Penyesuaian Diri Akademik Academic Adjustment Penyesuaian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengertian penyesuaian diri di perguruan tinggi menurut Baker dan Siryk 1984 1986. Pengertian tersebut sesuai dengan penelitian ini yang hendak mengukur penyesuaian diri dalam konteks perguruan tinggi.

2. Dimensi dan Indikator Dimensi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

Baker dan Siryk 1984 1986 membagi penyesuaian diri di perguruan tinggi menjadi empat dimensi:

2.1 Penyesuaian Diri Akademik Academic Adjustment

Penyesuaian diri akademik adalah kemampuan mahasiswa untuk mengelola dan mengatasi berbagai tuntutan akademik di perguruan tinggi. Indikator dari dimensi ini adalah mampu mengaplikasikan motivasi akademik, memiliki prestasi akademik yang baik, serta mampu mengatasi tuntutan akademik. 2.2 Penyesuaian Diri Sosial Social Adjustment Penyesuaian diri sosial adalah kemampuan mahasiswa untuk mengelola dan mengatasi berbagai tuntutan sosial-interpesonal di perguruan tinggi. Indikator dari dimensi ini adalah terlibat dalam kegiatan di perguruan tinggi, mampu menjalin hubungan dengan orang lain di lingkungan perguruan tinggi, serta mampu mengatasi perubahan lingkungan sosial.

2.3 Penyesuaian

Diri Personal-Emosional Personal-Emotional Adjustment Penyesuaian diri personal-emosional adalah respon fisik dan psikologis mahasiswa terhadap berbagai tuntutan di perguruan tinggi dalam Credé Niehorster, 2012. Indikator dari dimensi ini adalah mampu mengontrol emosi dengan baik, memiliki persepsi yang positif terhadap tuntutan di perguruan tinggi, serta memiliki kondisi fisik yang baik. 2.4 Kelekatan pada Institusi Institutional Attachment Kelekatan pada institusi adalah perasaan mahasiswa mengenai keberadaan mereka di institusi perguruan tinggi, terutama pada kualitas hubungan atau ikatan yang terbentuk antara mahasiswa dan institusi. Indikator dari dimensi ini adalah kepuasan terhadap fakultas atau program studi, kepuasan terhadap universitas, serta kepuasan terhadap status mahasiswa. Penggunaan keempat dimensi tersebut untuk mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi masih menjadi pro-kontra. Beberapa penelitian menganggap bahwa penyesuaian diri di perguruan tinggi merupakan multidimensional, sehingga diukur dari masing-masing dimensi secara terpisah Aspelmeier, Love, McGrill, Elliott, Pierce, 2012; Bernier, Larose, Boivin, Soucy, 2004; Salmain, Azar, Salmani, 2014. Di sisi lain, banyak penelitian yang menganggap penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai unidimensional, sehingga diukur dari keseluruhan dimensi Beyers Goossens, 2003; Caplan, Henderson, Henderson, Fleming, 2002; Choi, 2002; Marmarosh Markin, 2007; Ramos-Sánchez Nichols, 2007. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti memutuskan untuk mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai unidimensional karena keempat dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Di lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk menyesuaikan diri dalam hal akademik serta berinteraksi dengan lingkungan sosial yang baru. Ketika mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik dan sosial, maka mereka juga memiliki kesejahteraan fisik dan psikologis. Dengan demikian, mahasiswa memiliki kepuasan terhadap status sebagai mahasiswa serta memiliki kelekatan pada perguruan tinggi di mana mereka menuntut ilmu.

3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi