Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008.
USU Repository © 2009
3.6.1. Transmitter
Data masukan umumnya berupa 3 sumber komunikasi yaitu data, suara dan gambar. Data – data yang berupa sinyal tersebut akan diolah pada sisi pengirim
dan dikembalikan lagi pada sisi penerima. Sisi pengirim terdiri dari blok – blok rangkaian yaitu AD converter, SP converter, konstelasi encoder, IDFT dan
cyclic prefix.
3.6.1.1 AD Converter
Analog to digital converter ADC, mengubah bentuk analog menjadi bentuk digital. Pada ADC ada 2 metode yang digunakan ketika sinyal data melalui
rangkaian ini, yaitu proses sampling dan kuantisasi. Sampling adalah proses pencuplikan sinyal kontinusinyal analog pada interval waktu diskrit. Proses
sampling dapat dilihat pada Gambar 3.13
4
.
Gambar 3.13 Proses sampling
Jika pada suatu sinyal terdapat frekuensi tertinggi f
max
, maka rata-rata sampel sinyalnya paling tidak 2f
max
, yang dijelaskan pada persamaan 3.19.
max
2 f F
s
= 3.19
Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008.
USU Repository © 2009
Sinyal analog yang terkuantisasi akan diubah menjadi deretan bit. Pada kuantisasi, sinyal input dibagi menjadi 2
B
level sinyal dan setiap sampel dibulatkan ke level terdekat. Proses kuantisasi dapat dilihat pada persamaan
3.20
4
.
B
A q
2 2
= 3.20
dimana: A = amplitudo B = bit
Pada proses kuantisasi, terdapat error yang tidak dapat dihilangkan e, didistribusikan secara acak pada interval ± q2. Maka noise kuantisasinya adalah :
12 1
2 2
2 2
2 2
2 2
q de
e q
de e
P e
q q
q q
e
= =
=
∫ ∫
− −
σ 3.21
Dengan daya sinyal A
2
2, maka error pada kuantisasi yang dinamakan SQNR signal-to-quantization noise power ratio dijelaskan pada persamaan 3.22
4
.
dB B
q A
SQNR
B
76 .
1 02
. 6
2 2
3 log
10 12
2 log
10
2 2
2
+ =
×
=
=
3.22
3.6.1.2 SP Converter
Pada konversi SP, deretan data yang panjang dibagi menjadi beberapa potongan yang sama panjang dan dapat dioperasikan pada saat yang bersamaan.
Konversi SP sangat penting dalam DMT. Blok – blok data yang dihasilkan merupakan masukan untuk pemetaan konstelasi, yaitu dasar representasi segmen –
segmen bit. Gambar 3.14 menunjukkan proses SP
6
.
Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.14 Proses SP Converter
3.6.1.3 Konstelasi Encoder
Konstelasi diagram merupakan representasi dari sinyal yang dimodulasi secara digital, biasanya modulasi QAM atau PSK. Konstelasi diagram dapat
diukur untuk menentukan jenis dari interferensi dan distorsi dari sinyal. Konstelasi encoder, yang memetakan data-data paralel menjadi subkanal, dengan
beberapa subkanal yang direpresentasikan oleh sinyal konstelasi QAM. Alokasi bit pada subkanal juga ditunjukkan disini. Pada proses pemetaan konstelasi,
panjang segmen dari deretan bit ditandai dengan sebuah nilai kompleks di konstelasi. Umumnya menggunakan 2 bit 4 titik dan 4 bit 16 titik. Agar
memudahkan pemetaan konstelasi 4 bit 16 titik, dapat dilihat pada Tabel 3.4
8
.
Tabel 3.4 Pemetaan Konstelasi 4 Bit
Bit Sequence Value Bit Sequence Value
Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008.
USU Repository © 2009
0000 .354+.354j 1000
1 0001
.707 1001
.707+.707j 0010
.707j 1010
j 0011
-.354+.354j 1011 -.707+.707j
0100 -.707j
1100 -1
0101 .354-.354j 1101
-.707-.707j 0110
-.354-.354j 1110 -j
0111 -.707
1111 .707-.707j
3.6.1.4 IDFT