D. Penerimaan Dana Bank
Pengertian penghimpunan dana maksudnya adalah pengumpulan atau mencari dana uang, dengan cara membeli dari masyrakat luas dalam bentuk simpanan giro,
tabungan dan deposito
6
. Adapun pengertian Giro dalam undang-undang perbankan No 10 tahun 1998
tanggal 10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syarat-
syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainya. Tabungan itu sendiri adalah simpanan yang penarikannya hanya
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya dipersamakan dengan itu. Ada beberapa
jenis bentuk tabungan, diantaranya adalah Tabungan Nasional, Tabungan Asuransi, Tabungan lainnya.
Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya dimana simpanan deposito
mengandung unsur jangka waktu dan tidak dapat ditarik kapan saja. Menurut undang-undang No.10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
6
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan.,hal 64
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Sedangkan jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia saat ini adalah Deposito berjangka, sertifikat
Deposito, deposito on call.
E. Penyaluran Dana Bank Kredit
Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau memperoleh
pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan kemudian hari. Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari Yunani dengan kata credere,
yang artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi
kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali
7
. Pengertian kredit menurut Undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga
8
. Dari pengertian diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang
atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit
7
Gatot Supramono, Perbankan Dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis, Djambatan Jakarta: 1996. ed. Revisi cet-2 hal 44
8
UU No 10 tahun 1998, Undang-Undang Perbankan
untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank pemilik modal dengan nasabah penerima kredit, dengan perjanjian yang telah
dibuatnya.
a Fungsi Kredit
Fungsi utama kredit adalah memberikan kemungkinan kepada seorang pengusaha untuk memulai suatu usaha secara besar-besaran. Kredit digunakan untuk
menggerakan modal yang ada dan kemungkinan debitur untuk tampil sebagai pengusaha yang lebih bonafide.
b Tujuan pemberian kredit
Tujuan pemberian kredit oleh pihak bank kepada debitur akan mempunyai resiko, oleh karenanya tiap-tiap bank mempunyai kebijakan kredit. Tujuan dari
kebijakan pemberian kredit adalah
9
: 1.
Menciptakan pinjaman yang wajar dan sehat yaitu pinjaman yang dikembangkan atas dasar ketentuan perkreditan bank Indonesia, kebijakan
yang telah digariskan oleh pihak bank, memberikan keuntungan bagi bank dan para peegang saham dengan tetap melindungi kepentingan pemilik dana.
2. Menciptakan investasi yang menguntungkan bagi seluruh dana yang dihimpun
bank. 3.
Mengalokasikan pemberian pinjaman yang sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh pihak bank.
9
Thomas Suyatno, H.A. Chalik, dkk. Dasar-Dasar Perkreditan., Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 1995. Edisi Keempat. Hal 14.
c Unsur-Unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut
10
: a.
Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bank bahwa kredit yang diberikan
baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang.
b. Kesepakatan
Disamping unsure kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsure kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hamper dapat
dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu. d.
Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang
diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu
akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian.
10
Kasmir, Manajemen Perbankan. Hal. 74-76
Semakin panjang jangka waktusuatu kredit semakin besar resiko tidak tertagihnya.
e. Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit, bank tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu.keuntungan atas pemberian suatu kredit
atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi, dan komisi serta
biaya administrasi kredit merupakan keuntungan uatama bank.
d Jenis-jenis Kredit
Beragamnya jenis kegiatan yang dilakukan masyarakat, mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya pemberian kredit
yang diberikan oleh bank kepada masyarakat sangat banyak macamnya sesuai dengan keperluan masyarakat sekarang ini. Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan
oleh bank dan dilihat dari berbagai segi : 1.
Dilihat Dari Segi Kegunaan a
Kredit Investasi Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha
atau membangun proyekpabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini
adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan
11
.
11
Gatot Supramono, Perbankan Dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis. hal 46
b Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan kepada lembaga perusahaan maupun perorangan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh
kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya lannya yang berkaitan dengan factor produksi.
2. Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit
Kredit ini dilihat dari tujuan penggunaan dana tersebut apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau dipakai untuk keperluan pribadi.
a Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau investasi. Yang bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa.
b Kredit Konsumtif
Kredit macam ini merupakan kredit yang digunakan untuk di konsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan
barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
c Kredit Perdagangan
Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
3. Dilihat dari Segi jangka Waktu
Maksunya adalah kredit yang dilihat dari lamanya masa waktu pemberian kredit mulai daripertama sekali diberikan sampai lunas.
a Kredit Jangka Pendek
Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun, dan biasanya kredit seperti ini
digunakan untuk modal kerja. b
Kredit jangka Menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan3 tahun,
kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja beberapa bank mengklasifikasikan kredit menengah menjadi kredit jangka panjang.
c Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka
panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan juga untuk kredit konsumsi.
4. Dilihat dari Segi Sektor Usaha
Setiap sektor usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu pemberian fasilitas kredit pun berbeda pula. Jenis kredit jika dilihat dari sector usaha
sebagai berikut:
a Kredit Pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan
atau pertanian rakyat. Sector petanian dapat berupa jangaka pendek atau jangka panjang.
b Kredit peternakan, dalam hal ini kredit diberikan untuk jangka waktu
relative pendek. Misalnya peternakan ayam dan untuk kredit jangka panjang seperti kambing atau sapi
c Kredit Industri, yaitu kredit untuk membiayai industry pengolahan baik
untuk industry kecil, menengah dan besar. d
Kredit pertambangan yaitu, jenis kredit untuk usaha tambang yang dibiayainya, biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas,
minyak atau tambang timah. e
Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para
mahasiswa yang sedang belajar. f
Dan sektor-sektor usaha lainnya.
46
BAB IV ANALISIS UNSUR-UNSUR GHARAR PADA PERKREDITAN BANK