22
6 Kejelasan informasi karyawan 7 Kejujuran karyawan
8 Kesopanan karyawan 9 Usaha karyawan dalam melakukan perbaikan
10 Empati karyawan 11 Permohonan maaf atas kegagalan jasa
12 Kompensasi penggantian jasa 13 Kompensasi layanan pengganti free of charge gratis
2. Minat Pembelian Ulang Repurchase Intention
Minat intention merupakan pernyataan sikap mengenai bagaimana seseorang akan berperilaku di masa yang akan datang
Söderlund dan Öhman, 2003. Minat beli ulang repurchase intention merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk setelah konsumen
melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Komitmen ini timbul karena kesan positif konsumen terhadap suatu merek, dan konsumen merasa puas
terhadap pembelian tersebut Hicks, dkk, 2005 : 95-96. Butcher 2005:127 berpendapat bahwa minat konsumen untuk membeli ulang
adalah salah satu ukuran dari keberhasilan dari suatu perusahaan, terutama perusahaan jasa. Menurut Hellier, dkk 2003:4 minat beli ulang
merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari
perusahaan yang sama, melakukan pengeluaran untuk memperoleh barang
23
dan jasa tersebut dan ada kecenderungan dilakukan secara berkala. Akumulasi dari pengalaman dan pengetahuan konsumen terhadap suatu
merek merupakan faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali merek yang sama. Konsumen beranggapan
bahwa hal ini lebih ekonomis dan efisien daripada konsumen harus kembali mencari tahu tentang brand yang lain.
Dengan pengalaman yang konsumen peroleh dari suatu produk dengan merek tertentu akan menimbulkan kesan positif terhadap produk
tersebut dan konsumen akan melakukan pembelian ulang Hellier, dkk, 2003 : 4.
Menurut Humme, dkk 2006:138 definisi minat pembeliat ulang repurchase intention adalah keputusan konsumen untuk terlibat dalam
aktivitas di masa depan dengan seorang penyedia jasa dan bentuk aktivitas tersebut di masa depan. Lebih lanjut Humme, dkk 2006:139 berpendapat
bahwa minat pembelian ulang merupakan hasil dari sikap attitude konsumen terhadap performa jasa yang dikonsumsinya.
Dari penelitian Humme, dkk 2006:144 diketahui pada konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat terhadap kebutuhan emosional
terhadap suatu jasa, maka kebutuhan emosionalnya tersebut akan menjadi pendorong terhadap pembelian ulang dan frekuensinya dalam pembelian
ulang, serta kunci pendorong dari pembelian ulang konsumen dan persepsi konsumen terhadap nilai-nilai values .
24
Minat beli ulang mengacu pada kemungkinan menggunakan penyedia layanan yang sama di masa depan. Hal ini merupakan salah satu
perilaku konsumen yang mengukur kecenderungan untuk melanjutkan , meningkatkan , atau mengurangi jumlah layanan dari penyedia layanan
saat ini. Langkah-langkah minat pembelian ulang biasanya diperoleh dari survei pelanggan saat menilai kecenderungan konsumen untuk membeli
merek yang sama , produk layanan yang sama , dari perusahaan yang sama. Kitchathorn, 2009:3
Pembelian ulang pelanggan atau retensi adalah tujuan yang paling penting bagi keberhasilan perusahaan dan mungkin konsep yang paling
penting dalam pemasaran . Daripada biaya menghasilkan pelanggan baru yang diyakini besarnya sekitar enam kali dari biaya menjaga pelanggan
yang sudah ada . Akibatnya , perusahaan memusatkan upaya pada menjaga pelanggan yang sudah ada atau membuat mereka membeli
kembali, daripada berfokus sepenuhnya untuk mendapatkan pelanggan baru. Kitchathorn, 2009:3
Oleh karena itu, variabel minat beli ulang dapat dibentuk dari hal- hal yang mempengaruhi niat pelanggan untuk meninjau atau membeli
kembali, dan indikator kunci dari minat pembelian ulang yaitu kepuasan konsumen, pengalaman, kesetiaan terhadap merek , dan kualitas layanan.
