Nilai Eigen dan Vektor Eigen

+ + = 2.9 + + = 2.10 Persamaan 2.8 tak linear karena variabel tak bebas terdapat pada pangkat kedua dalam bentuk . Persamaan 2.9 juga tak linear karena terdapat bentuk � � yang melibatkan pangkat tiga pada turunan pertama. Persamaan 2.10 tak linear karena pada bentuk � � melibatkan perkalian terhadap variabel tak bebas dan turunan pertamanya.

C. Nilai Eigen dan Vektor Eigen

Berikut dibahas mengenai definisi dan contoh dari nilai eigen dan vektor eigen. Definisi 2.9 Jika � adalah matriks × , maka vektor tak nol � di ℝ � disebut vektor eigen dari � jika �� merupakan perkalian skalar dengan � atau dapat ditulis �� = �� untuk suatu skalar �. Skalar � disebut nilai eigen dari � dan � disebut vektor eigen yang bersesuaian dengan �. Contoh 2.8 Vektor � = [ ] adalah vektor eigen dari � = [ − ] yang bersesuaian dengan nilai eigen � = , karena �� = [ − ] [ ] = [ ] = �. Secara geometri, perkalian matriks � dengan vektor � memiliki kelipatan 3 terhadap vektor �. Ilustrasi secara geometri ditunjukkan dalam Gambar 2.2. Gambar 2.2: Ilustrasi geometri vektor eigen. D. Persamaan Diferensial Hiperbolik Persamaan diferensial hiperbolik dapat digunakan untuk memodelkan banyak fenomena yang melibatkan pergerakan gelombang. Perhatikan bentuk persamaan diferensial berikut , + � , = , 2.11 Di sini = �� � dan = �� � . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam kasus yang paling sederhana yaitu koefisien konstan dan linear. Dalam hal ini ∶ ℝ × ℝ → ℝ � adalah vektor dengan komponen yang menyatakan fungsi yang tidak diketahui tekanan, kecepatan, dan sebagainya yang ingin ditentukan, dan � suatu konstan merupakan matriks real berukuran × n. Andaikan � = ̅ suatu konstan yang menyatakan kecepatan perambatan aliran pada pipa satu dimensi misalnya, maka persamaan 2.11 menjadi , + ̅ , = , 2.12 persamaan ini disebut persamaan adveksi. Persamaan , + � , = adalah persamaan hiperbolik, jika matriks � memiliki nilai eigen real dan berkorespondensi dengan vektor eigen yang bebas linear. Artinya, semua vektor dalam ℝ � dapat secara tunggal diuraikan sebagai kombinasi linear dari nilai-nilai eigen tersebut. Secara formal definisi persamaan diferensial hiperbolik sebagai berikut. Definisi 2.10 Suatu sistem linear dengan bentuk + � = dikatakan hiperbolik jika matriks � yang berukuran × n dapat didiagonalkan dengan nilai eigen real. Secara khusus untuk persamaan adveksi, diketahui bahwa � = ̅, yang merupakan suatu konstanta real. Jadi � dapat didiagonalkan oleh nilai � itu sendiri dan nilai eigen dari � adalah � itu sendiri. Dengan demikian, persamaan adveksi merupakan persamaan diferensial hiperbolik. Keterangan lengkap tentang persamaan diferensial hiperbolik dapat ditemukan dalam buku karangan LeVeque 2004.

E. Penurunan Numeris