Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia dan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidikan dapat menunjang pembangunan, karena pendidikan merupakan inventaris jangka panjang yang dapat membangun dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya tidak akan terlepas dari adanya lembaga pendidikan yang berkualitas. Lembaga pendidikan kejuruan dapat dijadikan solusi untuk merealisasikan manusia Indonesia seutuhnya yang dapat mengembangkan potensi dirinya, sehingga menjadi manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam dunia tenaga kerja. Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang mempersiapkan para lulusannya menjadi tenaga kerja yang kreatif, terampil, produktif, dan mempunyai rasa tanggung jawab. Hal tersebut dapat terwujud apabila lembaga pendidikan menyediakan sarana dan prasarana penunjang belajar yang lengkap dan memiliki tenaga pengajar yang kompeten, sehingga mampu mengantarkan peserta didik mencapai keahlian yang profesional berdasarkan potensinya. Berdasarkan hal tersebut, tenaga pengajar terutama guru merupakan salah satu yang memiliki peranan penting dalam proses belajar-mengajar pada pendidikan kejuruan. Agar dapat menciptakan proses belajar-mengajar yang efesien dan efektif, seorang guru harus mempunyai penguasaan kompetensi. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 157 menegaskan 2 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu “guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib memiliki syarat tertentu, salah satu diantaranya adalah kompetensi.” Berdasarkan undang-undang tersebut guru sebagai agen pembelajaran sudah seharusnya memiliki kompetensi yang baik. Guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pendidikan dengan sebaik-baiknya, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 157 menjelaskan “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam menjalankan tugas keprofesionalan”. Kompetensi guru yang dimaksud dalam undang-undang tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik seorang guru ditandai dengan kemampuannya dalam menyelenggarakan pembelajaran yang bermutu serta tindakan yang dapat dijadikan teladan. Kompetensi pedagogik guru meliputi kemampuan memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar serta mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki. Pelaksanaan pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh pola, isi dan struktur kurikulumnya, namun sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengajar dan membimbing mereka. Guru sebagai manager dalam pembelajaran dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola pembelajaran dengan baik. Menurut Wina Sanjaya 2007: 36 “Sebagai pengelola pembelajaran guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. ” Guru yang benar-benar kompeten akan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman bagi 3 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu siswa sehingga dapat memacu semangat siswa dalam belajar. Senada dengan hal tersebut Oemar Hamalik 2009: 36 mengatakan “guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal”. Lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan terkelola dengan baik akan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa, karena siswa merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mata Pelajaran Alat Ukur merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk program produktif dan harus ditempuh oleh setiap peserta diklat dalam menyelesaikan studi pada program mekanik otomotif, dimana selain kemampuan teori yang harus dikuasai pada pelajaran ini peserta diklat juga harus memiliki kemampuan sikap dan praktek. Hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, menurut guru mata pelajaran alat ukur di SMK Negeri 1 Sumedang ternyata hasil belajar siswa bervariasi, hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai sebagai berikut: Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Alat Ukur Semester Ganjil Tahun Ajaran 20122013 Nilai Frekuensi 91-100 81-90 6 6,06 75-80 78 78,79 75 15 15,15 Jumlah 99 100 Sumber : Dokumen Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Menurut ketentuan SMK Negeri 1 Sumedang bahwa nilai mata pelajaran alat ukur tidak boleh kurang dari 75. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 dinyatakan tidak lulus. Berdasarkan data di atas, diperoleh bahwa siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 15 orang atau 15.15 dari jumlah siswa 4 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kelas X. Hal ini menunjukkan sebagian kecil hasil belajar siswa kurang maksimal. Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, ditemukan adanya anggapan bahwa sebagian siswa kurang menyukai kinerja guru yang monoton tidak bervariasi dalam mengajar dan adanya sebagian siswa yang beranggapan bahwa apabila kinerja guru dalam mengajar baik, maka motivasi belajarnya pun akan baik tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Hendrik Kristian 2010 tentang pengaruh kompetensi guru teradap motivasi belajar yang menyatakan bahwa “ada pengaruh posi tif secara langsung antara kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa”. Guru yang kompeten akan mampu mengelola pembelajaran dengan baik sehingga menciptakan suasana yang mampu memotivasi dan meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar. Guru yang kompeten akan mampu menentukan metode, media dan teknik evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan materi, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal. Selain itu, pengaruh kompetensi pedagogik guru dalam kegiatan pembelajaran pernah diteliti oleh Eva Yuliawati 2010. Dalam penelitiannya terhadap 200 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Bandung diperoleh kesimpulan “penguasaan kompetensi pedagogik guru administrasi perkantoran mempunyai pengaruh yang kuat, positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kota Bandung”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik memiliki pengaruh terhadap tercapainya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa salah satunya ditentukan oleh adanya motivasi. Seperti dijelaskan oleh Abdorrakhman Ginting 2008: 87 “karena motivasi belajar berkorelasi dengan kinerja belajar sedangkan kinerja belajar berkorelasi dengan prestasi belajar, maka prestasi belajar secara tidak langsung berkorelasi pula dengan motivasi belajar”. Berdasarkan fenomena di atas disebabkan oleh banyak faktor, faktor yang turut menentukan keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuannya, baik itu yang datang dari dalam diri siswa sendiri maupun 5 Muhamad Kamaludin, 2013 Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dari luar atau lingkungan belajar. Masing-masing faktor memberikan kontribusinya sesuai dengan peranan dan harapan yang akan dicapai oleh suatu program pendidikan. Selama proses pembelajaran, guru memiliki peran dalam menumbuhkan motivasi siswa atau dapat disebut juga bahwa guru memiliki peran sebagai motivator dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi menjadi alasan setiap individu rela melakukan sesuatu hal dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah dan putus asa. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, namun disebabkan tidak adanya motivasi dalam dirinya. Motivasi dapat timbul disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor yang berasal dalam diri siswa intrinsik dan faktor yang berasal dari luar siswa ekstrinsik. Syaiful Bahri Djamarah 2008: 115 mengatakan “termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan yang termasuk motivasi ekstrinsik yaitu pujian, peraturantata tertib, orang tua dan guru”. Guru sebagai salah satu faktor munculnya motivasi ekstrinsik siswa hendaknya memiliki kompetensi mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran yang baik akan membuat suasana kelas menjadi terarah, menyenangkan dan kondusif. Pembelajaran yang menyenangkan akan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Sumedang ”.

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo

0 2 14

“ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Ta

0 5 17

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KREATIFITAS SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Siswa Terhadap Kreatifitas Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015

0 3 12

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP KREATIFITAS SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI Kompetensi Pedagogik Guru Dan Motivasi Siswa Terhadap Kreatifitas Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2015

0 3 17

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 10

PENGGUNAANMEDIA VIDEOUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MENGOPERASIKAN ALAT UKUR PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG.

0 5 50

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT 1 DI SMKN 12 BANDUNG.

0 1 42

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK NEGERI 8 BANDUNG.

0 1 47

Pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer di smk negeri 1 Banyudono jurnal

0 0 20

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERPAJAKAN SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA

0 0 17