4.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dibahas pada penelitian ini adalah uji multikolinieritas dan heteroskedastisitas, yang hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Multikolinearitas
Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung VIF Variance Inflation Faktor. Adapun besarn VIF dari
masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Nilai VIF
No Variabel Bebas
Nilai VIF 1
Dukungan manajemen puncak X
1
1,085 2
Partisipasi pemakai X
2
1,044 3
Kemampuan teknik personal X
3
1,130 Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.13 menyebutkan bahwa nilai VIF pada variabel dukungan manajemen puncak, patisipasi pemakai dan kemampuan teknik
personal kurang dari angka 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
2. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai residual dengan seluruh variabel
bebas. Berikut ini adalah hasil dari uji Rank Spearman :
Tabel 4.14 : Hasil uji heteroskedastisitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
No Variabel Bebas
Koefisien korelasi rank spearman
Sig 1 Dukungan
manajemen puncak X
1
0,041 0,830 2
Partisipasi pemakai X
2
-0,014 0,943
3 Kemampuan teknik personal
X
3
0,056 0,769 Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.14 menyebutkan bahwa tingkat signifikan pada variabel dukungan manajemen puncak, patisipasi pemakai dan kemampuan
teknik personal lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.
4.4.3. Persamaan Regresi Linier Berganda
Adapun persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebabgai berikut :
Tabel 4.15 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Model
Koefisien Regresi
1 Konstanta 139,466
2 Dukungan manajemen puncak X
1
-1,377 3
Partisipasi pemakai X
2
-2,438 4
Kemampuan teknik personal X
3
1,082 Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y
1
= 139,466 – 1,377 X
1
– 2,438 X
2
+ 1,082 X
3
Konstanta yang dihasilkan sebesar 139,466 menunjukkan besarnya nilai dari kinerja sistem informasi akuntansi, apabila dukungan manajemen puncak, partisipasi
pemakai dan kemampuan teknik personal adalah konstan, maka nilai dari kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 139,466.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Koefisien regresi variabel dukungan puncak adalah sebesar -1,377 artinya jika variabel dukungan manajemen puncak naik satu satuan, maka kinerja sistem
informasi akuntansi akan turun sebesar -1,377 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
Koefisien regresi variabel partisipasi pemakai adalah sebesar -2,438 artinya jika variabel dukungan manajemen puncak naik satu satuan, maka kinerja sistem
informasi akuntansi akan turun sebesar 2,438 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
Koefisien regresi variabel dukungan puncak adalah sebesar 1,082 artinya jika variabel dukungan manajemen puncak naik satu satuan, maka kinerja sistem
informasi akuntansi akan naik sebesar 1,082 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
4.4.4. Koefisien Determinasi Adjusted R