Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

46 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Instrumen penelitian setelah diketahui dan dinyatakan valid dan reliabel, kemudian teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan. Teknik analisis data menurut Sambas Ali dan Maman Abdurrahman 2007 : 52 adalah: Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifa-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah- masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi parameter berdasarkan data yang diperoleh dari sampel statistik. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, maka peneliti menentukan beberapa langkah atau prosedur analisa yaitu: 1. Tahap mengumpulkan data Tahap ini dilaksanakan ketika peneliti mengumpulkan data dengan alat pengumpul data yang sebelumnya dudah ditentukan. 2. Tahap editing Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data. 3. Tahap koding Tahap koding yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diterliti. 4. Tahap tabulasi data Tahap tabulasi data yaitu mencatat entri data kedalam tabel induk penelitian. 5. Tahap pengujian kualitas data 47 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tahap ini adalah tahap dimana dilakukannya pengujian validitas dan reliabilitas instrumen pengumpul data. 6. Tahap mendeskripsikan data Tahap mendeskripsikan data adalah tahap dimana data yang telah ada kemudian dibuat dalam tabel frekuensi danatau diagram dengan tujuan untuk memahami data sampel penelitian. 7. Tahap Transformasi data Tahap transformasi data bertujuan untuk merubah data ordinal dari data variabel yang telah didapatkan dalam angket pengumpul data, kedalam data interval dengan metode succesive interval dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 for Windows. 8. Tahap pengujian normalitas data Tahap ini bertujuan untuk mengetahui sebaran data yang didapatkan, distribusinya normal atau tidak, sehingga dapat diketahui tindakan pengujian korelasi yang akan dilakukan selanjutnya. 9. Tahap pengujuan hipotesis Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Tahap-tahap pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis Statistik Hipotesis dalam penelitian ini ada lah “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa ”. Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis statistik sebagai berikut: 48 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu H : ρ = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa H 1 : ρ ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur dengan motivasi belajar siswa b. Menguji Korelasi Pengujian korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dua hasil pengukuran variabel yang diteliti. Perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu korelasi product moment dan korelasi tata jenjang atau rank spearman. Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan hasil uji normalitas data. Sugiyono 2008 : 244 menyatakan bahwa: Kalau product moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang dikorelasikan adalah data interval atau rasio, serta data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal, maka korelasi spearman rank, jenis data yang dikorelasikan adalah variabel adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan teknik korelasi product moment untuk menguji hubungan dua variabel yang diteliti, karena sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari instrumen dengan menggunakan jenis skala likert, kemudian ditransformasikan dari bentuk ordinal kedalam bentuk interval menggunakan metode succesive interval. Hal ini dikarnakan perolehan data yang menggunakan metode angket penelitian termasuk pada jenis data ordinal. Sedangkan dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan statistik parametrik yang ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 1. Data dengan skala interval dan rasio 49 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Data menyebarberdistribusi normal. Sebab itu dari ciri-ciri dan pernyataan di atas, maka data angket yang peneliti dapat harus ditransformasikan dari data ordinal menjadi data interval. Berdasarkan jenis data, maka metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Adapun langkah yang ditempuh dalam analisa korelasi adalah menghitung koefisien korelasi. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien product moment. c. Menentukan Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y Tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat terlihat dari rujukan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi untuk melihat seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel Y, atau mengidentifikasi yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono 2008 : 231 d. Menguji Signifikansi Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji signifikansi korelasi dengan uji t yaitu: 50 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan: t = Distribusi student dengan Derajat Kebebasan dk = n 2 r = Koefisien korelasi Pearson n = Banyaknya ukuran sampel Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel. Setelah itu, dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, dimana: Jika t hitung t tabel, maka H ditolak dan H 1 diterima Jika t hitung t tabel, maka H diterima dan H 1 ditolak. 380 : 1996 Sudjana, Nana 1 2 2 r n r t    80 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penelitian ini menyimpulkan : 1. Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru mata pelajaran alat ukur di SMK Negeri 1 Sumedang secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dengan rujukan pada tabel 4.1, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan indikator : a . Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 77,58 b. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 81,28 c. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 76,36 d . Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 81,21 e . Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 63,94 f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 81,70 g . Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebesar 82,13 h . Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

Dokumen yang terkait

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo

0 2 14

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Ta

0 5 17

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KREATIFITAS SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Siswa Terhadap Kreatifitas Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015

0 3 12

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KREATIFITAS SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Siswa Terhadap Kreatifitas Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015

0 3 17

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 10

PENGGUNAANMEDIA VIDEOUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MENGOPERASIKAN ALAT UKUR PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG.

0 5 50

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG.

0 1 42

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK NEGERI 8 BANDUNG.

0 1 47

Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer di smk negeri 1 Banyudono jurnal

0 0 20

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERPAJAKAN SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA

0 0 17