ADSL HDSL SDSL Jenis – Jenis DSL DSL umumnya menggunakan sambungan telepon biasa untuk mengirim

Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008. USU Repository © 2009 1999. Pada awal tahun 2000, muncul VDSL, yang merupakan pengembangan DSL yang memiliki laju bit yang besar.

2.4.1 ADSL

Teknologinya secara mendasar cocok untuk mengakses internet karena dibuat untuk memberikan lebih banyak bandwidth untuk aliran ke bawah downstream, yakni dari sentral ke pelanggan daripada sebaliknya upstream, dari pelanggan ke sentral. Laju downstream berkisar dari 1.5 Mbps sampai 9 Mbps, sementara upstream dari 16 kbps sampai 640 kbps. Transmisi ADSL bekerja sampai jarak 18000 kaki 5.48 km pada sepasang kawat tembaga berpilin twisted pair.

2.4.2 HDSL

Tidak seperti ADSL, HDSL ini bersifat simetrik. Teknologi ini dapat memberikan lebar pita 1.544 Mbps di setiap jalurnya pada dua pasang kawat tembaga berpilin. Pada kenyataannya, karena kecepatan HDSL sesuai dengan saluran T1 sehingga dapat dipakai untuk menyediakan layanan T1. rentang operasi HDSL lebih terbatas daripada ADSL. Diatas 12000 kaki 3.65 km harus disediakan penguat sinyal repeater untuk memperpanjang jarak layanannya. Karena HDSL membutuhkan dua pasang saluran, maka digunakan terutama untuk koneksi – koneksi jaringan PBX Private Branch Exchange, antar sentral, server Adhi Pradana : Analisis Kinerja Discrete Multitone DMT Pada Teknologi Asymmetric Suscriber Digital Line ADSL, 2008. USU Repository © 2009 – server internet dan jaringan data pribadi. Transmisi komunikasi melalui HDSL dapat diterapkan pada akses primer ISDN.

2.4.3 SDSL

SDSL sama dengan HDSL dalam hal bandwidth yang diberikan, 1.544 Mbps baik untuk downstream maupun upstream, tetapi penggunannya pada sepasang kawat tembaga berpilin. Penggunaan sepasang kawat saluran ini membatasi rentang operasi SDSL. Dalam praktek, 10000 kaki 3 km merupakan batas aplikasi SDSL. Celah – celah aplikasinya adalah seperti pada residential video converencing atau akses LAN Local Area Network jarak jauh.

2.4.4 VDSL

Dokumen yang terkait

Analisis Jaringan Lokal Akses Tembaga Pada Performansi DSLAM Berbasis Teknologi ADSL

4 62 70

Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone (DMT) Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line (VDSL)

7 115 80

Implementasi Jaringan Asymmetric Digital Subscriber Line Di Telkom Risti Bandung

0 3 1

Audit Permintaan Layanan, Insiden dan Problem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) pada PT Centrin Online Menggunakan Framework Cobit 5.

0 2 18

Pemanfaatan Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscribe Line) Pada Jaringan Komunikasi

0 0 15

Simulasi Modulasi Discrete Multitone pada Asymmetric Digital Subscriber Line - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

VISUALISASI SISTEM ADSL (ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE) dengan MENGGUNAKAN MODULASI QAM (QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

Analisis Mekanisme Active Queue Management (AQM) Berbasis Controlled Delay (CoDel) terhadap Bufferbloat pada Koneksi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Mechanism Analysis of Active Queue Management (AQM) Based on Controlled Delay (CoDel) against Bu

0 0 8

Visualisasi sistem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) dengan menggunakan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 18

Visualisasi sistem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) dengan menggunakan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 8