Kondisi dan Bentuk Bangunan

41 g. Pembantu Umum: Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perwatan sarana prasaran serta fasilitas yang terdapat di Museum Perdjoangan Bogor.

E. Kondisi dan Bentuk Bangunan

Museum Perdjoangan Bogor mempunyai luas area 650 m², didalam gedung tersebut terdapat ruang perkantoran, dan ruang koleksi. Sedangkan di halaman depan museum terdapat sebuah taman seluas 10 x 30 meter. Halaman ini berlantaikan ubin dan di tengah-tengah tamannya terdapat sebuah pancuran air. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisikan kantor dan benda-benda koleksi seperti senjata-senjata modern, dokumen-dokumen, mata uang, lukisan, dan lain-lain. Kemudian lantai dua terdiri dari benda-benda koleksi seperti senjata-senjata tradisional, topi helmet, prasastimonumen, diorama peristiwa pertempuran, kainpakaian, dan sebagainya. Didepan bangunan ini terdapat sebuah pusat perbelanjaan, dan disamping kiri dan kanannya terdapat ruko-ruko. 9 Pada umumnya, sebuah bangunan memiliki komponen-komponen yang selalu hadir dan berhubungan dengan konstruksi bangunan sebagai kelengkapannya dari bangunan tersebut. Komponen-komponen ini disebut komponen arsitektur, komponen ini tidak dapat terpisahkan dari bangunan tersebut. Komponen tersebut berupa lantai, dinding, jendela, pintu, atap dan lain 9 Drs. H. Mardjono, Wawancara Pribadi tanggal 23 Juli 2010. 42 sebaginya. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada maka dapat dikatakan bagunan tersebut tidak lengkap. 10 1. Lantai Lantai pada Museum Perdjoangan Bogor adalah sebuah ubin kepala basah, pada zaman Belanda, yang berukuran 30x30 cm. Ubin ini ada sejak awal pendiriannya. Yaitu ketika pemilik pertamanya mendirikan bangunan ini. 2. Dinding Dindingnya terdiri dari dua tahap yaitu dinding batu dan kayu. Pada awalnya dinding bangunan ini terbuat dari kayu, namun pada tahun 2003 dinding bangunan Museum Perdjoangan Bogor ini diganti dengan batu. Ada sedikit perbedaan antara dinding yang berada di lantai atas dan lantai bawah. Pada dinding lantai bawah dinding kayu yang awalnya digunakan, kemudian diganti dengan dinding batu. Namun, dinding pada lantai atas awalnya dinding kayu tidak diganti tapi hanya dilapisi ditamblokdidobelkan. 11 3. Atap Bentuk atapnya seperti perisai ganda yaitu gabungan dari dua buah atap pelana, kedua atap pelana teersebut berbentuk simetris. Konstruksi atap berbentuk konstruksi kuda-kuda kayu, yaitu konstruksi yang terbuat dari balok kayu yang diletakan berpalang dan berfungsi sebagai 10 Susanto, Bangunan Arsitektur Belanda di Indonesia, Jakarta: Museum Sejarah Jakarta, 2002, h. 8. 11 Drs. H. Mardjono, Wawancara Pribadi tanggal 23 Juli 2010. 43 penopang atau penyangga. Sedangkan atapnya terbuat dari tanah liat genteng, kayu atap sirap, seng dan batu bata. 4. Dormers Ventilasi Udara Keberadaan dormers pada bangunan Museum Perdjoangan Bogor ternyata hanya merupakan ragam hias saja, sebab di Belanda Dormers berfungsi sebagai kamar dan ventilasi udara pada musim panas, sedangkan pada musim dingin digunakan sebagai gudang. Di Belanda, Dormers merupakan suatu unsur yang selalu ada. Di Museum Perdjoangan Bogor, Dormers berfungsi sebagai ventilasi, tetapi fungsi itu tidak terlalu dominan karena adanya jendela yang berukuran besar dan banyak pada setiap lantainya. 5. Jendela Jendela berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua tipe yaitu jendela persegi panjang dan jendela bujur sangkar. Jendela ini pada lantai bawah berjumlah 6 buah yang berukuran besar pada sisi kanan dan kirinya. Sedangkan jendela yang berada dilantai atas berjumlah 10 buah, 6 buah berupa jendela yang berukuran besar dan 4 buah jndela yang berukuran kecil. Berdasarkan keterangan yang penulis peroleh, jendela-jendela ini tidak pernah dirubah dari bentuk aslinya. Hanya saja ada di tambahkan teralis pada tiap jendela tersebut. 44 6. Pintu Jumlah dari pintu pada Museum Perdjoangan Bogor ini sebanyak 3 buah pintu saja. Pintu pertama yaitu pintu utama pintu masuk, pintu ini berukuran besar yang mempunyai dua buah sisi. Pintu ini digunakan dari pertama dibangun pintu model Belanda, yang kedua pintu kantor dan yang ketiga yaitu pintu kamar mandi. 7. Tangga Di sudut dalam Museum terdapat dua buah sisi tangga yang berbentuk zig-zag. Di tengah-tengah tangga terdapat ruang kantor untuk para pegawai Museum ini. Dari beberapa ornamen-ornamen inilah yang membuat Museum Perdjoangan Bogor masih berdiri kokoh hingga sekarang ini. Walaupun usianya sudah tua tetapi masih memancarakan banguan Eropa lebih tepatnya gaya Belanda bergaya klasik. 12 12 Drs. H. Mardjono, Wawancara Pribadi tanggal 23 Juli 2010.

BAB IV SEJARAH MUSEUM PERDJOANGAN BOGOR