Al-Mau’idza Hasanah Al-Mujadalah Billati Hiya Ahsan

26 tersebut dubutukan kekuasaan ilmu pengetahuan dakwah, dari zaman rasulullah, khulafaurrasyidin, dan seterusnya. 22 Dalam dunia dakwah, hikamh adalah penentu sukses tidaknya dakwah. Dalam menghadapai mad’u yang beragam tingkat pendidikannya, strata sosial, dan latar belakang budaya, para da’i memrlukan hikmah, sehingga ajaran islam mampu memasuki ruang hati para mad’u dengan tepat. Hikmah adalah bekal da’i menuju sukses. Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang mendapatkan hikmah insya Allah juga akan berimbas kepada para mad’unya, sehingga mereka termotivasi untuk merubah diri dan mengamalkan apa yang disarankan da’i kepada mereka. Sedangkan mengutip pendapat lain, menurut Toha Yahya Omar, hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berpikir, berusaha menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Tuhan.

b. Al-Mau’idza Hasanah

Secara bahasa mau’idza hasanah terbagi dari dua kata yaitu mau’idza dan hasanah. Mau’idza berasal dari kata wa’adza, ya’idzu, wa’dzan, i’dzatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan, dan 22 Ki Moesa A. Machfoeld,Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya, Jakarta:Bulan Bintang,2004. h. 95 27 peringatan. Sementara hasanah merupakan kebalikan dari kata sayyi’ah yang artinya kebikan lawannya kejelekan. 23 Menurut Imam Abdullah bin Ahmad An-Nasafi yang di kutip oleh H. Hasanuddin tentang arti mau’idza hasanah : ”Mau’idza hasanah adalah perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bhwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan al-qur’an” 24 Mau’idza hasanah dapat diartikan sebagai ungkapan yang mengandung unsur bimbingan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif. Dari beberapa definisi di atas mau’idza hasanah dapat di klasifikasikan dalam beberapa bentuk : 1 Nasihat atau petuah. 2 Bimbingan, pengajaran pendidikan 3 Kisah-kisah 4 Kabar gembira dan peringatan. 5 Wasiat.

c. Al-Mujadalah Billati Hiya Ahsan

Secara etimologi kata mujadalah diambil dari kata jadala yang mempunyai arti memintal, melilit. Jika kata jadala ditambahkan dengan huruf alif pada huruf jim dengan mengikuti wazan fa’ala maka akan menjadi jaadala yang artinya berdebat dan mujaadalah artinya perdebatan. Kata jadala bermakna menarik dan mengikatnya untuk menguatkan 23 Ki Moesa A. Machfoeld,Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya h. 100 24 Hasanuddin,Hukum Dakwah, Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya,1996, 28 sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan pendapat yang kuat melalui argumentasinya yang disampaikan. 25 Secara terminologi ada beberapa pengertian tentang al-mujadalah al-hiwar yang merupakan pendapat yang di lakuakan oleh kedua belah pihak secara sinergis, tanpa adanya rasa permusuhan diantara kedua belah pihak dan menerima pendapat yang diajukan dengan bukti yang kuat. Dan saling menghargai dan menghormati pendapat keduanya serta ikhlas alam menerimanya. Menurut M. Mansyur Amin, berdebat dengan cara yang lebih baik artinya adalah berdakwah dengan jalan mengadakan tukar pikiran yang sebaik-baiknya. Metode debat merupakan cara praktis yang ideal untuk mencapai cita-cita mulia yang diharapkan, yaitu untuk menegakkan kebenaran. Metode dakwah yang dilakukan oleh para da’i di Indonesia, terutama pada masa awal pertengahan perkembangan islam diantaranya adalah : metode ’awal-uswah, metode simbolikklenik, metode penyantunan, dan metode humor . 26 1 Metode ’amal uswah Metode ’amal uswah yaitu metode dakwah yang dilakukan dengan melaksanakan ajaran islam didalam kehidupan pribadi maupun didalam kehidupan sosial diberbagai bidang, saat waktu senggang 25 Quraish Shihab,Tafsir Al-Misbah, lentera Hati, 2000 29 maupun ditengah-tengah kesibukan. Cara seperti ini sering dilakukan oleh setiap muslim ditengah kehidupan kelompok lain. Seorang da’i tidak perlu menyamapaikan sesuatu secara lisan, namun dengan perbuatan yang terpuji akan memberikan rasa segan atau risih bahkan mendatang kan rasa simpati. 2 Metode Klinik Istilah klink dalam bahasa Jawa daerah pantai utara sejak zaman Demak, secara bahasa berarti tutur kata atau suara yang bernada rendah. Metode klinik adalah suatu cara berdakwah dengan melakukan transmisi ajaran islam kedalam simbol-simbol budaya lokal. Metode ini di terapkan di Indonesia karena budayanya yang bersifat mistik, magic, simbolik. 3 Metode Penyantunan Cara metode ini dengan memberikan santunan kepada masyarakat yang miskin. Metode ini idasarkan atas fakta psikologi karena manusia cenderung kepada yang bersifat materi sesuai dengan kebutuhan jasmaninya sesuai dengan sandang, pangan, papan. 4 Metode Lisan Humor Cara yang digunakan dalam menyampaikan ajaran islam melalui lisan. Bentuknya seperti ceramah keagamaan, dan pengajian. Dalam ceramah seorang da’i dapat mengkombinasikan ceramah 26 Ki Moesa A. Machfoeld,Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya,hal.101 30 dengan lelucon, baik melalui kata-kata maupun gerakan tubuh dan mimik wajah. Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang lainnya antara lain :

a. Metode pendekatan pribadi personal approach