1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu perusahaan didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dan harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan tidak hanya
bergantung pada teknologi yang canggih, tetapi juga tergantung pada sumber daya manusia yaitu karyawan atau pegawai sebagai sumber tenaga kerja dalam suatu
perusahaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang optimal agar dapat mencapai tujuan suatu perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kinerja karyawan. Untuk itu setiap karyawan selain dituntut untuk memiliki kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan, juga harus mempunyai motivasi, disiplin diri, kreativitas, dan semangat kerja tinggi sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik maka
kinerja perusahaan juga akan meningkat yang menuju pada pencapaian tujuan perusahaan.
Kinerja merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Menurut Prawirosentono dalam Sutrisno
2011:170 kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral
maupun etika. Kinerja dari karyawan akan berdampak langsung kepada kemajuan atau kemunduran yang diperoleh perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara memberikan motivasi. Menurut Saydam dalam
Kadarisman 2013:275 motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para karyawan sehingga mereka bersedia
bekerja dengan rela tanpa dipaksa. Organisasi akan berhasil melaksanakan program-programnya bila orang-orang yang bekerja dalam organisasi dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut, para pegawai
perlu diberikan arahan dan dorongan sehingga potensi yang ada dalam dirinya dapat diubah menjadi prestasi yang menguntungkan organisasi.
Selain motivasi, budaya organisasi secara langsung dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Budaya organisasi merupakan pedoman perilaku dan
pemecahan masalah-masalah dalam organisasi. Menurut Schein dalam Kusdi 2011:50 kultur adalah suatu pola asumsi-asumsi dasar yang diciptakan,
ditemukan, atau dibangun suatu kelompok dalam proses learning untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, serta telah terbukti berjalan
cukup baik sehingga dianggap valid dan harus diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat dalam memandang, berpikir, dan merasa berkaitan
dengan masalah-masalah ini. Budaya yang kuat dan positif dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga menjadikan organisasi lebih kuat dan tujuan
perusahaan dapat dicapai. PT Pegadaian Persero merupakan sebuah lembaga yang melakukan
usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan
Universitas Sumatera Utara
jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan terutama untuk masyarakat menengah ke bawah, usaha mikro, usaha
kecil dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas. PT Pegadaian Persero
berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pelayanannya, hal ini terbukti dari jumlah 12 kantor wilayah dan jumlah outlet usaha gadai dan usaha syariah
yang beroperasi sebanyak 4.661 unit sampai dengan 31 Desember 2013. Dengan dilandasi budaya perusahaan INTAN Inovatif; Nilai moral tinggi;
Terampil; Adi layanan; Nuansa citra perusahaan memahami dan berkomitmen menerapkan standar etika perusahaan code of conduct sebagai bagian dari
penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta perwujudan visi, misi dan tujuan PT Pegadaian Persero. Perusahaan berharap seluruh pegawai dapat menjalankan
dengan sungguh-sungguh budaya kerja INTAN dan standar etika perusahaan dalam seluruh aktivitas bisnis. Hal tersebut akan memberikan kontribusi positif
bagi kemajuan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya, PT Pegadaian Persero telah mengalami
masa pasang surut. Namun, secara keseluruhan perkembangannya menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2013 merupakan tahun yang
penuh tantangan bagi PT Pegadaian Persero dalam menjalankan usaha dan tanggung jawabnya, terutama dalam mewujudkan sasaran-sasaran yang telah
ditargetkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP 2013. Target-target operasional dalam RKAP 2013 belum sepenuhnya dapat dicapai
Universitas Sumatera Utara
walaupun kinerja perusahaan tahun 2013 secara keseluruhan masih menunjukkan hasil yang positif.
Tabel 1.1 Target dan realisasi pendapatan usaha
PT Pegadaian Persero tahun 2012-2013
Tahun Pendapatan Usaha
Penyimpangan Target
miliar rupiah Realisasi
miliar rupiah Selisih
miliar rupiah Persentase
pencapaian target 2012
8.130 7.724
406 95
2013 9.853
7.864 1.989
80
Sumber: PT Pegadaian Persero, data diolah
Tabel 1.1 merupakan pendapatan usaha PT Pegadaian Persero pada tahun 2012-2013. Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat ketidakstabilan
tingkat pendapatan usaha yang dicapai oleh PT Pegadaian Persero. Pada tahun 2012 persentase pencapaian target mencapai 95 dari target yang ditetapkan oleh
pihak perusahaan, sedangkan pada tahun 2013 persentase pencapaian target hanya 80 dari target yang telah ditetapkan. Hal ini berarti terjadinya penurunan
persentase pencapaian target sebesar 15 dalam kurun waktu satu tahun.
PT Pegadaian Persero menyadari pentingnya pencapaian target pendapatan usaha, untuk itu PT Pegadaian Persero harus meningkatkan
kinerjanya agar mampu mencapai keuntungan yang lebih maksimal dan tidak kalah bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Terjadinya penurunan
pencapaian target tersebut mungkin disebabkan oleh perilaku pegawai yang ada dalam perusahaan. Dalam hal ini, PT Pegadaian Persero menerapkan
Universitas Sumatera Utara
serangkaian langkah strategis yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan yaitu dengan pemberian motivasi yang tepat dan penerapan budaya
organisasi yang kuat sehingga berujung pada peningkatan kinerja pegawai dan pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
observasi dengan judul “Peranan Motivasi dan Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai PT Pegadaian Persero”.
B. Perumusan Masalah