Faktor Ekstern, yang terdiri dari :

36 a Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam proses belajar mengajar. Dalam menggunakan metode mengajar, seorang guru harus dapat menyesuaikannya dengan keadaan dan kondisi siswa yang diajar, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang ada. b Hubungan Guru dan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dan siswa. Hubungan yang baik antar keduanya akan membuat siswa menyukai gurunya sekaligus mata pelajarannya, sehingga siswa akan berusaha untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Tapi, jika dalam interaksi antara guru dan siswa kurang akrab, maka siswa akan merasa asing dan segan dalam berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Kiranya tepat apa yang dikatakan Djumhur dan Drs. Moh. Surya dalam bukunya Bimbingan Penyuluhan dalam Sekolah, bahwa : Guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar. Oleh karena itu, guru harus menguasai prinsip- prinsip belajar atau dengan kata lain guru harus mampu menciptakan suatu situasi dan kondisi belajar yang sebaik- baiknya. 43 c Alat Pengajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan materi pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Jika siswa mudah dan senangn dalam menerima materi pelajaran, maka ia akan lebih giat dalam belajarnya. Mengusahakan alat bantu pelajaran yang baik dan tepat itu perlu, agar guru bisa mengajar 43 Moh. Surya, dan I. Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Guidance and Counseling, Bandung: Penerbit C.V. Ilmu, 1989, h. 14 37 dengan baik dan efisien, sehingga siswa bisa menerima pelajaran dengan baik. 3 Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa itu sendiri yang hidup di tengah masyarakat. Faktor masyarakat yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa ini meliputi: a Kegiatan Siswa dalam Masyarakat Kegiatan siwa dalam masyarakat bisa menguntungkan bagi perkembangan pribadinya, tetapi juga dapat merugikan, yaitu mengganggu belajarnya. Kegiatan siswa dalam masyarakat dikatakan menguntungkan bila siswa dapat memilih kegiatan mana yang mendukung belajarnya dan ia sendiri bijaksana dalam mengatur waktunya. Tetapi jika siswa tersebut mengikuti kegiatan masyarakat terlalu banyak, maka belajarnya bisa tergganggu, lebih- lebih jika ia tidak bisa membagi waktunya untuk memilah mana kegiatan yang menguntungkan dan mana yang tidak. b Media Massa Media Massa yang ada dan beredar dalam masyarakat, seperti bioskop, video, televisi, surat kabar, buku-buku dan lain sebagainya, dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif terhadap prestasi belajar siswa. Namun, itu semua tergantung dari siswa itu sendiri dalam memanfaatkan media massa. Kalau ia bisa memanfaatkan dengan baik, maka ia akan memperoleh keuntungan dari media massa tersebut, yaitu dengan meningkatnya prestasi belajarnya. Tetapi, jika ia salah dalam memanfaatkan media massa tersebut, maka ia akan mengalami 38 kerugian, yaitu menurunnya prestasi belajar dan menjadikan ia malas belajar. c Teman Bergaul Pergaulan sangat diperlukan dalam pembentukan kepribadian dan watak seorang anak. Khususnya untuk orang tua, ia harus selalu memperhatikan pergaulan anaknya dan memberi bimbingan agar dalam memilih teman bergaul si anak memilih teman yang jujur, tekun, betabi’at baik dan mudah untuk memahami masalah. Kiranya tepat sekali apa yang dikatakan dalam syair yang disitir oleh Drs. Ali As’ad dalam bukunya Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan, yang menyatakan bahwa : Jangan bertanya “Siapa dia”, cukup kau tahu “oh itu temannya”. Karena siapa pun dia, mesti berwatak seperti temannya. Bila kawannya durhaka, singkirkanlah “dia” serta merta, bila bagus budinya, rangkullah “dia”, berbahagia. 44 Dalam syair di atas, dijelaskan bahwa apabila kita ingin mengetahui seseorang, maka pertama kali lihatlah teman dekatnya. Jika temannya durhaka, maka suruhlah ia menghindarinya. Akan tetapi jika sebaliknya, teman dekatnya itu bagus budi pekertinya, maka temanilah dia. d Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat yang ada disekitar siswa, juga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Jika seorang siswa tinggal di lingkungan masyarakat yang mempunyai kebiasaan tidak baik, maka hal itu akan berpengaruh jelek kepada anak peserta didik yang berada disitu, sehingga anak tertarik untuk ikut berbuat seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, dan 44 Aliy As’ad, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan, Kudus: Penerbit Menara Kudus, 1978, h.20 39 konsentrasinya pada belajar menjadi kurang. Dan sebaliknya, jika lingkungan masyarakat si anak adalah orang-orang yang terpelajar, maka si anak tersebut akan terpengaruh dan berbuat seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di lingkungannya, sehingga ia terdorong semangatnya untuk belajar dengan giat. 45

