Amelia Nur Fauza, 2013 Penerapan Metode Expential Learning Oleh Widyaiswara Dalam Pelatihan Fungsional Dasar
Penyuluh Pertanian Ahli Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setiawan, SP dari badan pelaksana penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan, Ibu Sri Parlina Rejeki, SP dari dinas pertanian tanaman pangan, dan
Ibu Rini Ekowati, S.Pt dari dinas pertanian peternakan dan perikanan, dua orang widyaiswara yaitu Bapak Ir. Asep Adinata, MP dan Bapak Ir. Muharja, MP dan
satu orang penyelenggara pelatihan yaitu Ibu Yuni Anggraeni S.AP. Dari widyaiswara, penyelenggara pelatihan, dan lulusan peserta pelatihan
pertanian ahli, peneliti menggali data dan informasi mengenai perencanaan penerapan metode experiential learning dan evaluasi penerapan metode
experiential learning sedangkan untuk pelaksanaan penerapan metode
experiential learning , peneliti menggali informasi dan data dari widyaiswara dan
lulusan peserta pelatihan pertanian ahli, dari penyelenggara pelatihan, data dan informasi yang digali yaitu berhubungan dengan sejarah lembaga, latar belakang
dalam penyelenggaraan program pelatihan
B. Desain Penelitian
Dalam desain penelitian ini, peneliti akan memaparkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian, yaitu ada
empat tahap yang harus dilakukan oleh peneliti, sesuai yang dikemukakan oleh Moleong 2013: 127 yaitu:
1. Tahap Pra-Lapangan
Pada tahapan pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian, kebetulan lokasi penelitian merupakan
tempat peneliti melaksanakan program latihan profesi yang berlokasi di Jalan kayuambon no.82 Lembang Kabupaten Bandung Barat, 40391. Hal tersebut
dilakukan peneliti karena agar memperoleh gambaran pokok yang ada di lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan perizinan kepada pihak-pihak terkait
mulai dari instansi lembaga pendidikan yang sedang ditempuh, kemudian sering berkonsultasi dengan pihak di BBPP, penulis menjelaskan maksud dan tujuan
dilakukannya penelitian ini. Kemudian penulis melakukan wawancara dengan salah satu widyaiswara dan juga salah satu penyelenggara pelatihan disana,
setelah itu penulis mengkaji dan menganalisis apakah fokus permasalahan yang di dapatkan dari hasil wawancara berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji.
Amelia Nur Fauza, 2013 Penerapan Metode Expential Learning Oleh Widyaiswara Dalam Pelatihan Fungsional Dasar
Penyuluh Pertanian Ahli Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahapan ini, peneliti berusaha menimbang dan memilih data yang akan dijadikan fokus masalah penelitian, serta pemilihan narasumber dan metode pada
penelitian ini. Apa saja yang akan dilakukan oleh peneliti, siapa yang akan dijadikan subjek penelitian, dan siapa saja yang akan dijadikan narasumber.
Setelah peneliti menentukan subjek penelitian, pada tahap pelaksanaan lapangan ini maka peneliti menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data
yang ada di lapangan, serta membuat penyimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil data dan informasi yang ada di lapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam
mencari jawaban atas permasalahan penelitian. Model yang dipakai dalam teknik analisis data disini adalah metode analisis deskriptif, metode yang digunakam
dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menfsirkan data yang sudah ada ntuk menguraikan secara lengkap, teratur dan
teliti terhadap suatu obyek penelitian. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan mengumpulkan data dan informasi yang dihasilkan dari wawancara, observasi,
pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi. Kemudian data yang terkumpul diolah sesuai dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian kualitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan