63
21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan
perkawinan campuran; 22.
Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan
menurut peraturan yang lain.
C. Keterangan Pejabat Pengadilan Agama Tangerang tentang Permohonan
Dispensasi Nikah Di Bawah Umur
Pertimbangan hukum oleh Hakim berdasar untuk memutuskan perkara atau membolehkan nikah di bawah umur berdasarkan wewenang Pengadilan
Agama untuk menangani jenis perkara yang menjadi kekuasaan Peradilan Agama. Kekuasaan Peradilan Agama atau kekuasaan absolute, diatur dalam Pasal
49 dan 50 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diamandemen dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006.
Pada dasarnya untuk menentukan kekuasaan relatif Pengadilan Agama dalam perkara permohonan adalah diajukan ke Pengadilan yang wilayah
hukumnya meliputi kediaman pemohon. Namun dalam Pengadilan Agama telah ditentukan mengenai kewenangan
relatif dalam perkara-perkara tertentu seperti di dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagai berikut: Permohonan ijin poligami diajukan ke Pengadilan
Agama yang wilayah hukumnya meliputi kediaman permohon.
64
Dalam memutuskan perkara dispensasi perihal nikah di bawah umur, dalam praktiknya hakim memutuskan tidak memerlukan waktu atau persidangan
yang lama. Hanya saja hakim mempunyai kriteria sendiri dalam memutuskan atau mengabulkan surat permohonan nikah di bawah umur, diantaranya:
1. Surat permohonan ditulis jelas oleh orang tua dari pelaku nikah di bawah
umur; 2.
Ada faktor yang melatarbelakangi adanya niatan untuk menikah dari kedua pasangan yang ingin menikah;
3. Ada surat atau keterangan yang jelas perihal penolakan nikah dari kantor
urusan agama KUA; 4.
Ada keterangan dari para saksi yang menguatkan isi dari permohonan dispensasi nikah di bawah umur.
Dalam pertimbangan beberapa hakim yang penulis telah wawancarai. Ada beberapa pertimbangan yang diputuskan dengan alasan atau pemikiran yang sama,
ketika dalam persoalan yang sama, yakni perihal nikah usia muda yang marak dilakukan oleh para remaja, baik di kota maupun di desa.
Dalam fakta lapangan yang penulis tulis dalam kenyataannya, bahwa dibeberapa Pengadilan Agama luar Jakarta angka pengajuan surat permohonan
dispensasi nikah di bawah umur relatif lebih banyak dari Pengadilan Agama di Jabodetabek.
Hal ini mengandung pertanyaan besar dari penulis, maka dari itu penulis mengadakan wawancara dengan pihak Pengadilan Agama Tangerang, baik Secara
65
Lisan maupun Tulis, dan Pandangan yang muncul dari beberapa pejabat yang berwenang dari Pengadilan Agama Tangerang dan sebagai tambahan keterangan
dari Dokumen dasar tentang pernikahan dini yang berbeda. Dalam tuturnya setiap pandangan beberapa para ahli dalam memutuskan
kasus yang sama namun beda nama akan menggunakan sistem hukum yang sama untuk menyelesaikan kasus ini, kasus disini bukan berarti kasus besar dalam
Hukum Indonesia, namun kasus disini adalah suatu hal yang bermasalah, baik masalah ini berhubungan dengan masyarakat besar ataupun masalah yang berada
dilingkungan keluarga terkecil. Maka dari itu keterangan lebih luasnya penulis paparkan sebagai berikut:
1. Pendapat dari Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang yaitu Drs. H. Ali
Fikri, SH., MH. Sebagai salah satu Hakim Ketua dalam penyelesaian suatu kasus dengan memutuskan suatu Putusan atau Penetapan Hukum Perihal
Dispensasi Kawin di Bawah Umur. Beliau berpendapat bahwasannya tidak ada satu pasal atau satu ayatpun yang melarang atau tidak diperbolehkannya
nikah di bawah umur. Namun tidak dipungkiri hanya ada sebatas batasannya saja. Dalam peraktiknya sanksi-sanksi bagi para pelaku yang berkaitan dengan
adanya pernikahan di bawah umur yang menyimpang tidak ada sanksi atau pelanggaran yang jelas, baik dalam Hukum Publik maupun Hukum Positif.
45
45
Wawancara Pribadi secara Lisan dan Tulis dengan Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang yaitu Ali Fikri. Tangerang, 06 Januari 2011
66
2. Pendapat dari Panitera Muda Pengadilan Agama Tangerang yaitu Irfan Yunan,
sebagai salah satu Staff di Pengadilan Agama Tangerang. Beliau berpendapat bahwasannya nikah adalah fitrah Allah SWT dan sunnah Rasul yang harus
diperoleh dengan jalan kemudahan dan kebaikan, dengan kata lain beliau tidak akan mempersulit jalannya proses persidangan, namun tidak dipungkiri
adanya kriteria khusus bagi para hakim ketika mengabulkan sebuah penetapan nikah di bawah umur, harus ada beberapa temuan dan fakta persidangan di
bawah ini, seperti : a.