.Kitchathorn, 2009:3. Setianto 2012:42 dalam penelitiannya menjabarkan menjadi :
25
1 Kesetiaan menggunakan GSM XL prabayar 2 Menjadi pilihan utama ketika membeli kartu GSM
3 Tidak akan berpindah untuk kemungkinan mendapatkan pelayanan yang lebih
4 Pembelian kembali GSM XL prabayar 5 Menggunakan kembali GSM XL prabayar
6 Merekomendasikan GSM XL prabayar kepada orang lain 7 Menceritakan pengalaman menggunakan GSM XL prabayar
8 Menginformasikan hal-hal baik tentang GSM XL prabayar kepada orang lain
9 Frekuensi pembelian pulsa GSM XL prabayar 10 Volume pembelian pulsa GSM XL prabayar
26
B. Penelitian Terdahulu
Julander dan Söderlund 2003
dalam penelitiannya dengan judul Effects of Switching Barriers on Satisfaction, Repurchase Intentions
and Attitudinal Loyalty menganalisis tentang pengaruh switching barrier
terhadap kepuasan, niat pembelian ulang repurchase intention dan loyalitas
. Metode penelitian menggunakan model SEM Structural Equation Modeling
dan analisis regresi. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa switching cost
cenderung untuk mempengaruhi keputusan pelanggan,
namun pengaruhnya cukup kecil. Sebaliknya pengaruh kepuasan diperkuat oleh
attractiveness of alternative dan interpersonal relationship yang tinggi.
attractiveness of alternative dan interpersonal relationship dengan mantap
dan secara positif berhubungan dengan loyalitas, dan interaksi antara attractiveness of alternative dan interpersonal relationship
dengan kepuasan pelanggan adalah juga hal positif. Selanjutnya switching cost
mempunyai suatu hubungan yang negatif dengan kepuasan pelanggan dan loyalitas.
Kim, dkk 2004
melakukan penelitian dengan judul ” The Effect
of Switching Barriers on Customer Retention in Korean Mobile Telecommunication Services
”. Penelitian tersebut dilakukan kepada pengguna layanan komunikasi di Korea. Dari hasil penelitian tersebut
variabel switching cost, attractiveness of alternative, dan interpersonal
27
relationship berpengaruh signifikan sedangkan service recovery tidak
berpengaruh signifikan terhadap customer retention.
Kitchathorn 2009
melakukan penelitian dengan judul “Factor Influencing Customer Repurchase Intention : An Investigation of
Switching Barriers that Influence the Relationship between Satisfaction and Repurchase Intention in the Low Cost airlines Industry in Thailand
”. Penelitian tersebut dilakukan di perusahaan penerbangan Thailand dengan
biaya yang murah. Dari hasil penelitian tersebut variabel switching barrier yang berpengaruh signifikan hanya switching cost, Sedangkan 3 lainnya
yaitu attractiveness of alternative, interpersonal relationship, dan service recovery
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap repurchase intention.
Nikbin Davoud, dkk 2011
melakukan penelitian dengan judul ”The effects of perceived justice in service recovery on firm reputation and
repurchase intention in airline industry ”. Penelitian ini di dilakukan
kepada penumpang pesawat yang ada di bandara internasional Khomeini, Tehran, Iran. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan distributive justice
interactional justice, procedural justice berpengaruh signifikan terhadap
repurchase intention . Dan distributive justice memiliki pengaruh yang
lebih kuat terhadap repurchase intention.
28
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
tahun Judul
Penelitian Variabel
Metode Hasil
1. Julander
dan Söderlund
2003 Effects of
Switching Barriers on
Satisfaction, Repurchase
Intentions and
Attitudinal Loyalty
a. Switching
cost b.
Attractiveness of alternative
c. Interpersonal
relationship d.
Satisfaction e.
