1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan kemajuan teknologi komunikasi mampu meningkatkan kualitas peradaban manusia. Hal tersebut terjadi karena melalui media
komunikasi, dengan media komunikasi manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya dan memperluas jaringan komunikasi dan melakukan
sosialisasi dan memenuhi kepuasan batiniah. Menurut Marshall Mc. Luhan manusia dapat merambah dalam waktu yang cepat dan sehingga tidak ada
batas ruang dan waktu yang akhirnya tidak ada batas Negara Global Village. Sarana untuk mendapatkan informasi dan hiburan pada saat ini
semakin beragam dengan semakin banyaknya jumlah media cetak maupun media elektronik. Berdasarkan Media scene 1994 Indonesia memiliki 823
stasiun radio dimana radio 627 di antaranya adalah milik swasta, 146 milik pemerintahkabupaten dan 50 milik pemerintah pusat. Menurut Khasali
2001:26 bahwa di masa depan radio yang memiliki segmen yang kuatlah yang dapat bertahan.
Jonathan seperti di kutip Adam mengatakan bahwa media yang hanya
mengandalakan suara dan bersifat selintas. Kekuatan suara dan bunyi dapat menjadi kelemahan radio dan data menjadi kekuatan dalam
mengembangkanmembangkitkan imajinasi pendengar yang dapat menjadi efek yang sangat luar biasa. Berbeda dengan media cetak, informasi yang di
2
berikan kepada khalayak hanya bersifat permanen dan dapat di konsumsi kapan saja selama media tersebut tidak rusak.
Harold Lasswell dan Charles Wright seorang pakar yang
mempertimbangkan fungsi dan peran media massa dalam masyarakat. Wright membagi media komunikasi berdasar sifat manusia, sifat dasar pemirsa, dan
sifat dasar pemberi informasi. Lasswell seorang pakar komunikasi dan profesor hukum di Yale, mencatat ada tiga fungsi media massa yaitu
pengamatan lingkungan, korelasi bagian-bagian dalam masyarakat untuk merespons lingkungan, dan penyampaian warisan masyarakat dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Selain ketiga fungsi ini Wright menambahkan fungsi keempat adalah hiburan.
1
Ada beberapa jenis media komunikasi yang dipakai untuk memnuhi komunikasi itu sendiri di antaranya
media visual film, slide, OHP, gambarfoto, dan komputer, media auditif radio, tape recorder, dan telepon, media audio visual movei, film, televisi,
media cetak, buku bacaan, majalah, dan buletin .
2
Alfin Roffler meramalkan bahwa manusia pada abad ke-21 sangat di
pengaruhi oleh pola hidup dengan arus informasi. Karena abad ke-21 memang abad informasi.
Menurut Cheare, Garrison, dan Willis dalam bukunya “Television
and Radio” menyatakan bahwa penyiaran sebagai pecahan melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima oleh
1
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komuikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Edisi ke-5 Jakarta: kencana 2007, cet. Ke-2 h.102
2
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah. Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet. Ke-1 h. 45
3
telinga, didengar dan dilihat oleh public. Beberapa tipe penyiaran yang ada diradio dan televisI diantaranya penyiaran standar atau AM Amplitudo
modulation dan penyiaran FM Frekuensi Modulation. Dan bentuk dari pancaran siaran dari televise terdapat pancaran dari gambar dan bunyi.
3
Pool mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak
terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah,
radio, film atau televisi. Radio sebagai komunikasi massa yang merupakan suatu tipe
komunikasi manusia human communication yang lahir bersamaan dengan mulai digunakan alat-alat mekanik. Istilah mass communication atau
communication di artikan sebagai salurannya mass media media massa. Massa juga dapat kita lihat sebagai “meliputi semua lapisan masyarakat” atau
“khalayak ramai” dalam berbagai tingkat umur, pendidikan, keyakinan, dan
status social. Menurut Harold D. Lasswell guna memahami komunikasi
massa kita harus mengerti unsur-unsur yang diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who says what in which channel to whom and with what
effect? Semakin berkembangnya dunia teknologi dalam hal ini dunia
broadcast radio berbagai macam acara di suguhkan dari hiburan, kuis interkatif, kirim salam, sampai siaran religius. Oleh karena, dengan adanya
3
Harley Prayudha, Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran, Jawa Timur, Bayu Radio, 2004, cet. Ke-1 h. 35
4
radio masyarakat mudah untuk mendengarkan, bahkan handpnhone pun sudah di pasang perngkat radio sehingga mudah untuk di bawa kemana-mana.
Melihat perkembangan radio yang pesat khususnya di DKI Jakarta berbagai berbagai macam radio bermunculan di antaranya Gen FM, Prambors
Radio, MS Three, Trax FM dan lain sebagainya. Serta radio yang benuansa Islami seperti RAS FM.
Dakwah adalah suatu proses penyelenggaraan aktivitas atau usaha untuk yang di lakukan secara sederhana dan sengaja dalam upaya dalam
meningkatkan taraf dan tatanan nilai hidup manusia dengan berlandaskan ketentuan Allah SWT. Adapaun usaha yang di lakukan tersebut hendaklah
meliputi : 1. Mengajak manusia untuk beriman, bertaqwa serta mentaati segala perintah
Allah dan rasul. 2. Dengan melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.
3. Memperbaiki dan membangun masyarakat yang Islami. 4. Menegakkan serta menyiarkan ajaran agama Islam.
5. Proses penyelenggaraan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yakni kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dan akhirat.
Ketika Islam datang pada abad 14 yang lalu, dakwah Islam di lakukan dengan tatap muka langsung satu persatu atau pada sekelompok orang. Pada
abad ke -19 sd 20 mulai muncul forum dakwah dalam bentuk ceramah umum,
5
yang di hadiri oleh sejumlah orang besar dan mulai menggunakan alat Bantu seperti pengeras suara microphone.
4
Dakwah kepada seseorang atau kelompok orang dapat dapat di lakukan secar langsung melalui komunikasi interpersonal. Maka dakwah kepada
sejumlah orang yang tersebar di berbagai tempat harus memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi massa. Komunikasi massa adalah jenis komunikasi
yang di tujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, tidak kenal namanya satu persatu anyonym, melalui media cetak atau elektronik,
sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak dan sesaat. Radio sebagai media dakwah dalam membantu masyarakat untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan tentang kemajuan zaman. Dalam hali ini radio sangat penting dalam penyampaian materi dakwah dalam bentuk pidato,
ceramah ataupun kuliah. Acara radio yang mendapat perhatian khusus di setiap stasiun radio
adalah acara pagi dan sore. Karena pada pada jam-jam tersebut jumlah orang dalam mendengankan radio sangar besar. Dilihat dari aktifitas mereka pergi
kekantor dan pulang kembali kerumahnya. Acara pagi dan sore pada saat driving fire di sebut prime time program.
Dari sekian banyak media komunikasi massa yang bersifat auditif yang mengudara di Jakarta, ada sebuah radio yang mengedepankan unsur
kebudayaan. Sejak didirikan 5 Maret 1990 oleh seniman Betawi yaitu alm H. Benyamin S.
seorang serba bisa yang sudah menjadi idola lintas batas etnik di
4
Dr. Ahmad Mubarak, Psikologi Dakwah,Pustaka Firdaus,Jakarta, h. 38
6
Indonesai, bahkan sampai ke beberapa Negara tetangga. Salah satu karya yang menggambarkan karakter bang Ben’s adalah Ben’s Radio Kalo pengen tau
Ben’s Radio, ikutin aje gaya ane itulah salah satu omongan dari alm. H. Benyamin S.
Dengan filosofi SeBUT Service, Balance, Unique, Teamwork bens radio mengutamakan layanan yang seimbang mempunyai keunikan
tersendiri sambil dilakoni bareng-bareng. Dengan gaya siaran yang berbeda disini saya mencoba untuk meneliti
program acara Ngaji yang di siarkan oleh Ben’s radio. Untuk itulah saya mengambil tema tentang Analisis Program Ngaji Di Ben’s Radio 106.02
FM B.
Pembatasan dan Rumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah
Radio adalah sebagai media auiditif yang hanya mengandalkan suara yang di sampaikan oleh penyiar. Penelitian ini di batasi pada pelaksanaan
program dalam menyampaikan pesan dakwahnya.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukaka dan memperjelas pokok permasalahan tersebut peneliti merumuskan dalam perumusan
masalah sebagai berikut: a. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan program Ngaji di Ben’s
Radio? b. Bagaimana pelaksanaan dengan format program acara Ngaji pada
Ben’s Radio?
7
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian