Museum Perdjoangan Bogor sesudah Diresmikan

50 Hingga suatu hari, tepatnya tanggal 25 Desember 1945, Kapten Muslihat bersama pasukannya melakukan penyerangan kekantor Polisi yang terletak di jalan Banten sekarang jalan Kapten Muslihat, Kontak senjatapun terjadi mewarnai penyerangan itu. Akan tetapi pertahanan tentara Inggris dan Gurkha sangat kuat. Sampai akhirnya Kapten Muslihat gugur dalam pertempuran itu.

B. Museum Perdjoangan Bogor sesudah Diresmikan

Peresmian Museum Perdjoangan Bogor dilaksanakan pada tanggal 10 Nopember 1958 bertepatan dengan Hari Pahlawan. Dibuka secara resmi oleh Nyonya Kartinah Muslihat istri mendiang Kapten Muslihat. Didalam surat keputusan Pelaksana Kuasa Militer Daerah Res. Inf 8III no. Kpts37PKM57. Museum Perdjoangan Bogor adalah Museum Perdjoangan pertama yang ada di nusantara. 5 Museum ini melakukan kegiatan pengelolaan koleksiornamen sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan museum, sebagai objek wisata. Setiap jenis koleksi memiliki keunikan dan sejarah tersendiri, dengan bentuk pameran yang ditampilkan secara utuh diharapkan mampu menjadi komoditas wisata yang menarik. 6 Data yang diperoleh dari pihak pengelola yang menyatakan jumlah koleksi kurang lebih 1000 buah, perlu didata sehubungan terjadinya penambahan koleksi pada Tahun 2005. Kegiatan inventarisasi mengenai koleksiornamen MPB baik 5 Ibid, h. 4. 6 Bpk Edwin, Wawancara Pribadi Tanggal 14 Agustus 2010. 51 jumlah dan jenisnya, terakhir kali dilakukan pada tahun 2004, hanya saja pihak pengelola kehilangan data tersebut karena sesuatu hal. Koleksiornamen merupakan aset yang menjadi ciri khas dari MPB sebagai daya tarik utama sebuah obyek wisata. Ketertarikan pengunjung untuk datang berkunjung ke MPB dikarenakan oleh keberadaan koleksi yang cukup beragam. Seluruh koleksi di MPB ditampilkan pada ruang pamer dan dilengkapi oleh papan interpretasi berupa sign dan label interpretasi. 7 Bentuk pameran koleksi MPB yang terdapat di ruang pamer adalah diorama peristiwa pertempuran, lemari pamer kaca senjata, pakaian, arsip, dan sebagainya, mading, auditorium mini, dan lain sebagainya. Dominasi koleksi senjata di MPB secara langsung merupakan daya tarik yang disukai oleh pengunjung terutama anak-anak. Karena pengunjung dapat langsung menyentuh atau berinteraksi dengan beberapa buah koleksi senjata tersebut. Dekripsi dari setiap koleksi MPB dapat dilihat pada Lampiran 8. Tata letak koleksi MPB yang telah dilakukan sejak awal mula pendirian, pada dasarnya tidak mengalami perubahan secara signifikan. Hanya saja pengadaan sarana prasarana untuk kegiatan pameran seperti etalaselemari pamer telah memposisikan koleksi MPB dengan lay out yang hingga kini dapat dinikmati jika berkunjung ke MPB. Tata letak koleksi dirancang semaksimal mungkin agar pengunjung merasa puas dan tidak mengalami kejenuhan selama berada di museum. 8 7 Bpk Edwin, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2010. 8 Bpk Edwin, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2010. 52 Sumber dana yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas kegiatan Museum Perdjoangan Bogor pada awal-awal berdirinya Museum ini berasal dari Dewan Pengurus Yayasan Museum Perdjoangan Bogor. Selain itu pengumpulan dana pun dilakukan dengan cara sweepstake, totalisator, undian barang-barang dan lain-lain yang dikoordinir oleh Seksi Usaha Yayasan museum tersebut. Karena biayanya masih kurang mencukupi, kemudian dibentuklah delegasi dengan tugas menghubungi Pemerintah dan tokoh-tokoh nasional untuk minta perhatian dan sumbangannya. Tidak hanya itu saja, diadakan pula Album – Perkenalan untuk dijual kepada umum. Ternyata usaha-usaha tersebut belum berjalan lancar. Hanya ada satu sumbangan yang setiap bulan ada ialah dari hasil kenaikan karcis Kebun Raya Bogor. 9 Pada permulaan bulan Juli Seksi pemeliharaan memulai memperbaiki gedung dengan biaya Rp30.000,00. sedang material belum terkumpul. Keadaan keuangan yayasan belum terpenuhi namun biaya yang masuk dari sumbangan beberapa orang baru sedikit. Tanpa diduga pada permulaan Agustus datang bantuan dari daerah Sukabumi, Cianjur dan Bandung walaupun hanya berupa pinjaman. Segala macam upaya diusahakan para pihak yayasan. Karena mereka menginginkan peresmian gedung pada tanggal 15 Agustus 1958. Walau hanya dengan biaya yang sangat minim tapi tidak mematahkan semangat para pengurus yayasan museum. Akhirnya setelah menerima saran dari Kapten Kunto Sudarsono Wk. Badan pekerja. Bahwa “Hendaklah dalam waktu lima hari kita bekerja 9 Yayasan Museum Perdjoangan Bogor, Dokumen : Acara Peresmian, h. 5. 53 dengan sistem Gotong Royong dan mengerahkan tenaga massa seperti massa revolusi”. Pada akhirnya walaupun perlahan tapi pasti maka pada tanggal 10 Nopember 1958 di resmikannya Museum Perdjoangan Bogor. 10 Di dalam tugas dan fungsi museum, keberadaan Museum Perdjoangan Bogor tidak terlepas pula dari sarana dan prasarana pendukungnya. Sarana prasarana tersebut dapat berupa lemari Pamer, Diorama, Meja Informasi, Meja Penitipan Barang, Meja Front Office, Pilar Lingkaran, Alas Pamer untuk Senjata, Papan Interpretasi, dan Megaphone TOA. Sarana dan prasarana yang dimiliki Museum Perdjoangan Bogor saat ini masih dapat dikatakan terbatas. Masih perlu adanya sarana dan prasarana penunjang lainnya yang bisa mendukung perkembangan untuk museum tersebut. 11 Berdasarkan data yang di ketahui, bahwa ada dua kategori pengunjung jika mengacu kepada harga tiket masuk HTM. Dua kelompok pengujung yang dimaksud adalah kelompok anak-anak dan dewasa. Sebagai salah satu objek wisata yang menarik, maka tak berlebihan jika menjadikan MPB sebagai objek wisata yang mampu bersaing dengan beberapa museum yang terdapat di Kota Bogor. Selain itu, MPB merupakan aset peninggalan bersejarah yang menarik, khususnya sejarah perjuangan masa Revolusi Fisik 1945-1950. 10 Ibid, h. 6. 11 Data Statistic Museum Perdjoangan Bogor. 54

C. Bentuk dan Lambang Bangunan