Operasional Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

Miya Rohmiati, 2014 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Karang Setra Waterland Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Best Linear Unbias Estimator dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil least square, maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Yaitu dengan melakukan Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas serta Uji Linieralitas. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisaasi. Pendekatan analisis kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya statistik. Karenanya dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur angket yang disusun berdasarkan pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yang dikuantitatifkan dengan alat ukur regresi. Utama Mahadewi 2012:52

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:38. Jadi, Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Pengertian variabel menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono 2013:38, adalah atribut atau obyek yang mempunyai variasi satu sama lain. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas atau independent variabel X, adalah variabel yang nilainya tidak berubah karena variabel lain, bahkan mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya nilai variabel lain Utama 2012:35. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas X adalah Penilaian Prestasi Kerja X 1 dan Pemberian Insentif sebagai variabel X 2 . Miya Rohmiati, 2014 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Karang Setra Waterland Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel terikat atau dependent variabel Y, adalah variabel yang nilainya tergantung atau terpengaruhi variabel lain Utama 2012:35. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah motivasi kerja. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Indikator Ukuran Skala Penilaian Prestasi Kerja X 1 Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. T. Hani Handoko: 1995 1 Proses Penilaian Objektif Peniliaian prestasi kerja harus ada hubungannya dengan pekerjaan Ordinal Penilaian prestasi kerja harus memiliki standar Proses penilaian prestasi kerja sederhanatidak rumit Penilaian prestasi kerja meggunakan ukuran yang dapat diandalkan 2 Proses Penilaian Jujur Penilaian prestasi kerja bersifat transparan Ordinal Proses penilaian prestasi kerja murni dilihat dari kinerja bukan atas kedekatan hubungan dengan pimpinan 3 Ada Tindak Lanjut Penilaian prestasi kerja dapat memperbaiki keputusan- keputusan pimpinan Ordinal Penilaian prestasi kerja harus memberikan umpan balik atas kemampuan karyawan Pemberian Insentif X 2 Pemberian Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian 1 Kebutuhan Karyawan mendapat insentif yang layak Ordinal Insentif harus dapat memenuhi kebutuhan hidup pegawai 2 Keadilan Karyawan mendapat insentif yang sesuai dengan tanggungjawab untuk suatu jabatan Ordinal Karyawan mendapatkan insentif sesuai dengan hasil kinerja yang tinggi 3 Kesesuaian Karyawan mendapat besar Insentif yang sebanding dengan pekerjaan Ordinal Miya Rohmiati, 2014 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Karang Setra Waterland Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kompensasi. Hasibuan, 2001:117 Sistem pemberian insentif telah sesuai standar yang objektif Pemberian insentif sesuai profitabilitas kinerja Motivasi Kerja Y Motivasi kerja adalah keadaan yang mendorong seseorang bekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkn tergantung pada dorongan motivasi, situasi dan peluang. David Mc. Clelland dalam Sunyoto, Agus 2013:15 1 Kebutuhan Prestasi Karyawan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan suatu tugas Ordinal Karyawan memiliki rasa keinginan besar untuk berhasil menyelesaikan pekerjaanya Karyawan memiliki keinginan untuk bekerja keras guna memperoleh tanggapan umpan balik atas pelaksanaan tugasnya 2 Kebutuhan Afiliasi Karyawan memiliki keinginan dan mempunyai perasaan diterima oleh oranglain di lingkungan dimana mereka bekerja Ordinal Karyawan membina hubungan sosial yang menyenangkan dan rasa saling membantu dengan oranglain Karyawan memiliki suatu perhatian yang sungguh- sungguh terhadap perasaan oranglain 3 Kebutuhan kekuasaan Karyawan memiliki pengaruh terhadap peningkaatan kualitas rekan kerja Ordinal Karyawan dapat mengendalikan situasi sehingga lingkungan kerja kondusif Karyawan berusaha giat mendapat promosi dari manajer Sumber : diolah peneliti berdasarkan berbagai sumber, 2014 Pengukuran variabel dapat dilakukan dengan memberikan nilai jawaban responden atas item-item pada variabel operasional. Pengumpulan data dilakukan Miya Rohmiati, 2014 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Karang Setra Waterland Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan memberikan kuisioner, dengan pengukuran mengunakan skala likert yang mempunya lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal. Menurut Sugiyono 2013:93 skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan peneliti sebagai variabel penelitian. Variabel ini akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan, untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari pertanyaan dan pernyataan tersebut diberi skor : Tabel 3.2 Skor skala likert Skala Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju 1

E. Sumber Data