounter”, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 17 No. 23, pp. 125-135. 2005
Dakta, “PT.XL Axiata Luncurkan Program Bagi-Bagi Maaf.” , diakses pada
tanggal 26 Juni 2013, dari
http:www.dakta.comberitanasional46465pt- xl-axiata-luncurkan-program-bagi-bagi-maaf.html
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011. ___________,
“Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, FEB UIN, Jakarta, 2012. Harsono, Mohammad,
“Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Melalui Kepercayaan dan Komitmen Nasabah BRI Pahlawan Surabaya
.”, Pasca Sarjana Universitas Airlangga TE.0706 Har P.2005
110
Hellier, P.K., Geursen, G.M., Carr, R.A. and Rickard, J.A. , “Customer
Repurchase Intention. A General Structural Equation Model ”, European
Journal of Marketing, Vol. 37 No. 1112, pp. 1762-1800. 2003 Hicks, J.M., Page Jr, T.J., Behe, B.K., Dennis, J.H., Fernandez, R. and Thomas.,
“Delighted Consumers Buy Again”, Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behaviour, Vol. 18, pp. 94-104. 2005
Hume, Margee, Gillian Sullivan Mort, and Hume Winzar. “Exploring Repurchase Intention In A Performing Art Context : Who Comes? And Why Do They
Come Back ?.” International Joural of Nonprofit and Voluntary Sector Marketing. Vol 12, No.2,p135-148.2006
Indonesia Finance Today, “Operator Fokus Tekan Churn Rate.”, diakses pada tanggal
2 Juni
2013, dari
http:www.indonesiafinancetoday.comread42957Operator-Fokus-Tekan- Potensi-Churn-Rate
Istijanto. “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
Jones, Michael A.,dkk. “Switching Barriers And Repurchase Intention In
Service .”, Journal of Retailing, 00224359,Summer200,Vol.76,
Issue2.2000 ______________________.
”The Effect Of Locational Convenience On Customer Satisfaction Repurchase Intention Across Service Types
”, Journal of Service Marketing, Vol.17 No7 2003,pp.701-712.2003
Julander Claes-Robert, Soderlund Magnus. Effects of Switching Barriers on Satisfaction, Repurchase Intentions and Attitudinal Loyalty
, SSEEFI Working Paper Series in Business Administration.No.2003:1. 2003
Kim, Moon-koo, Myeong-Cheol Park dan Dong Heon Jeong. The effects of Customer Satisfaction and Switching Barrier on Customer Loyalty on
Korean Mobile
Telecommunication Services
, Electronics
and Telecomunications Research Institute, Korea. 2004
Kitchathorn, Parawee . “Factor Influencing Customer Repurchase Intention : An
Investigation of Switching Barriers that Influence the Relationship between Satisfaction and Repurchase Intention in the Low Cost airlines
Industry in Thailand ”.
School of Business Administration DBA, University of South Australia, Australia.
111
Kristaung, Robert.“Efektivitas Pemulihan Layanan Service Recovery pada salon kecantikan, binatu, dan restoran di Jakarta Barat
. Journal of Service Marketing, hal 181-199. 2005
Lee, Moonkyu and Lawrence F. Cunningham, 2001. “A Costbenefit approach to
understanding Service Loyalty .” Journal of Service Marketing, vol. 15 No.
2, pp.113-130. Lovelock, Christopher H Laurent K.Wright, “Manajemen Pemasaran Jasa.”,
Jakarta : Indeks. 2007 Mowen, John C., Michael Minor. “Perilaku Konsumen.” Jakarta : Erlangga.
2002 Mc.Quitty Shaun, dkk , Systematically Varying Consumer Satisfaction and its
Implication for Product Choice , Academy of Marketing Science Review,
Volume 2000 No.10. 2000 Nikbin Davoud, et al
. “The effects of perceived justice in service recovery on firm reputation and repurchase intention in airline industry
”. Journal of Marketing Management Vol.523pp.9814-9822.2011
Nugroho, Agung, Buwono. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS
”, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005 Okezone,
“Pelayanan XL Axiata yang Mengecewakan.” , diakses pada tanggal 26 Juni 2013, dari
http:myzone.okezone.comcontentread201106275813 Okezone
, “Layanan BIS dan CS XL Mengecewakan.” , diakses pada tanggal 26 Juni 2013, dari
http:myzone.okezone.comcontentread201101244134 Pratama, Putra
Yan. “Analisis Persepsi Pelanggan pada Pemulihan Layanan Service Recovery SGBU Garuda Sentra Medika.
