commit to user
ketika berhadapan dengan stres hidup yang membebani Kates dalam Terluin B et al, 2006. Distres didefinisikan sebagai pengalaman multifaktorial yang tidak
menyenangkan dari sifat emosi, psikologis, sosial atau spiritual yang mengganggu kemampuan koping Holand dalam Graves, K et al, 2007.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa distres adalah reaksi negatif dan merusak dari stres akibat ketidakmampuan dalam
pemecahan masalah untuk mengelola stres, yang tidak hanya mengenai gangguan fungsional hingga kelainan organ tubuh tetapi juga berdampak pada kejiwaan,
yang berkorelasi secara psikologis dengan pengaruh yang kuat dari stresor.
2. Aspek dan Ciri-Ciri Distres.
a Aspek Distres Smith, Ellen dan Jeanne S www.helguide.org
menulis bahwa aspek- aspek dari distres terdiri dari aspek kognitif, aspek emosi, aspek fisik dan aspek
behavioural. Aspek kognitif adalah masalah-masalah ingatan, keragu-raguan, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, sulit berpikiran jernih, penilaian yang
buruk, melihat hanya hal-hal yang negatif, khawatir, kecemasan yang berkelanjutan, kehilangan objektivitas, mengantipasi rasa takut . Aspek emosi
adalah kemurungan, agitasi, gelisah, lekas marah, ketidaksabaran,
ketidakmampuan untuk rileks, merasa tegang dan merasa di ujung tanduk, merasa kewalahan, merasa kesepian dan isolasi, depresi atau ketidakbahagiaan
. Aspek fisik adalah sakit kepala atau sakit punggung, ketegangan atau kekakuan otot,
diare atau konstipasi, mual, rasa pusing, insomnia, nyeri pada dada, detak jantung
commit to user
yang cepat, kehilangan berat badan atau berat badan naik, kulit berjerawat, sering
flu . Aspek behavioural adalah
makan berlebihan atau kurang makan, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, mengisolasi diri dari orang lain, penundaan atau
mengabaikan tanggung jawab, menggunakan alkohol, rokok, atau obat-obatan untuk bersantai, kebiasaan gugup misalnya, menggigit kuku, mondar-mandir,
Teeth grinding atau mengepalkan rahang, aktivitas berlebihan misalnya, berolahraga, belanja, reaksi berlebihan pada masalah tak terduga dan berkelahi
dengan orang lain .
Mayo Clinic www.nlm.nih.govmedlineplusstress mencatat bahwa distres dapat dilihat pada tubuh, perasaan dan perilaku. Distres dapat dilihat pada
tubuh yaitu sakit kepala, sakit punggung, nyeri dada, penyakit jantung, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, penurunan kekebalan, sakit perut dan
masalah tidur. Distres dapat dilihat pada perasaan yaitu anxietas, gelisah, khawatir, mudah tersinggung, depresi, kesedihan, kemarahan, merasa tidak aman,
kurang fokus, kelelahan dan pelupa. Distres dapat dilihat pada perilaku yaitu makan berlebihan atau kurang makan, ledakan kemarahan, penyalahgunaan obat
atau alcohol, peningkatan konsumsi rokok, penarikan diri dari dunia sosial, menangis dan konflik dalam hubungan.
Hardjana 1994 mengungkapkan bahwa distres terdiri dari 4 aspek yaitu fisik, emosi, intelektual dan interpersonal. Aspek fisik adalah mengenai sakit
kepala, tidur tidak teratur, sakit punggung, gatal-gatal pada kulit, urat tegang ter utama bagian leher dan bahu, gangguan pencernaan, kelewat berkeringat, selera
makan berubah dan lelah atau kehilangan daya energi. Aspek emosi berupa
commit to user
gelisah, sedih, depresi, mood, berubah-ubah, gugup, mudah tersinggung dan emosi mengering atau kehabisan sumber daya mental. Aspek intelektual berupa
susah ber konsentrasi, sulit, membuat keputusan, mudah terlupa, pikiran kacau, pikiran di penuhi oleh satu, pikiran saja, kehilangan rasa humor yang sehat, mutu
kerja rendah, dalam kerja dan membuat kekeliruan lebih banyak. Aspek interpersonal berupa kehilangan kepercayaan kepada orang lain, mengacuhkan
orang lain dan mengambil sikap terlalu membentengi diri. b Ciri-ciri Distres
Karakteristik dari distres menurut Kates dalam Terluin B et al, 2006 adalah kekhawatiran worry, sifat lekas marah irritability, ketegangan tension,
lesu listleness, konsentrasi yang kurang baik poor concentration, masalah- masalah tidur sleeping problems dan demoralisasi demoralization.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa aspek-aspek distres meliputi aspek fisik , aspek emosi, aspek intelektual dan aspek
interpersonal. Ciri-ciri distres meliputi kekhawatiran, sifat emosional, gangguan pada konsentrasi dan masalah moral.
Penelitian ini akan menggunakan aspek-aspek distres yang diungkapkan oleh Hardjana 1994 yaitu aspek fisik, aspek emosi, aspek intelektual dan aspek
interpersonal.
3. Sumber Distres Sumber-sumber distres