Melihat jalannya proses persidangan dari awal sampai pada titik menghadirkan para saksi-saksi;
b. Menganalisa berkas-berkas yang sah sebagai suatu pembuktian seperti
adanya surat penolakan nikah di bawah umur oleh kantor urusan agama KUA setempat. Surat keterangan dari orang tua yang mengijinkan
anaknya nikah di bawah umur. c.
Melihat apa sebab utama pelaku nikah di bawah umur, apa karena sudah cukup dewasa dalam berpikir ataukah sudah melakukan hubungan zinnah
dan mengahasilkan anak di luar nikah. Tutur beliau, biasanya hakim memutuskan atau menetapkan bolehnya nikah di
bawah umur antara lain seputar jalannya persidangan yang ada di atas, yang penulis sudah paparkan.
46
46
Wawancara Pribadi secara Lisan dengan Staff Pengadilan Agama Tangerang yaitu Irfan Yunan. Tangerang, 06 Januari 2011
67
3. Penadapat dari Sekretaris Pengadilan Agama Tangerang yaitu Muhammad
Affan Gofar. Dalam tuturnya beliau sedikit memberikan pendapatnya, bahwasannya nikah usia di bawah umur sangat memalukan, lebih-lebih
pernikahan di bawah umur kebanyakan tidak didaftarkan melainkan pernikahan sirri, berakibat banyak perceraian dan para janda yang status
hidupnya kurang baik, lebih-lebih jika memiliki anak dan merawat anak yang posisinya masih diusia relatif sangat muda. Dan kondisi masyarakat menengah
ke bawah ketika berhadapan dengan hukum ataupun Pengadilan sudah mengganggap bahwa akan mengeluarkan uang yang cukup besar. Akibat
sosialisasi atau penyuluhan hukum dibeberapa tempat kurang tersentuh dengan baik.
47
4. Pendapat terakhir oleh Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama PA
Semarang Mohammad Dardiri yang mengakui, angka dispensasi pernikahan dini di wilayah Pengadilan Semarang memang tinggi. Pengadilan Agama
menurutnya kerap tidak bisa menolak permohonan seperti itu lantaran seluruh syarat permohonan sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang perkawinan. Faktor utama nikah di bawah umur kebanyakan beralasan karena “Hamil Di Luar Nikah, kemudian dinikahkan meskipun
masih di bawah umur. Padahal tanpa dipungkiri dampak adanya nikah di bawah umur yang cenderung menimbulkan permasalahan yang lebih besar
47
Wawancara Pribadi secara Lisan dengan Sekretaris Pengadilan Agama Tangerang yaitu Bapak Muhammad Affan Gofar. Tangerang, 01 April 2011
68
yakni perceraian akibat pernikahan di bawah umur. Hakim di Pengadilan Agama Semarang sangat mempermudah lajunya pernikahan di bawah umur
beda di Pengadilan Agama di kota-kota besar, penetapan permohonan nikah dikabulkan karena faktor yang utama karena hamil di luar nikah, namun di
luar Jakarta seperti di Semarang penetapan permohonan nikah di bawah umur karena faktor ekonomi dan pendidikan yang rendah sehingga laju pernikahan
dini sangat pesat.
48
Namun beda hal di Luar Jakarta yang meningkat pengajuan surat permohonan nikah di bawah umur dikarenakan kesadaran mereka tentang adanya
dispensasi nikah di bawah umur yang diperbolehkan oleh Pengadilan Agama Setempat.
49
Beda hal di Jakarta kota besar yakni kesadaran masyarakat yang kurang atas manfaat adanya dispensasi yang diperbolehkan di Pengadilan Agama
setempat. Karena pada dasarnya orang-orang yang mampu menikah tanpa di Pengadilan Agama merupakan suatu masalah yang paling memalukan di dunia
Peradilan Islam. Lebih-lebih di kota besar pada faktanya banyak yang menikah pada usia di bawah umur namun usia mereka bisa dipertuakan sehingga proses
nikah di Kantor Urusan Agamapun bisa terlaksana tanpa harus ribet ke Pengadilan Agama setempat.
48
Dokumen dasar tentang pernikaha n dini “Kuatnya Tradisi jadi Salah Satu Penyebab
Pernikahan Di Bawah Umur ”, artikel diakses pada 4 April 2011 dari
www.dw-worlddwarticle .
49
Dokumen dasar tentang pernikahan dini “Perkawinan Dini jadi Tradisi, artikel diakses pada 4 April 2011 dari
www.berita8.comnews.php?cat=2id=9057
69
D. Analisa Penulis