METODE PENELITIAN PENGARUH JOB INSECURITY DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT KARET NGAGEL SURABAYA WIRA JATIM GROUP.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk memudahkan pemahan dan lebih memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional. Setiap variabel yang telahd iidentifikasikan agar dapat dioperasionalkan sebagai berikut: Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Job insecurity X 1 Job insecurity merupakan kondisi ketidakberdayaan seseorang untuk mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalam situasi kerja yang mengancam. Dalam penelitian ini Job insecurity diukur melalui indicator Toly, 2001. 1. Tingkat kepentingan aspek kerja X 11 yaitu suatu tingkatan kepentingan dalam lingkungan kerja 2. Kemungkinan kehilangan kepentingan aspek kerja X 12 yaitu suatu keadaan dimana hilangnya suatu kepentingan dalam lingkungan kerja 3. Tingkat kepentingan peristiwa X 13 yaitu suatu tingkatan dimana suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penting. 4. Ketidakberdayaan dalam menghadapi masalah X 14 yaitu suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu menghadapi masalah yang sedang terjadi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Komitmen organisasional X 2 Komitmen organisasional merupakan perpaduan antara sikap dan perilaku yang menyangkut rasa teridentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa terlibat dengan tugas organisasi dan rasa setia pada organisasi. Indikator komitmen organisasional menurut Toly 2001 yaitu : 1. Loyalitas dalam organisasi X 21 yaitu suatu sikap setia terhadap suatu organisasi. 2. Kemauan untuk mempergunakan usaha atas nama organisasi X 22 yaitu kemauan seseorang dalam mendirikan suatu usaha dengan menggunakan nama organanisasi 3. Kesesuaian antara tujuan karyawan dengan tujuan organisasi X 23 yaitu kesesuaian atau keselarasan antara tujuan seseorang dengan tujuan organisasi 4. Keinginan untuk menjadi angggota organisasi X 24 yaitu suatu keinginan yang ada dalam diri seseorang untuk menjadi bagian dari suatu organisasi 2. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Keinginan untuk pindah kerja Y Keinginan untuk pindah kerja turnover intentions merupakan suatu keinginan yang dimiliki oleh karyawan untuk berpindah kerja dari tempat kerja yang sekarang ke tempat kerja yang baru. Indikator dari keinginan untuk pindah kerja menurut Rohman 2009:508 yaitu : 1. Upah yang lebih baik di tempat lain Y 1 yaitu pemberian upah yang lebih baik di tempat lain dibandingkan di tempat kerja yang sekarang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Kondisi kerja yang kurang baik Y 2 yaitu kondisi tempat kerja yang kurang baik sehingga membuat karyawan tidak betah dalam bekerja 3. Masalah dengan atasan Y 3 yaitu masalah yang ditimbulkan antara karyawan dengan atasan 4. Organisasi lain yang lebih baik Y 4 yaitu organisasi yang baik jika dibandingkan dengan organisasi di tempat kerja yang sekarang. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel-variabel atau indikator- indikator tersebut adalah skala interval dengan teknik skala Semantik Differensial yaitu pengukuran dengan menggunakan skala penilaian 7 butir yang menyatakan secara verbal 2 kutub bipolar penilaian yang ekstrim, sebagai berikut : Sangat tidak setuju Sangat setuju 1 7 3.2.Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2003:55. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karet Ngagel Surabaya Wira Jatim Group dan tidak termasuk pimpinan, sehingga populasi dalam penelitian ini berjumlah 170 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi. Teknik penelitian ini menggunakan teknik sampel probability sampling dengan metode simple Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. random sampling . Dimana probability sampling yaitu teknik yang memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sedangkan simple random sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada Sugiyono, 2003:57, yaitu: Pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand 2002:48: 1. 100-200 sampel untuk teknik maksimum likelihood estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20 parameter yang diestimasi maka besar sampel yang harus diperoleh 100-200 responden. Dalam penelitian menggunakan pedoman pengukuran dengan mengalikan jumlah indikator dengan parameter, indikator dalam penelitian ini berjumlah 12 x 9 = 108. Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 108 orang responden. 3.3.Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primere adalah yaitu data yang diperoleh langsung dari tanggapan responden, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari sutau perusahaan untuk memperoleh bahan atau keterangan dengan cara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mempelajari serta mencatat dari dokumen perusahaan yang mengeluarkan atau memproduksi produk tersebut.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan didapatkan dari kuesioner hasil jawaban responden. 3.3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan cara: a. Wawancara Pengambilan data dengan jalan mengadakan tanya jawab dengan orang-orang yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini. b. Kuesioner Pengambilan data dengan jalan menyebarkan angket berisi daftar pertanyaan seputar hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini. 3.4.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM. Model ini digunakan karena didalam model konseptual terdapat variabel-variabel laten dan indikator- indikatornya, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing- masing variabel laten. Model pengukuran untuk variabel job sinsecurity, komitmen organisasional dan keinginan untuk pindah kerja menggunakan Confirmatory Faktor Analysis . Penaksiran pengaruh masing-masing variabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bebas terhadap variabel terikat mengunakan koefisien jalur. Langkah dalam model pengukuran analisis SEM dengan contoh faktor ketidakpuasan konsumen dilakukan sebagai berikut: Persamaan variabel job insecurity: X 1 . 1 = λ1 job sinsecurity + er.1 X 1 . 2 = λ2 job sinsecurity + er.2 X 1 . 3 = λ3 job sinsecurity + er.3 X 1 . 4 = λ3 job sinsecurity + er.4 Bila persamaan diatas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk diuji unidimensionalitasnya melalui Confirmatory Factor Analysis, maka model pengukuran ketidakamanan pekerjaan akan tampak sebagai berikut: Gambar 3.1 Contoh Model Pengukuran Job Insecurity X 1 . 1 X 1 . 2 er_1 er_2 er_3 X 1 . 3 X 1 . 4 er_4 Job Insecurity X 1 Keterangan: X 1 . 1 ,... X 1 . 3 , = pertanyaan tentang……………. er_j = errror term X 3 .j Demikian juga dengan faktor-faktor yang lain seperti komitmen organisasi dan keinginan untuk pindah kerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1. Uji Asumsi Model

