untuk mendapatkan sebahagian kontrol yang lebih besar terhadap keuangan negara.
Tujuan Dana Alokasi Umum adalah untuk mengatasi ketimpangan fiskal keuangan antara pemerintah pusat dan ketimpangan horizontal antar
pemerintah daerah karena ketidakmerataan sumber daya yang ada pada mesing-masing daerah.
Penggunaan Dana Alokasi Umum ditetapkan oleh daerah dimana pada bagian ini dianggarkan jumlah DAU sesuai dengan alokasi yang
ditetapkan oleh pemerintah. Dalam perhitungannya DAU menggunakan formula yang menggunakan beberapa aspek seperti luas daerah, jumlah
penduduk, kepadatan penduduk, indeks harga bangunan, dan jarak tingkat kemiskinan.
2. Sejarah Dana Alokasi Umum
a. Transfer dan Dana Alokasi Umum di Berbagai Negara
Berkembang
Model transfer pada satu negara tidak ada yang dapat digunakan secara mutlak di negara lainnya, hal ini disebabkan karena memang
kebutuhan dan kondisi politik serta ekonomi yang terdapat pada masing-masing negara sangat mempengaruhi desain atau sistem
transfer pusat ke daerah.
Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009
1. Cina
Negara Cina mengenal sistem desentralisasi keuangan baru setengah dekade terakhir, sebagai akibat perubahan sistem
perencanaan yang terpusat ke perekonomian yang berbasis pasar. Cina merupakan Block Grant hanya pada provinsi sebesar 25 dari PPN,
Pajak Bisnis, PPh BUMN, dan PPh Perorangan. 2.
Filipina Filipina berbentuk kesatuan dengan struktur pemerintahannya
berlapis multi tiered. Sejak tahun 1991 Filipina mengeluarkan undang-undang Local Government Code 1991. Didalam Code
tersebut diatur bahwa Dana Alokasi Umum dialokasikan sebesar 23 untuk provinsi, 23 untuk kota, dan 54 lagi untuk yang lainnya.
Dana ini dialokasikan dari penerimaan dalam negeri sebesar 40. Dana ini ditetapkan 20 untuk proyek-proyek pembangunan.
3. Afrika Selatan
Sistem pemerintahan di Afrika Selatan terdiri dari tiga lapis: Pusat, Provinsi, dan Daerah lokal dengan masing-masing memiliki
kapasitas pendapatan yang berbeda. Negara ini mengenal sistem transfer sudah sejak lama, namun yang dianggap sukses mulai
dikenalkan pada tahun 1997 untuk provinsi dan tahun 1998 untuk pemerintah daerah. Alokasi untuk provinsi lebih besar dibanding
Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009
alokasi untuk pemerintah daerah. Dana Block grant diambil dari anggaran nasional yang akan didistribusikan atas beberapa komponen,
yaitu: 41 untuk pendidikan, 19 untuk kesehatan, 17 untuk jaminan kesejahteraan sosial, 8 aktivitas ekonomi, 7 berdasar
jumlah penduduk, 3 komponen keterbelakangan, 5 bagi rata yang merupakan komponen institusional.
Sistem transfer di Indonesia yang ada saat ini merupakan hasil evolusi sepanjang kurun waktu 50 tahun sejak tahun 1945. Sistem ini
mempunyai arti yang sangat penting bagi pemerintah daerah. Karena sekitar dua per tiga pengeluarannya dibiayai melalui transfer yang
diberikan oleh pemerintah pusat. Secara umum, terdapat tiga jenis transfer di Indonesia, yaitu
subsidi yang bertujuan mencukupi kebutuhan rutin terutama gaji, bantuan yang bertujuan untuk memberikan bantuan pembangunan baik
yang bersifat umum maupun khusus, dan Daftar Isian Proyek DIP. Subsidi dan bantuan dikategorikan sebagai bantuan antar tingkat
pemerintahan intergovernmental grants sebab menjadi bagian dari anggaran pemerintah daerah. Sedang Daftar Isian Proyek
diklarifikasikan sebagai dana yang mengalir ke daerah, namun tidak termasuk ke dalam anggaran pemerintah daerah. Sebelum
terbentuknya UU Nomor 32 Tahun 1956 tentang perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah, sistem subsidi yang dipakai adalah
sistem sluit post, yaitu suatu bentuk subsidi yang memberikan
Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009
tunjangan sebesar selisih antara besarnya rencana pengeluaran dan penerimaan yang diajukan oleh daerah ke pusat. Namun dalam
prakteknya pemberian tunjangan sangat bergantung pada kebijakan sepihak dari pemerintah pusat. Hal ini cukup menyulitkan karena
daerah tidak dapat mengetahui atau mempunyai kepastian mengenai besarnya subsidi yang akan diberikan kepada daerah. Sejak tahun
1956, pola hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah mengalami perubahan dengan keluarnya UU Nomor 32 Tahun 1956.
Secara konseptual pola hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah diterjemahkan ke dalam 3 hal utama, yaitu:
a. Penyerahan sumber pendapatan Negara kepada daerah
b. Pemberian bagian tertentu dari penerimaan berbagai pajak Negara
kepada daerah c.
Memberi ganjaran, subsidi, dan sumbangan kepada daerah Pemerintah pusat memberikan subsidi kepada daerah dengan
kriteria alokasi dana yang didasarkan pada variabel-variabel yang justru tidak memiliki kaitan dengan tujuan utama bantuan tersebut.
Sebagai akibatnya, bantuan pusat ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesenjangan pendapatan antar daerah. Sebahagian besar
bantuan tersebut merupakan bantuan khusus, maka melalui konsep desentralisasi fiskal dalam UU No. 332004 lebih menekankan peranan
dari bantuan yang bersifat umum general purpose grant yang dikenal sebagai Dana Alokasi Umum.
Mery Yosepha Manik : Pengalokasian Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD..., 2007 USU Repository © 2009
3. Tujuan dan Fungsi Dana Alokasi Umum