1. Tujuan si penerima. Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk
mendapatkannya. 2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data. Penyampaian dan mengolah data, inti
dan pentingnya info harus dipertahankan. 3. Waktu. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu
sendiri. 4. Ruang dan tempat. Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat
yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai. 5. Bentuk. Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya
secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan
informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya. 6. Semantik. Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata
dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada
waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula dalam Davis, 2005: 80.
2.2 Kerangka Konsep
Pada setiap penelitian kuantitatif, menjelaskan suatu konsep penelitian merupakan hal yang penting karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan
peneliti di dalam mendesain sebuah instrumen penelitian. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibagun dari teori-teori yang digunakan
untuk menjelaskan variable-variabel yang akan diteliti Bungin, 2009:57. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat
kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan pada perumusan hipotesa Nawawi, 2001:40.
Dalam penelitian ilmiah konsep harus memiliki kriteria yang tepat dalam menjelaskan variabel penelitian. Konsep yang bermanfaat adalah konsep yang dibentuk
menjadi keterangan dan menyatakan sebab akibat, yaitu konsep dibentuk dengan kebutuhan untuk menguji hipotesis dan penyusunan teori yang masuk akal, karena
konsep dibentuk hanya untuk diuji regulasinya Bungin, 2013:75. Jadi kerangka konsep merupakan sebuah acuan didalam penelitian yang
berawal dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan dari variabel penelitian secara empiris. Adapun variabel-variabel di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
: 1. Variabel Bebas X
Variabel bebas adalah segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau yang untuk mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa
variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul Nawawi,
2001:57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan situs berita waspada online.
2. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun
muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 2001:57. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa. 3. Variabel Antara Z
Ada beberapa hal yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu karakteristik responden pada mahasiswa ikatan Pemuda Tanah Rencong
Komisariat Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka dapat disusun skema variabel
penelitian sebagai berikut :
Variabel Bebas X
Situs waspada.co.id
Gambar 2.4
Kerangka Konsep
2.3 Variabel Penelitian