Struktural Equation Modeling 1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas a. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dengan menggunakan metode statistik. b. Menggunakan critical ratio yang diperoleh dengan membagi koefisien sampel dengan standart error-nya dan Skeweness value yang biasa disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai statistik yang digunakan untuk menguji normalitas sebaran data itu disebut Z-value. Dengan kriteria penilaian pada tingkat signifikansi 1, jika nilai Z score lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. 2. Evalusi Outlier a. Mengamati nilai Z-score, ketentuannya diantara + 3,0 non outlier. b. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi Square [ χ 2 ] pada derajat kebebasan df sebesar jumlah variabel bebasnya. Dengan ketentuan Mahalanobis dari nilai [ χ 2 ] adalah multivariate outlier. Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda dibandingkan observasi-observasi yang lain dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Deteksi Multicolinearity dan heteroskedastsitas Deteksi multicolinearity dan heteroskedastsitas dilakukan dengan mengamati Determinant Matrix Covariance. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinearitas dan heteroskedastsitas. 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat dimana masing-masing indikator mampu menghasilkan konstrukfaktor variabel laten. Karena merupakan indikator multidimensi maka uji validitas dari setiap latent variables construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted . Construct reliability dan Variance extracted dihitung dengan menggunakan rumus: Construct Reliability =         j  2 2 Loading e Standardiz Loading e Standardiz Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Variance Extracted =         j  2 2 Loading e Standardiz Loading e Standardiz Standardize Loading dapat dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weights terhadap stiap butir sebagai indikatornya. Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j = 1– [Standardize Loading]. Secara umum nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan variance extracted ≥ 0,5.

3.4.2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio atau P Probability yang sama dengan nilai t hitung , apabila t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3.4.3. Pengujian Model dengan

One-Step Approach Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter-parameternya dieliminasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi bersama One Step Approach to SEM yang digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas yang sangat baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.4. Evaluasi Model

Hair et.al. 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis- hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai “poor fit” dengan data. AMOS dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam menggunakan Structural Equation Modeling. Pengujian terhadap model dikembangkan dengan menggunakan berbagai kriteria Goodness of Fit, yakni Chi Square, Probability, RMSEA, GFI , TLI, CFI, AGFI, CMINDF. Apabila model awal tidak good fit dengan data model dikembangkan dengan two step approach to SEM. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 Tabel 3.1. Kriteria Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index Keterangan Cut-off Value Χ 2 - Chi Square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sampel apakah model sesuai dengan data Diharapkan kecil, 1 s.d 5, atau paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi. Minimum 0,1 atau 0,2 atau ≥ 0,05 RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi- Square pada sampel besar ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varian dalam matriks sampel yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi Analog dengan R 2 dalam regresi berganda ≥ 0,90 AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF ≥ 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dengan model ≤ 2,00 TLI Perbandingan antara model yang diuji terhadap baseline model ≥ 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model ≥ 0,94 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN