lxxviii a. Dengan adanya kesadaran yang muncul dari penindasan yang dilakukan
kolonial, PSII merasa wajib memerangi kapitalisme; b. Mewajibkan tiap-tiap orang untuk bekerja bersungguh-sungguh sekuat
tenaga; c. Dalam upaya membangun neraca penghidupan ekonomi rakyat,
dijalankannya penggalangan shadaqah dan zakat; d. Adanya
pengawasan oleh
rakyat kepada
perusahaan-perusahaan pemerintah;
e. Dalam usaha memerangi kapitalisme, PSII berusaha mempersatukan faham, tujuan dan usaha dikalangan umat Islam dengan didirikannya
serikat-serikat pekerja.
139
5. Keadaan Dan Derajat Manusia Di Dalam Pergaulan Hidup Dan Hukum
Pada asas ini Partai Syarikat Islam Indonesia menolak adanya perbedaan kedudukan manusia di dalam hukum. Adapun yang menjadikan perbedaan
kedudukan manusia di hadapan Allah hanyalah dari ketaqwaannya, sebagaimana dinyatakan di dalam Al Qur’an QS. Al-Hujurat 49 ayat 13 yang berbunyi:
U3 jkG ? l+
+,2 kmHi
YCFG_ Ji56 7 8
9 2no
`.pmq WCFG_ r6
pY C1
s t
r P
2 `
+gHi
139
PSII, Siaran Khusus, h. 11-15
lxxix
YCF 9 u 3
WCF2iJ `
+gHi 1
v0wH6 yH
7
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
140
Selain dari pada itu Kaum Partai SI Indonesia mengakui persamaan nilai
dalam pandangan Allah antara orang mukmin laki-laki dan mukmin perampuan sebagaimana dinyatakan dalam QS. An Nahl 16 ayat 97:
141
8 9 zH6G{
8 9
o
`.pmq a
}8 9 9
~•+, d ,56r 8 9
zH6G{ 8
9 o
`.pmq
a }8
9 9 ~•+, d ,56r
,_` •
, :\L
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka
kerjakan.”
6. Kemerdekaan Yang Sejati
Titik puncak dalam perjuangan umat manusia ialah keinginan untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir dan batin. Tetapi keinginan yang luhur ini
140
Ibid, h. 16
141
Bustamam, PSII-1905, h. 61
lxxx tidak akan tercapai apabila ia sendiri tidak berada dalam status merdeka, artinya ia
bukan seorang rakyat jajahan, baik ditinjau dari kekuasaan bangsa asing atau dari kekuasaan apapun namanya dalam segala bentuk manifestasinya. Positifnya ia
seorang yang merdeka.
142
Adapun keyakinan Partai Syarikat Islam Indonesia, yang dimaksud kemerdekaan rakyat Indonesia sejati, yaitu melepaskan rakyat dari pada segala
macam perhambaan apapun juga, ialah dengan jalan kemerdekaan yang berasaskan keislaman.
143
Atas dasar hak-hak asasi kemerdekaan yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia, maka setiap individu harus yakin bahwa dirinya adalah orang yang
merdeka. Oleh karena itu dia tidak perlu takut kepada siapapun juga, kecuali kepada Allah Swt. Karena Dia-lah yang menciptakan manusia itu dan Dia pula yang
menciptakan langit dan bumi serta alam semesta. Baik atau buruk yang dikerjakan seseorang, maka orang itu sendirilah yang menanggung akibatnya, seperti dalam QS.
Fushshilat 41 ayat 46:
8+9 •
zH6G{ ƒ
• =J ,H6r
8 9 C
- ;JL56
r F
9 „Y P
]EGk6hHY 3 H
r6 2
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka
142
Gani, Cita Dasar, h. 151
143
PSII, Siaran Khusus, h. 18
lxxxi dosanya untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya
hamba-hambaNya.”
Kemudian QS. Muddatstsir 74 ayat 38:
P Cn …J m
HY 4 :{=n
v _ a P
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang Telah diperbuatnya.”
Dengan demikian, kemerdekaan individu sebagai hak-hak asasi seorang cukup besar diberikan oleh agama Islam kepada setiap orang. Terserah kepada individu
yang bersangkutan untuk mempergunakan hak kemerdekaan diri pribadinya atas dasar-dasar yang dipilihnya sendiri, jalan yang baik atau jalan yang buruk yang akan
di pertanggung jawabkan dihadapan Allah Swt.
144
II. Program Tanzhim Program Perlawanan