Penentuan Bobot dan Alokasi Daerah

e. Penentuan Bobot dan Alokasi Daerah

Untuk menentukan bobot model suatu daerah dalam alokasi DAU, dipergunakan suatu formula yang mengikuti prinsip-prinsip dasar di atas. Prosedur penetapan bobot daerah dapat diuraikan sebagai berikut : a. Langkah Pertama, rumus DAU yang akan dibentuk didasarkan atas pemikiran bahwa alokasi DAU akan diberikan kepada daerah yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan potensi penerimaannya sendiri. Ini berarti bahwa besarnya kebutuhan Dana Alokasi Umum suatu daerah yang dinyatakan sebagai berikut : Kebutuhan DAU = Kebutuhan Daerah – Potensi Penerimaan Daerah b. Langkah Kedua, dilakukan perkiraan besarnya kebutuhan daerah, yang dalam hal ini diestimasi dengan menggunakan variabel- variabel kebutuhan yang telah disebutkan sebelumnya, dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Kebutuhan daerah =Pengeluaran daerah rata-rata x I.Penduduk + I.Luas + I.Harga + I.Kemiskinanan 4 c. Langkah Ketiga, memperkirakan besarnya potensi penerimaan daerah dengan menggunakan variabel-variabel potensi yang telah dijelaskan di atas. Pengeluaran daerah dihitung dengan cara sebagai berikut : Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009 Potensi Penerimaan= Penerimaan Daerah Rata-rata = [Indeks Industri+Indeks SDA+Indeks SDM] 3 Yang dimaksud dengan penerimaan daerah rata-rata adalah total Pendapatan Asli Daerah ditambah dengan Bagi Hasil Pajak BPH, dibagi dengan jumlah daerah Provinsi atau KabupatenKota. d. Langkah Keempat, ditetapkan selisih antara kebutuhan setiap daerah dengan potensi penerimaan dari daerah. Bobot DAU dihasilkan dengan membandingkan kebutuhan DAU daerah bersangkutan terhadap total kebutuhan DAU. Bobot DAU Daerah = Kebutuhan DAU Daerah Total Kebutuhan Dengan menggunakan bobot DAU setiap daerah yang diperoleh dari perhitungan di atas, maka besarnya alokasi DAU untuk setiap suatu kabupatenkota ataupun provinsi dapat dihitung. Besarnya Dana Alokasi Umum ke suatu kabupatenkota dihitung dengan mengalikan bobot kabupatenkota bersangkutan dengan besarnya total dana DAU yang tersedia untuk kabupatenkota. Total dana DAU untuk kabupatenkota secara nasional adalah 90 dikalikan dengan 25 dari Penerimaan Dalam Negeri PDN. Dengan demikian besarnya alokasi DAU untuk suatu kabupatenkota adalah : Alokasi DAU kabupatenkota = 90 x 25 x PDN x bobot kabupatenkota Perhitungan besarnya alokasi DAU untuk provinsi, mirip dengan cara menghitung alokasi untuk kabupatenkota. Perbedaannya Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009 adalah dana DAU yang tersedia untuk provinsi adalah sebesar 10 terhadap 25 dari PDN. Atau dengan rumus sebagai berikut : Alokasi DAU provinsi = 10 x 25 x PDN x bobot provinsi

B. Pendapatan Asli Daerah

1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Menurut International Accounting Standard Commitee IASC Framework dalam Halim 2002 : 66 yang dimaksud dengan pendapatan adalah: “Penambahan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk, atau peningkatan assetaktiva, atau pengurangan hutangkewajiban yang mengakibatkan penambahan ekuitas dana, selain penambahan ekuitas dana yang berasal dari kontribusi peserta ekuitas dana”. Menurut Halim 2004 : 67, “Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah yang digunakan untuk membiayai keperluan daerah dalam pelaksanaan roda pemerintahan. Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Karo

13 325 66

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu

1 40 81

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 45 82

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72