38
c. Inti
Penyiar radio, penceramah, ataupun penghibur seakan berada ditengah-tengah pendengar, seolah-olah diantara mereka terjadi
pershabatan akrab dan intim. Sapaan, canda, gurau, uraian petunjuk pada momen-momen tertentu.
37
4. Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia
Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti dewasa ini. Menurut
David C. Philips, Jhon Morgan dan Earl H. Ryan dalam Introduction to radio and television,
dijelaskan bahwa penemuan bagi kemajuan radio berkat ketekunan tiga orang cendikiawan muda.
Di Indonesia, radio pertama kali di perkenalkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1920, yakni ketika pecah revolusi fisik.
Mendengarkan radio luar negeri secara sembunyi-sembunyi, sehingga mereka mengetahui bahwa Jepang sudah menyerah pada sekutu pada
tanggal 14 Agustus 1945.
38
Perkembangan radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang, zaman
kemerdekaan, dan zaman Orde Baru. Pada zaman Belanda radio siaran yang pertama di Indonesia yang
bernama Netherlands Indie-Hindia Belanda ialah sebuah radio yang bernama Bataviase Radio Vereniging atau disingkat BRV yang didirikan
37
Asep Kurniawan, Komunikasi Penyiaran Islam, Benang Merah Press: Bandung , 2004. h.46
38
ibid
39
pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih di jajah oleh Belanda dan radio tersebut berstatus swasta. Dengan bedirinya radio BRV
membuat daerah-daerah mendirikan badan-badan radio seperti di kota Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya.
39
Setelah bebrapa kemudian, beberapa perkumpulan masyarakat radio Belanda dan masyarakat pribumi terbentuk pada tahun 1934 sebuah
radio komunitas yang diberi nama Netherlandsche Indische Radio Omroep Maataschappij
atau di singkat dengan NIROM. Menurut situs resmi Organisasi Radio Amatir Indonesia
www.oraripusat.net pendirian
NIROM ridak lepas dari peran Prof. Dr. Ir. Komans Netherlands dan Dr. Ir. De Goot Batavia pada tahun 1925 yang telah berhasil melakukan
komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar.
40
Ketika Belanda menyerah dari Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 sebagai konsekuensinya radio yang tadinya bersifat perkumpulan swasta di
nonaktifkan dan siurus oleh jawatan khusus yang bernama Hoso Kanri Kyoku
sebagai radio siaran pusat yang berdomisili di daerah Jakarta dan mempunyai cabang dengan nama yang sama didaerah Bandung,
Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Dengan berdirinya radio Hoso Kanri Kyoku rakyat hanya boleh
mendengarkan siaran radio tersebut dan tidak boleh mendengarkan radio manapun. Namun dikalangan pemuda ada yang rela mempetaruhkan
jiwanya untuk.
39
Elvinaro Ardiyanto dkk,Komunikasi Massa,simbiosa Rekatama Media,Bandung,2007 h.25
40
Pembacaan teks proklamasi yang disampaikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tidak dapat disiarkan oleh radio karena pada masa tersebut
radio masih dikuasai oleh Jepang. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan pada pukul 19:00 dalam bentuk bahasa
Indonesia dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan hanya dapat didengarkan oleh masyarakat Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945
naskah bersejarah tersebut baru bisa di kumandangkan keseluruh Nusantara yang disambungkan ke radio lokal dengan gelombang
transmiter milik Kantor Pusat Telegrap. Pada saat yang sama tercatat pula bahwa seorang radio amatir Gunawan YB
طBD yang memancarkan naskah kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio
revolusioner yang sederhana dan buatan sendiri.
41
Tak lama kemudian di buat pemancar gelap radio siaran dengan Stasiun Call ”Radio Indonesia
Merdeka”. Dari sinilah wakil presiden Bung Hatta beserta pemimpinnya
menyampaikan pidatonya melalui radio siaran yang ditujukan kapada masyarakat.
42
Pada tahun 1966 RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai oleh dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio
tersebut ditingkatkan. Selain berfungsi sebagai media hiburan dan informasi, radio RRI manyajikan acara pendidikan dan persuasi.
Berjalannya waktu siaran radio di Indonesia mengalami kepesatan yakni dengan adanya radio amatir dengan seperangkat alat pemancar radio yang
40
Muhamad Mufid,Komunikasi dan Regulasi Penyiaran,Prenada Media,Jakarta,h..33
41
digunakan oleh penggemar radio amatiran dengan jalur Two Way Traffic
komunikasi dalam bentuk percakapan. Pada tanggal 11 September 1945 para pemimpin radio mengadakan pertemuan dan menetapkan sebagai hari
jadi RRI bukan hari Radio.
43
5. Radio Sebagai Media Dakwah