Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

Siti Hasanah, 2014 Kajian Implementasi E-Learning Berdasarkan Tingkat Kesiapan Peserta E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sedangkan menurut Bentler dan Chou, jumlah sampel yang harus dipenuhi untuk proses estimasi adalah 5 kali 5:1 parameter yang akan di estimasi. Dari hasil identifikasi model dijelaskan pada bab IV, penelitian ini memiliki 38 parameter. Melihat jumlah parameter tersebut maka sampel yang dibutuhkan sebanyak 190 orang dengan perhitungan berikut : Jika melihat tabel 3.1 maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 200 responden karena menguji 5 variabel. Menimbang proporsi kedua ahli, peneliti menetapkan sampel minimal penelitian ini adalah 210 responden dikarenakan untuk mengantisipasi adanya data outliers atau data pencilan. Setelah menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan, kemudian jumlah sampel tadi akan dihitung kembali berdasarkan tingkat strata dan rumpun kluster yang ada dengan persamaan Riduwan dan Kuncoro, 2012:57: dimana: n i = jumlah sampel menurut rumpuntingkat; n = jumlah sampel seluruhnya; N i = jumlah populasi menurut rumpuntingkat; N = jumlah populasi seluruhnya. Berdasarkan data rekapitulasi mahasiswa kontrak kuliah semester genap tahun ajaran 20132014 FPMIPA UPI yang terlampir pada lampiran 1, total mahasiswa FPMIPA UPI angkatan 2011 tingkat tiga adalah 525 orang, sedangkan total mahasiswa FPMIPA UPI angkatan 2010 tingkat empat adalah 582 orang. Maka populasinya adalah 1107 orang. Karena teknik pengambilan jumlah sampelnya berdasarkan tingkat dan rumpun, maka langkah pertama pengambilan sampel adalah penentuan jumlah sampel untuk masing-masing tingkat. Adapun perhitungan jumlah masing-masing sampel untuk setiap tingkat adalah: Siti Hasanah, 2014 Kajian Implementasi E-Learning Berdasarkan Tingkat Kesiapan Peserta E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Perhitungan pengambilan sampel masing-masing tingkat strata Tingkat Pupulasi tingkatan Perhitungan sampel Sampel Tingkat 3 angkatan 2011 525 orang 100 orang Tingkat 4 angkatan 2010 582 orang 110 orang Selanjutnya setelah menemukan angka sampel masing-masing tingkatan, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah sampel sesuai daerah rumpun. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menaungi 11 program studi yang selanjutnya dijadikan rumpun. Adapun pengambilan sampel untuk tingkat tiga disajikan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Perhitungan pengambilan sampel tingkat strata tiga No Program Studi Populasi program studi Perhitungan sampel Sampel 1 IPSE International Program on Science Education 19 4 orang 2 Pendidikan Ilmu Komputer 66 13 orang 3 Ilmu Komputer 38 7 orang 4 Pendidikan Matematika 72 14 orang 5 Matematika 28 5 orang Siti Hasanah, 2014 Kajian Implementasi E-Learning Berdasarkan Tingkat Kesiapan Peserta E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Perhitungan pengambilan sampel tingkat strata tiga No Program Studi Populasi program studi Perhitungan sampel Sampel 6 Pendidikan Biologi 70 13 orang 7 Biologi 28 5 orang 8 Pendidikan Kimia 76 15 orang 9 Kimia 34 6 orang 10 Pendidikan Fisika 66 13 orang 11 Fisika 28 5 orang Adapun pengambilan sampel untuk tingkat empat disajikan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Perhitungan pengambilan sampel tingkat strata empat No Program Studi Populasi program studi Perhitungan sampel Sampel 1 IPSE International Program on Science Education 17 3 orang 2 Pendidikan Ilmu Komputer 50 9 orang Siti Hasanah, 2014 Kajian Implementasi E-Learning Berdasarkan Tingkat Kesiapan Peserta E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Perhitungan pengambilan sampel tingkat strata empat No Program Studi Populasi program studi Perhitungan sampel Sampel 3 Ilmu Komputer 56 11 orang 4 Pendidikan Matematika 76 14 orang 5 Matematika 31 6 orang 6 Pendidikan Biologi 72 14 orang 7 Biologi 32 6 orang 8 Pendidikan Kimia 98 19 orang 9 Kimia 39 7 orang 10 Pendidikan Fisika 80 15 orang 11 Fisika 31 6 orang

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan persepsi, maka berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa istilah dalam penelitian kali ini, yaitu: Siti Hasanah, 2014 Kajian Implementasi E-Learning Berdasarkan Tingkat Kesiapan Peserta E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. E-Learning electronic learning E-learning adalah sebuah inovasi pembelajaran masa kini yang merupakan kesatuan instruksi dan informasi yang ditransmisikan dari pengajar dan atau peserta di tempat dan waktu yang berbeda melalui teknologi komputer menggunakan media internet, intranet, dan atau jaringan komputer lainnya. 2. Kesiapan e-learning Kesiapan e-learning atau populer dengan e-learning readiness merupakan sebuah model yang diprakarsai oleh Samantha Chapnick. Model ini dirancang untuk mengetahui sejauh mana kesiapan sistem e-learning sebagai informasi mendasar dalam mengimplementasikan dan mengembangkan e-learning berdasarkan 8 kategori kesiapan. Sebagaimana dikatakan Chapnick 2000 : My readiness model is designed to simplify the process of getting the basic information necessary to answerthe questions. Grouping together a wide variety of factors into eight categories allows practitioners to use thesame process to assess the vastly different stakeholders in the system. Borotis Poulymenakou dalam Priyanto 2008 mendefinisikan e- learning readiness ELR sebagai “kesiapan mental atau fisik suatu organisasi untuk suatu pengalaman pembelajaran”. 3. Kesiapan peserta e-learning Kesiapan peserta e-learning merupakan kesiapan secara mental atau fisik sebuah implementasi sistem yang terfokus kepada peserta dalam pengalaman pembelajaran online. Pengukuran terhadap kesiapan peserta e-learning ini telah dilakukan oleh berbagai peneliti dengan berbagai macam modelnya, diantaranya dilakukan oleh University of Georgia, Hung et al.,, Watkins et al.,, dan Kriengsak. 4. Technology access TA Merupakan variabel dalam model yang diasumsikan dapat mengukur kesiapan peserta e-learning berdasarkan ketersediaan akses teknologi peserta.

Dokumen yang terkait

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2015

0 17 71

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA GEDUNG-GEDUNG DI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

0 11 8

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI E-LEARNING DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

1 1 27

ANALISIS KORELASI PENERIMAAN SISTEM INFORMASI ORGANISASI PERGURUAN TINGGI : Studi Kasus : Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

0 0 13

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI Analisis Kesiapan Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Dalam Menghadapi Microteaching Di Universitas Muhammadi

0 0 13

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MATEMATIKA DALAM Analisis Kesiapan Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Dalam Menghadapi Microteaching Di Universitas Muhammadiyah Surakar

0 2 15

KESIAPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA ipi6752

0 0 16

Pengajaran Bahasa Inggris Di Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

0 0 8

PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2015 DAFTAR ISI - DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 0 37

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN ILMU PENDIDIKAN

0 0 345