Repurchase Intention
f. Attitudinal loyalty
Metode penelitian
menggunakan SEM
Structural Equation
Modeling
dan analisis regresi
switching cost cenderung
untuk mempengaruhi
keputusan pelanggan,
namun pengaruhnya
cukup kecil. Sebaliknya
pengaruh kepuasan
diperkuat oleh attractiveness
of alternative
dan interpersonal
relationship yang tinggi.
attractiveness of alternative
dan interpersonal
relationship dengan
mantap dan secara positif
berhubungan dengan
loyalitas, dan interaksi
antara attractiveness
of alternative
dan interpersonal
relationship dengan
kepuasan pelanggan
adalah juga hal positif
29
No Peneliti
tahun Judul
Penelitian Variabel
Metode Hasil
2.
Kim, dkk 2004
The effects of perceived
justice in service
recovery on firm
reputation and
repurchase intention in
airline industry
a. Switching Cost,
b. Attractiveness
of Alternative, c.
Interpersonal Relationship
d. service
recovery
e. Customer
Retention
Metode penelitian
menggunakan SEM
Structural Equation
Modeling
variabel switching
cost, attractiveness
of alternative, dan
interpersonal relationship
berpengaruh signifikan
sedangkan service
recovery
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
customer retention
3. Parawee
Kitchathorn 2009
Factor Influencing
Customer Repurchase
Intention : An Investigation
of Switching Barriers that
Influence the Relationship
between Satisfaction
and Repurchase
Intention in the Low Cost
airlines Industry in
Thailand a.
Switching cost b.
Attractiveness of alternative
c. Interpersonal
relationship d.
Service recovery e.
Repurchase Intention
Metode penelitian
menggunakan SEM
Structural Equation
Modeling Hasil penelitian
tersebut variabel
switching barrier
yang berpengaruh
signifikan hanya
switching cos t,
Sedangkan 3 lainnya yaitu
attractiveness of alternative,
interpersonal relationship
, dan service
recovery tidak
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
repurchase intention
.
30
No Peneliti
tahun Judul
Penelitian Variabel
Metode Hasil
4. Nikbin
Davoud, dkk 2011
The effects of perceived
justice in service
recovery on firm
reputation and
repurchase intention in
airline industry
a. Distributive
justice b.
Interractional justice
c. Procedural
justice d.
Firm reputation
Metode penelitian
menggunakan analisis
regresi berganda
Hasil dari penelitian
tersebut menyatakan
distributive justice
interactional justice,
procedural justice
berpengaruh signifikan
terhadap repurchase
intention
. Dan distributive
justice memiliki
pengaruh yang lebih kuat
terhadap repurchase
intention
.
31
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Idhfzb
Pengaruh Switching Cost, Attractiveness of Alternative, Interpersonal Relationship, dan Service Recovery
Terhadap Repurchase Intention GSM XL prabayar
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Pengguna GSM XL prabayar
Dependent Variabel
Independent Variabel Repurchase Intention
Y
Switching Barriers
Service Recovery
X
4
Attactiveness of Alternatives
X
3
Interpersonal Relationship
X
2
Switching Cost
X
1
Kesimpulan dan Implikasi Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis a. Uji t Parsial
b. Uji F Simultan
32
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. H = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost
terhadap repurchase intention H
1
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost terhadap repurchase intention
2. H = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara attractiveness of
alternatives terhadap repurchase intention
H
1
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara attractiveness of alternatives
terhadap repurchase intention 3. H
= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interpersonal relationship
terhadap repurchase intention H
1
= Terdapat pengaruh signifikan antara interpersonal relationship terhadap repurchase intention.
4. H = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara service recovery
terhadap repurchase intention H
1
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara service recovery terhadap repurchase intention.
5. H = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost,
attractiveness of alternative s, interpersonal relationship, dan service
recovery terhadap repurchase intention
33
H
1
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara switching cost, attractiveness of alternative
s, interpersonal relationship, dan service recovery
terhadap repurchase intention.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh switching cost
X
1
, attractiveness of alternative X
2
, interpersonal relationship
X
3
, dan service recovery X
4
terhadap repurchase intention Y, sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan
Januari sampai bulan Juli 2013. Pemilihan lokasi sampling dilakukan pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di wilayah kampus 1.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi
juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek ataupun
subjek Sugiyono, 2007:115. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
35
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut Sugiyono, 2007:116.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode judgement sampling yaitu sampel yang diambil
sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan. Siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui, dijadikan sebagai elemen-
elemen sampel penelitian Hamid, 2012:27. Pengambilan sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden
menggunakan GSM XL prabayar. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan GSM XL prabayar. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel disesuaikan dengan teori
Roscoe dalam Sugiyono 2007:74, bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian minimal adalah 30 sampai 500. Kemudian menurut Sudman dan
Blair dalam Istijanto 2009:128, salah satu penentuan ukuran sampel adalah dengan pendekatan non statistik dimana sampel didapatkan dengan
pertimbangan tertentu dengan mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh periset-periset yang lain follow the crowd. Berdasarkan pendapat-
pendapat para ahli tersebut diatas, maka peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 sampel.
36
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan data
primer dan data sekunder. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Data Primer Primary Data Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan
pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi Sekaran, 2006: 60. Data primer dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden. 2. Data Sekunder Secondary Data
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Data sekunder umumnya berupa catatan atau
dokumentasi perusahaan Sekaran, 2006: 60-61. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: profil perusahaan XL Axiata, Market Share operator
GSM prabayar di Indonesia, data top brand indeks GSM prabayar di Indonesia, data pelanggan GSM XL prabayar, informasi yang diperlukan
dengan cara membaca literatur, buku, serta jurnal ilmiah yang diperlukan dalam penelitian ini.
37
D. Metode Analisis Data
Pengukuran tingkat kepentingan atas unsur switching cost, attractiveness of alternative
, interpersonal relationship, dan service recovery terhadap repurchase intention
, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial Riduwan dan Kuncoro, 2008:20. Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan mengahasilkan total skor
bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen di bawah ini:
SS = Sangat setuju
diberi skor 5 S
= Setuju diberi skor 4
N = Netral
diberi skor 3 TS = Tidak Setuju
diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1 Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju
mempunya i tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan
Setuju “lebih tinggi” dari Ragu-Ragu Ghozali, 2012:47.
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
38
kuesioner tersebut. Ghozali, 2011:52. Pengujian validitas dilakukan dengan skor r = 0,3. Jika kurang dari 0,3 maka pertanyaan dinyatakan tidak
valid.Sugiyono,2008:178.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah knsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,2011: 47. Uji reliabilitas
digunakan koefisien Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 Nunnally dalam Ghozali 2011:48.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data
yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya
yaitu dengan melihat kurva normal probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari
grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang
39
mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2012:160
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
Ghozali,2011: 105. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity
adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena
VIF = 1 Tolerance. Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan
nilai VIF lebih dari 10 Ghozali, 2011: 106.
c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2012:139, uji heteroskedasitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
40
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dengan
analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mnegindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Yang
bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas Nugroho, Agung,
Buwono, 2005:43.
41
Rumus regresi linier berganda:
Nugroho, Agung, Buwono, 2005:43 Dimana:
Y = repurchase intention
a = Harga Y bila X = 0 harga konstan
b
1
= Koefisien regresi switching cost X
1
= switching cost b
2
= Koefisien regresi attractiveness of alternative X
2
= attractiveness of alternative b
3
= Koefisien regresi interpersonal relationship
X
3
= interpersonal relationship b
4
= Koefisien regresi service recovery
X
4
= service recovery e
= Standar error
4. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
42
variabel indipenden mamberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun penggunaan koefisien
determinasi memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, setiap tambahan satu
variabel independen maka R
2
pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
saat mengevaluasi model regresi terbaik Ghozali,2011: 97.
5. Uji Hipotesis
a. Uji t Hitung Uji Parsial Menurut Ghozali 2012:98, uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t hitung dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai
statistik t hasil perhitungannya lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2012:99.
43
b. Uji F Hitung Uji Simultan Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau terikat.
Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 5. Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Ghozali,
2011:98
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007:59. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas independent variable adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat dependent variable Sugiyono, 2007:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah switching cost X
1
, attractiveness of alternative
X
2
, interpersonal relationship X
3
, dan service recovery X
4
. 2. Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2007:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
repurchase intention Y.
44
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala
1.
Switching Cost
Burnham et al. 2003 Procedural
Switching Cost a. Kualitas produk
yang tidak sesuai harapan jika
beralih ke operator lain
b. Biaya atas waktu dan usaha untuk
mengevaluasi produk GSM
prabayar ain
c. Biaya atas waktu dan usaha
membiasakan diri dengan fitur baru
jika beralih ke operator lain
d. Biaya untuk mengawali
hubungan dengan operator baru jika
beralih Likert
Financial Switching Cost
a. Benefit yang hilang jika beralih
ke operator lain b.
Biaya yang dikeluarkan dalam
proses berpindah ke operator lain
jika beralih Likert
Relational Switching Cost
a. Kenyamanan dalam
berhubungan dengan
personelkaryawa n
b. Senang dengan image
yang dimiliki GSM XL
prabayar Likert
45
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala
2. Alternative of
Attractiveness Julander,
dkk,2003:20 a. Reputasi GSM XL prabayar
dibanding provider lainnya b. GSM XL prabayar adalah
merek brand yang terkenal dibanding provider lainnya..
c. Kelengkapan layanan GSM XL prabayar dibanding
provider lainnya. d. Kualitas layanan sms short
message service quality
GSM XL dibanding provider lainnya.
e. Kualitas suara saat percakapan call quality
GSM XL prabayar dibanding provider lainnya.
f. Kualitas jangkauan coverage quality GSM XL
prabayar dibanding provider lainnya.
g. Kualitas layanan internet GSM XL prabayar lebih
baik dari operator lain dibanding provider lainnya.
Likert
3. Interpersonal
Relationship Parasuraman
dan Wilson dalam Jones,
dkk, 2000:3 a. Komunikasi karyawan GSM
XL prabayar dengan pelanggannya
b. Karyawan GSM XL prabayar selalu menyapa
pelanggannya c. Kesempatan konsultasi
tentang produk dengan karyawan GSM XL prabayar
d. Perasaan pelanggan ketika konsultasi dengan
karyawancustomer service GSM XL prabayar
e. Hubungan dengan sesama pelanggan GSM XL
prabayar f. Interaaksi dengan sesama
pelanggan GSM XL prabayar
g. Kesempatan bertukar pikiran dengan sesama pengguna
GSM XL prabayar Likert
46
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala
4. Service Recovery
Ah Wan, 2006
Procedural Justice
a. Fleksibilitas penanganan keluhan
b. Kecepatan waktu penanganan c. Kemudahan akses
d. Pengawasan proses e. Pengawasan pengambilan
keputusan Likert
Interactional Justice
a. Kejelasan informasi karyawan b. Kejujuran karyawan
c. Kesopanan karyawan d. Usaha karyawan dalam
melakukan perbaikan e. Empati karyawan
Likert
Distributive Justice
a. Permohonan maaf atas kegagalan jasa
b. Kompensasi penggantian jasa c. Kompensasi layanan pengganti
free of charge gratis
Likert
5. Repurchase
Intention Hawkins,Best,
dan Coney, 1998 a. Kesetiaan menggunakan GSM
XL prabayar b. Menjadi pilihan utama ketika
membeli kartu GSM c. Tidak akan berpindah untuk
kemungkinan mendapatkan
pelayanan yang lebih d. Pembelian kembali GSM XL
prabayar e. Menggunakan kembali GSM
XL prabayar f. Merekomendasikan GSM XL
prabayar kepada orang lain g. Menceritakan
pengalaman menggunakan
GSM XL
prabayar h. Menginformasikan
hal-hal baik
tentang GSM
XL prabayar kepada orang lain
i. Frekuensi pembelian pulsa GSM XL prabayar
j.
Volume pembelian pulsa GSM XL prabayar
Likert
Sumber : Ramada, 2006, Bawanestri 2007, Setianto, 2008, Pratama, 2012, Sugesti 2012, dikembangkan dalam penelitian ini.
47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan XL Axiata