1
Elis Nurfatia Agung, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI ANALISIS PROSES BERBASIS KECAKAPAN
VOKASIONAL DENGAN METODE KOLABORASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
Globalisasi menuntut segala aspek kehidupan untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia agar dapat bersaing baik nasional maupun internasional. Hal
ini membuat masyarakat untuk terus berusaha meningkatkan kompetensi yang dimilikinya agar dapat berinteraksi dengan dunia. Mengingat hal tersebut, maka
diperlukanlah penciptaan kompetensi sumber daya manusia yang mampu berkomunikasi dan berinteraksi sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Salah satu aspek yang dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Jenjang pendidikan yang khusus diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan adalah jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah
program pendidikan yang menyiapkan peserta didiknya sebagai tenaga siap pakai ketika terjun dalam dunia kerja. SMK menciptakan peserta didiknya sebagai
spektrum manusia yang mampu bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya atau yang biasa disebut dengan kecakapan vokasional. SMK juga
menyiapkan peserta didiknya untuk mampu bersaing dalam pasar lokal maupun global sehingga dapat mengangkat keunggulan lokal. Hal ini sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan penyelenggaraan pendidikan SMK yang dikemukakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
SMK sebagai lembaga pendidikan pun memiliki struktur kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap mata pelajaran memiliki standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang disesuaikan dengan kompetensi dunia kerja. Salah satu mata pelajaran normatif yang wajib dipelajari oleh siswa SMK
adalah bahasa Indonesia. Adapun tujuan dipelajarinya bahasa Indonesia bagi siswa SMK, yaitu agar mereka terampil menggunakan bahasa Indonesia dalam
berkomunikasi di dunia kerja. Melalui penguasaan kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu agar mampu
Elis Nurfatia Agung, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI ANALISIS PROSES BERBASIS KECAKAPAN
VOKASIONAL DENGAN METODE KOLABORASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berkomunikasi bahasa Indonesia secara baik dan benar. Pada era global, penggunaan bahasa secara baik dan benar merupakan syarat mutlak di dunia kerja.
Untuk menghadapi tantangan masa depan, kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syarat keberhasilan bekerja. Oleh karena itu, pelajaran bahasa
Indonesia dirancang, dikembangkan, serta diarahkan untuk dapat mempersiapkan peserta didik untuk mampu berkomunikasi di dunia kerja secara efisien dan efektif
baik lisan maupun tulisan. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP dijelaskan bahwa
salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa SMK dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu siswa terampil menulis wacana yang bercorak
naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif. Semua karangan tersebut disesuaikan dengan kompetensi keahlian peserta didik dalam konteks bekerja.
Dalam pengertian, jenis karangan yang dihasilkan oleh siswa SMK berkaitan dengan kecakapan vokasional atau keterampilan kerja yang mereka geluti. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK dalam berkomunikasi secara tulisan untuk menopang keberlangsungan karier mereka kelak.
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan beberapa guru bahasa Indonesia SMK, maka diperoleh kesimpulan bahwa jenis tulisan yang
diperlukan oleh siswa SMK adalah jenis tulisan yang berisi paparan mengenai suatu prosedur kerja, terutama yang berkaitan dengan kecakapan vokasional atau
keterampilan kerja yang digeluti oleh siswa. Jenis tulisan inilah yang disebut dengan eksposisi. Keraf 1982:3 mengemukakan bahwa eksposisi atau
pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas
pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Sementara itu, metode penulisan karangan eksposisi yang mengandung
cara mengerjakan suatu pekerjaan disebut dengan metode analisis proses. Metode analisis proses merupakan sebuah pengembangan tulisan eksposisi yang berisi
tahapan dalam melakukan suatu hal, dalam hal ini cara mengerjakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan kecakapan vokasional. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Tarigan 1982:79 bahwa analisis proses biasanya disusun
Elis Nurfatia Agung, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI ANALISIS PROSES BERBASIS KECAKAPAN
VOKASIONAL DENGAN METODE KOLABORASI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
secara kronologis: yang pertama dilaksanakan ini, kemudian itu, dan seterusnya. Kepintaran mengatur tahap-tahap yang berurutan logis serta kecakapan
menjalankan langkah-langkah dengan baik dan konsekuen merupakan kunci keberhasilan seseorang untuk menulis sebuah karangan eksposisi analisis proses.
Berdasarkan karangan yang telah dibuat itulah, maka konsep pengetahuan siswa mengenai karangan eksposisi analisis proses pun akan terbentuk.
Oleh karena itu, sebuah metode pembelajaran menulis diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami dan membangun konsep pengetahuan. Dengan
kata lain, metode pembelajaran menulis yang digunakan harus terpusat pada siswa student centered. Siswa harus dilibatkan dalam proses pembelajaran menulis
agar pembelajaran yang dilakukan dapat bermakna bagi siswa. Salah satu metode pembelajaran menulis yang tepat diterapkan pada siswa yaitu metode kolaborasi.
Dalam metode ini, siswa dapat bekerja sama untuk merancang, menyusun ide, bertukar pikiran, dan saling mengoreksi antarteman sejawat mengenai tulisan
eksposisi analisis proses yang telah dibuat. Melalui metode ini pula, siswa akan terbantu untuk mengemukakan ide-ide sehingga tak lagi merasa kesulitan dalam
menulis. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan pun akan bermakna bagi siswa sehingga mampu menghasilkan spektrum manusia berkualitas, handal, dan
berdaya saing tinggi.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian