Teknik Analisis Data Teknik Pengujian Hipotesis Penelitian

48

L. Teknik Analisis Data

Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk meramalkan keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 Sugiyono, 2005:210 Keterangan: Y = loyalitas pasien a = nilai konstan b = angka arah atau koefisien regresi yang semua menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen X 1 = persepsi pada reliability X 2 = persepsi pada responsiveness X 3 = persepsi pada assurance X 4 = persepsi pada empathy X 5 = persepsi pada tangible 49

M. Teknik Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak, maka diadakan uji signifikansi dengan statistika uji F yaitu: Keterangan: F regresi : harga F garis regresi yang dicari F hitung n : banyaknya subjek yang terlibat m : banyaknya prediktor R 2 : koefisien korelasi ganda Uji Hipotesis menggunakan Uji F Hipotesis: Persepsi pada kualitas layanan kesehatan berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Hipotesis nol Ho : b1, b2 ≤ 0 Hipotesis alternatif Ha : b1, b2 0 Untuk menguji signifikansi korelasi RY 1,2 tersebut digunakan taraf signifikansi 5 dengan derajat kebebasan n-3. 50 Kriteria penerimaan atau penolakan Ho Jika: F hitung ≤ F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak F hitung F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima 51

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan

Pada tahun 1925 Pastor Vanlith bersama para suster mendirikan balai pengobatan di daerah Muntilan. Balai pengobatan tersebut dipimpin oleh seorang biarawati bernama Sr. Alfrida Smulder Fransisca. Kemudian tanggal 1 Juni 1946 status balai pengobatan tersebut dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Tenaga medis dan dokter satu-satunya pada saat itu adalah Dr. Gondo Sumekto. Selanjutnya perkembangan balai pengobatan tersebut semakin lama semakin maju. Kemudian pada tahun 1976 balai pengobatan tersebut berkembang menjadi rumah sakit. Pada tanggal 3 Februari 1977 Pemerintah Kabupaten Magelang dengan bupatinya bapak Ahmad membeli rumah sakit tersebut untuk dijadikan rumah sakit umum. Melalui keputusan Menteri Kesehatan Nomor : No.105MenkesSK1988 menjadi Rumah Sakit Tipe C. Perkembangan selanjutnya adalah melalui Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2002 tentang pembentukan Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabupaten Magelang yang mengatur pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja BPK RSU Kabupaten Magelang.