C. Kerangka Berpikir

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung dan membina peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya. Melalui pendidikan di sekolah, siswa diharapkan mengalami perubahan-perubahan yang positif dalam tingkah laku, dan sikap pada diri mereka. Selain bertujuan menciptakan manusia-manusia berpendidikan dalam bidang teori dan praktek, pendidikan di sekolah juga bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bermoral, dan peka terhadap lingkungannya, sehingga menjadikan mereka manusia yang seutuhnya. Untuk mengoptimalisasikan kegiatan belajar-mengajar, sekolah tidak hanya bertumpu pada kegiatan kurikuler dan intrakurikuler, tetapi sekolah memfasilitasi siswa-siswinya dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas yang mengedepankan. pengembangan-pengembangan kepribadian siswa yang matang, berkaitan dengan aspek-aspek rasionalitas, intelektualitas, dan emosi dalam dirinya. Karena kegiatan tersebut diselenggarakan di luar program kurikuler maka dinamakan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu kegiatan penunjang proses pendidikan yang berada di luar kurikulum pelajaran sekolah. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki, baik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri mereka, maupun yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang 45 Slameto, Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya…., h. 54-72 40 didapatkannya di dalam kelas, sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, banyaklah sekali ragamnya dan salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam jalur pendidikan merupakan subsistem dari Pendidikan Nasional yang ada di Indonesia. Di mana Kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan dapat membantu dari pada terwujudnya tujuan pendidikan nasional, yaitu sebagaimana yang termaktub dalam UU Sistem Pendidikan Nasinal No.20 Tahun 2003 yang berbunyi : Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 46 Dengan demikian diduga terdapat hubungan korelasi antara peranan pendidikan kepramukaan terhadap prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor.

D. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 47 Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ha : Ada hubungan antara peranan pendidikan kepramukaan dengan prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. 46 UU Sisdiknas, Undang-undang No.20 tahun 2003,…. h. 6 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Ed. Revisi Cet. XIII, h. 65. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Sekolah yang dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan penelitian adalah MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Penulis memilih sekolah tersebut dengan pertimbangan: 1. Penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam observasi. 2. Penulis dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pramuka di sekolah tersbut.

B. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu untuk memberikan gambaran tentang peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Sedangkan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi adalah penelitian lapangan field research yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti secara langsung objek penelitian yang ditentukan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek penelitian. 1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XI MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Adapun siswanya terbagi dalam 4 rombongan belajar, yang keseluruhannya berjumlah 137 siswa. 2 Sampel Menurut Sukardi, sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. 2 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu sebanyak 40 siswa. Adapun teknik yang digunakan adalah Stratified Random Sampling yaitu teknik yang digunakan apabila populasi yang menjadi anggota atau unsur terdiri atas tingkatan-tingkatan atau strata. Jumlah sampel yang diambil harus mewakili seluruh strata secara proporsional. 3 Yang menjadi sampel disini adalah kelas XI yang berjumlah 40 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data skripsi ini menggunakan metode penelitian berikut: 1. Penelitian pustaka library research, yaitu menelaah buku-buku yang relevan dengan pembahasan untuk memperoleh informasi dan data mengenai peranan pendidikan kepramukaan dan pestasi belajar siswa. 2. Penelitian lapangan field research, yaitu penelitian yang dilakukan di MA Daarul ‘Uluum Lido, dengan teknik sebagai berikut: a Observasi Penulis melakukan penelitian ke lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap subjek pembina dan peserta didik yang sedang dalam melakukan kegiatan ekstrakulikuler pramuka. b Wawancara 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. 1, h. 115. 2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan PraktiknyaJakarta: PT BumiAksara, 2003, Cet.-I, h. 54. 3 Consuelo G. Sevilla, dkk. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah AlimuddinTuwu Jakarta: UI-Press, 1993, h. 166