” Skripsi FISIP UI .2012
Ramada, Fryandi. “Interaksi Antara Kepuasan Pelanggan dan Switching Barrier Terhadap Loyalitas Layanan Seluler di Indonesia”. Thesis FE UI .2006
Riduwan dan Kuncoro Engkos Ac hmad. ”Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur Path Analysis ”, Alfabeta, Bandung, 2008.
Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS.”. Yogyakarta : CV Andi Offset..2007
Sekaran, Uma.”Metodologi Penelitian Untuk Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat. 2006.
112
Setianto, Dedy. “Pengaruh Country Origin Suatu Merek Terhadap Repurchase Intention Studi Pada Produk Lea Jeans.” Skripsi FISIP UI.2012
Söderlund, M. dan Öhman, N. , “Behavioral Intentions in Satisfaction Research
Revisited”, Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior, Vol. 12, pp. 53-66. 2003
Sugesti, Hesti. “ Pengaruh Kualitas Jasa dan Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan.”, Universitas Pendidikan Indonesia.2012
Sugiyono. “Metedologi Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD
”, CV Alfabeta, Bandung, 2007. Taufiq. “Pengaruh Switching Barrier terhadap Repurchase Intention studi kasus
pada produk pemutih wajah merek Pond’s di swalayan “RATU” Malang. Skripsi UIN Malang.2007
Timlo, ”Perkokoh Brand Image, Axiata Jaring Anak Muda.” , diakses pada tanggal 26 Juni 2013, dari
http:www.timlo.netbaca32441perkokoh-brand- image-axiata-jaring-potensi-anak-muda
Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa”.Bayumedia. Malang-Jatim.2007 Top Brand Indeks, “Top Brand Survey Result 2010,2011,2012,2013”, diakses
pada tanggal 3 Mei 2013, dari
http:www.topbrand-award.com
XL Axiata, “Laporan Tahunan XL Axiata 2012”, diakses pada tanggal 2 Mei 2013, dari
www.xl.co.id
113
Lampiran: 1 No. Responden:
Kuesioner Penelitian
Kepada Saudara i Responden
Di tempat Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Ari Wibowo
Nim : 109081000160
FakJur : Ekonomi dan BisnisManajemen Pemasaran
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Analisis pengaruh switching cost, attractiveness of alternative, interpersonal relationship,
dan service recovery terhadap repurchase intention GSM XL prabayar Studi kasus pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengguna GSM XL prabayar
” Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan saudarasaudari untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktunya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian.
Atas kesediaan saudarasaudari meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pernyataan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ari Wibowo NIM.19081000160
114
A. Screening Question
1. Apakah anda menggunakan kartu GSM XL prabayar ? a Ya, silahkan lanjut ke pertanyaan berikutnya
b Tidak, STOP, berhenti disini dan terima kasih 2. Apakah anda menggunakan GSM XL prabayar lebih dari 1 tahun ?
a Ya, silahkan lanjut ke pertanyaan berikutnya b Tidak, STOP, berhenti disini dan terima kasih
B. Identitas Pribadi Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada saudarasaudari untuk mengisi identitas diri berikut :
1. Nama
:..............................................boleh tidak diisi .
2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan 3. Usia
: a. 18 tahun b. 18-20 tahun
c. 21-23 tahun d. 23 tahun
4. Pengeluaran Perbulan : a. Rp 500.000
b. Rp 500.001- Rp 1.000.000 c. Rp 1.000.001- Rp 1.500.000
d. Rp 1.500.000
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda checklist
Ѵ
pada pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda pada salah satu kolom SS, S, R, TS, STS.
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
115
D. Pertanyaan Inti
1. Switching Cost Biaya Berpindah